Site icon Prokalteng

Mendikbud: PAUD Dilarang Ajarkan Calistung pada Anak

mendikbud-paud-dilarang-ajarkan-calistung-pada-anak

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Nadiem Makarim menilai, bahwa paradigma membaca khususnya untuk
siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) arahnya harus diubah. Menurutnya,
paradigma yang harus ditekankan adalah bagaimana agar anak mencintai kegiatan
membaca.

“Paradigmanya diubah dulu. Selama ini yang dipentingkan anak itu harus baca
apa, anak umur ini harus baca ini itu. Padahal, paradigma paling penting adalah
bagaimana cara agar anak itu mencintai membaca,” kata Nadiem, Kamis (26/12).

Untuk itu, Nadiem menegaskan bahwa PAUD dilarang memaksa anak untuk
membaca, menulis dan berhitung (Calistung). Pasalnya, hal tersebut akan membuat
anak tidak bahagia saat berada di sekolah.

“Harusnya, anak itu diberi kebebasan inginnya membaca buku seperti apa?,
semisal komik. Jadi, apapun itu yang penting mereka mencintai itu, mencintai
proses membalikkan halaman,” ujarnya.

Menurut Nadiem, proses pembelajaran di tingkat PAUD harusnya lebih kepada
menemukan potensi dari setiap anak yang berbeda-beda. Terlebih, PAUD yang ideal
harus memiliki pendidik yang betul-betul mencintai anak.

“Itu yang terpenting. Walaupun kondisi prasarana juga penting, tetapi
hubungan kebatinan antara pendidik dan kualitas pendidik merupakan yang paling
penting,” tuturnya.

“Karena kalau tidak begitu, ujung-ujungnya nanti jadi tempat penitipan saja
tanpa ada kualitas guru yang baik dan memiliki hubungan batin,” imbuhnya.

Ketua Himpunan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini Seluruh Indonesia (HIMPAUDI
SI), Netti Herawati menambahkan, bahwa benar anak PAUD harus diberikan
kebebasan. Menurutnya, cinta membaca yang dimaksud bukanlah dengan mengajarkan
cara membaca. (fin/kpc)

Exit mobile version