25.2 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

DPR Ingatkan Pemerintah Tidak Terburu-buru Buka Sekolah Saat Pandemi

 Anggota
Komisi X DPR RI Sakinah Al-Jufri meminta supaya pemerintah tidak terburu-buru
dalam pembukaan sekolah bagi para peserta didik.

Menurut
Sakinah, pembukaan sekolah harus melihat terhadap tren angka kasus virus Korona
atau Covid-19 di tanah air. Jika mengalami penurunan barulah sekolah bisa
dibuka kembali.

“Tentunya
setelah pandemi Covid-19 berakhir. Karena kalau sekarang masih terus naik
setiap harinya. Jangan dulu grasa-grusu dalam arti terlalu keburu buru,” ujar Sakinah
kepada wartawan, Sabtu (30/5).

Sakinah
mengatakan ‎protokol kesehatan juga harus diterapkan jika nanti sekolah resmi
di buka. Protokol kesehatan yang disiplin jadi kunci memutus penyebaran virus
Korona di tanah air.

Sehingga ia
menilai, jika pemerintah belum siap dengan protokol kesehatan yang ketat. Maka
jangan dahulu sekolah untuk dibuka. Karena ada risiko penularan yang besar.

Baca Juga :  Ustaz Yusuf Mansur Dilarikan ke RS, Istri Minta Doa Masyarakat

“Apakah kita
sudah siap dengan segala risiko yang akan timbul, terutama para aset bangsa,
anak-anak generasi penerus bangsa yang rentan terpapar dan berpotensi menjadi
pembawa virus (carrier) Covid-19,” katanya.

Sakinah berujar
tidak membuka sokolah terhadap para peserta didik adalah solusi untuk saat ini.
Karena natinya bukan hanya siswa tapi juga guru akan dibebankan terkait
protokol kesehatan bagi para perserta didik tersebut.

Menurut
Sakinan, para guru selain memberikan pelajaran. Mereka harus mengkontrol para
siswa didik supaya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

‎”Jadi ‎guru
tambah dibebani tugasnya, selain harus mengajar guru dibebani mengawasi dan
mengontrol interaksi anak didiknya, ini sangat membebani guru,” ungkapnya.

Baca Juga :  Buya Syafi'i : Indonesia Banyak Politisi, Minus Negarawan

“Jadi
pemerintah harus menunda pembukaan sekolah sampai Covid-19 benar-benar
selesai,” tambahnya.
 

 

 Anggota
Komisi X DPR RI Sakinah Al-Jufri meminta supaya pemerintah tidak terburu-buru
dalam pembukaan sekolah bagi para peserta didik.

Menurut
Sakinah, pembukaan sekolah harus melihat terhadap tren angka kasus virus Korona
atau Covid-19 di tanah air. Jika mengalami penurunan barulah sekolah bisa
dibuka kembali.

“Tentunya
setelah pandemi Covid-19 berakhir. Karena kalau sekarang masih terus naik
setiap harinya. Jangan dulu grasa-grusu dalam arti terlalu keburu buru,” ujar Sakinah
kepada wartawan, Sabtu (30/5).

Sakinah
mengatakan ‎protokol kesehatan juga harus diterapkan jika nanti sekolah resmi
di buka. Protokol kesehatan yang disiplin jadi kunci memutus penyebaran virus
Korona di tanah air.

Sehingga ia
menilai, jika pemerintah belum siap dengan protokol kesehatan yang ketat. Maka
jangan dahulu sekolah untuk dibuka. Karena ada risiko penularan yang besar.

Baca Juga :  Ustaz Yusuf Mansur Dilarikan ke RS, Istri Minta Doa Masyarakat

“Apakah kita
sudah siap dengan segala risiko yang akan timbul, terutama para aset bangsa,
anak-anak generasi penerus bangsa yang rentan terpapar dan berpotensi menjadi
pembawa virus (carrier) Covid-19,” katanya.

Sakinah berujar
tidak membuka sokolah terhadap para peserta didik adalah solusi untuk saat ini.
Karena natinya bukan hanya siswa tapi juga guru akan dibebankan terkait
protokol kesehatan bagi para perserta didik tersebut.

Menurut
Sakinan, para guru selain memberikan pelajaran. Mereka harus mengkontrol para
siswa didik supaya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

‎”Jadi ‎guru
tambah dibebani tugasnya, selain harus mengajar guru dibebani mengawasi dan
mengontrol interaksi anak didiknya, ini sangat membebani guru,” ungkapnya.

Baca Juga :  Buya Syafi'i : Indonesia Banyak Politisi, Minus Negarawan

“Jadi
pemerintah harus menunda pembukaan sekolah sampai Covid-19 benar-benar
selesai,” tambahnya.
 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru