31.7 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

PKB: Negara Harus Hadir dalam Mengatasi Konflik Papua

 Konflik di Papua harus segera
diatasi. Yaqut Cholil Qoumas, politikus DPP PKB, meminta negara secepatnya
hadir dalam konflik di Papua untuk memberikan penanganan yang lebih tepat dan
cepat.

“Saya berharap publik
juga ikut memberikan empatinya terhadap masalah ini. Jangan sampai malah ikut
menjadi kompor atas konflik Papua,” tegas Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (30/8).

Pria yang akrab disapa
Gus Yaqut itu berharap pemerintah melakukan intensifikasi komunikasi kepada
masyarakat Papua. “Lakukan komunikasi secara intensif. Tanyakan apa yang
masyarakat Papua inginkan. Kalau soal Papua jangan hanya persepsi Jakarta saja,
namun benar-benar ditanya apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat di sana.
Dekati dengan hati karena sejatinya masyarakat Papua adalah saudara se bangsa
dan se Tanah Air,” ungkap Gus Yaqut.

Baca Juga :  Subhanallah, Sudah 30 Tahun Dimakamkan, Jasad Marbot Masjid Masih Utuh

Menurut Ketua Umum
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu, dengan duduk bersama, dialog dari hati
ke hati akan dapat menemukan arah pembangunan yang tepat bagi masyarakat Papua.
“Seperti pernah saya sampaikan, apa yang dilakukan mantan Presiden Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) yang melakukan pendekatan dari hati ke hati bisa dicontoh,”
ujarnya.

Dialog yang setara
antara Jakarta dan Papua sangat penting untuk memberi ruang sebesar-besarnya
bagi tokoh-tokoh Papua memberikan rumusan pembangunan agar tidak didominasi
oleh sudut pandang Jakarta.

Dia juga meminta
pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang memicu
insiden Surabaya. “Tindak tegas para pelaku pemicu konflik Papua ini. Termasuk
kalau memang ada oknum yang melakukan tindakan rasisme. Jangan hanya berupa
teguran dan atau sanksi indisipliner, tapi juga sanksi hukum dan umumkan kepada
publik.”

Baca Juga :  Tunggu Evaluasi, Mendikbud Nadiem Berpotensi Punya Wamen

Sementara itu, Kapolda
Papua Irjen Rudolf A Rodja mengaku secara umum kondisi Papua sudah kondusif.
Terutama di Kota Jayapura. “Masa yang tidak puas masih berjaga-jaga di sekitar
area tempat tinggalnya,” ucap Kapolda, Jumat (30/8). Hingga kini Polda Papua
masih menyelidiki oknum provokator.

Di sisi lain, untuk
menjaga situasi, Polda Papua melaksanakan patroli skala besar sambil mengimbau
kepada masyarakat untuk menahan diri. Begitu juga bagi masyarakat yang memiliki
usaha untuk kembali membuka tempat usahanya.(jpg)

 

 Konflik di Papua harus segera
diatasi. Yaqut Cholil Qoumas, politikus DPP PKB, meminta negara secepatnya
hadir dalam konflik di Papua untuk memberikan penanganan yang lebih tepat dan
cepat.

“Saya berharap publik
juga ikut memberikan empatinya terhadap masalah ini. Jangan sampai malah ikut
menjadi kompor atas konflik Papua,” tegas Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (30/8).

Pria yang akrab disapa
Gus Yaqut itu berharap pemerintah melakukan intensifikasi komunikasi kepada
masyarakat Papua. “Lakukan komunikasi secara intensif. Tanyakan apa yang
masyarakat Papua inginkan. Kalau soal Papua jangan hanya persepsi Jakarta saja,
namun benar-benar ditanya apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat di sana.
Dekati dengan hati karena sejatinya masyarakat Papua adalah saudara se bangsa
dan se Tanah Air,” ungkap Gus Yaqut.

Baca Juga :  Subhanallah, Sudah 30 Tahun Dimakamkan, Jasad Marbot Masjid Masih Utuh

Menurut Ketua Umum
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu, dengan duduk bersama, dialog dari hati
ke hati akan dapat menemukan arah pembangunan yang tepat bagi masyarakat Papua.
“Seperti pernah saya sampaikan, apa yang dilakukan mantan Presiden Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) yang melakukan pendekatan dari hati ke hati bisa dicontoh,”
ujarnya.

Dialog yang setara
antara Jakarta dan Papua sangat penting untuk memberi ruang sebesar-besarnya
bagi tokoh-tokoh Papua memberikan rumusan pembangunan agar tidak didominasi
oleh sudut pandang Jakarta.

Dia juga meminta
pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang memicu
insiden Surabaya. “Tindak tegas para pelaku pemicu konflik Papua ini. Termasuk
kalau memang ada oknum yang melakukan tindakan rasisme. Jangan hanya berupa
teguran dan atau sanksi indisipliner, tapi juga sanksi hukum dan umumkan kepada
publik.”

Baca Juga :  Tunggu Evaluasi, Mendikbud Nadiem Berpotensi Punya Wamen

Sementara itu, Kapolda
Papua Irjen Rudolf A Rodja mengaku secara umum kondisi Papua sudah kondusif.
Terutama di Kota Jayapura. “Masa yang tidak puas masih berjaga-jaga di sekitar
area tempat tinggalnya,” ucap Kapolda, Jumat (30/8). Hingga kini Polda Papua
masih menyelidiki oknum provokator.

Di sisi lain, untuk
menjaga situasi, Polda Papua melaksanakan patroli skala besar sambil mengimbau
kepada masyarakat untuk menahan diri. Begitu juga bagi masyarakat yang memiliki
usaha untuk kembali membuka tempat usahanya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru