33.1 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

Pidato Rektor Unhan Sejarah Komunis, Prabowo Ngaku Tak Dikonfirmasi

Pidato
Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko tengah
menjadi sorotan. Dia menyampaikan kepada para guru agar rajin menceritakan
sejarah pemberontakan dan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada
siswa-siswi di sekolah. Karena diduga aliran komunisme masih eksis sampai saat
ini di Indonesia.

Hal ini
disampaikam Tri saat mewakili pidato Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo
Subianto yang berhalangan hadir di acara bedah buku bertajuk PKI Dalang dan
Pelaku Kudeta G30S/65 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu
(23/11).

Dalam
pidato itu, Tri menyampaikan peserta didik harus tahu bagaimana PKI merusak
bangsa ini. Bahkan termasuk yang terlibat dalam menggulingkan era kepemimpinan
Presiden Soekarno pada saat itu.

Baca Juga :  Ini Fakta Kehadiran Muhammadiyah Mampu Memberi Solusi di Masa Pandemi

Terkait
itu, Staf Khusus Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bosnya sama
sekali tak mengetahui isi pidato yang disampaikan Tri. Saat dia diwakilkan oleh
Tri, yang bersangkutan tak menyampaikan isi pidato yang akan dibacakan kepada
Prabowo.

“Pak
Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut,” kata Dahnil
kepada wartawan, Senin (25/11).

Menurut
dia, Prabowo mendorong seluruh sekolah agar lebih kuat memberikan materi
ideologi Pancasila kepada peserta didiknya. Hal ini justru bertolak belakang
dengan isi pidato yang disampaikan Tri.

Mantan
Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan, Prabowo meminta agar dendam sejarah
direduksi, agar para penerus bangsa yang saat ini masih duduk di bangku sekolah
bisa bergerak maju dan membawa perubahan bagi bangsa dikemudian hari.

Baca Juga :  Rights Issue BBRI Topang Pembentukan Holding BUMN UMi

“Ideologi
apapun yang mengancam Pancasila harus dilawan. Dan semaksimal mungkin untuk
mereduksir dendam sejarah, kita harus bergerak maju memikirkan kemajuan
bersama,” tegas Dahnil.(jpc)

 

Pidato
Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko tengah
menjadi sorotan. Dia menyampaikan kepada para guru agar rajin menceritakan
sejarah pemberontakan dan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada
siswa-siswi di sekolah. Karena diduga aliran komunisme masih eksis sampai saat
ini di Indonesia.

Hal ini
disampaikam Tri saat mewakili pidato Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo
Subianto yang berhalangan hadir di acara bedah buku bertajuk PKI Dalang dan
Pelaku Kudeta G30S/65 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu
(23/11).

Dalam
pidato itu, Tri menyampaikan peserta didik harus tahu bagaimana PKI merusak
bangsa ini. Bahkan termasuk yang terlibat dalam menggulingkan era kepemimpinan
Presiden Soekarno pada saat itu.

Baca Juga :  Ini Fakta Kehadiran Muhammadiyah Mampu Memberi Solusi di Masa Pandemi

Terkait
itu, Staf Khusus Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bosnya sama
sekali tak mengetahui isi pidato yang disampaikan Tri. Saat dia diwakilkan oleh
Tri, yang bersangkutan tak menyampaikan isi pidato yang akan dibacakan kepada
Prabowo.

“Pak
Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut,” kata Dahnil
kepada wartawan, Senin (25/11).

Menurut
dia, Prabowo mendorong seluruh sekolah agar lebih kuat memberikan materi
ideologi Pancasila kepada peserta didiknya. Hal ini justru bertolak belakang
dengan isi pidato yang disampaikan Tri.

Mantan
Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan, Prabowo meminta agar dendam sejarah
direduksi, agar para penerus bangsa yang saat ini masih duduk di bangku sekolah
bisa bergerak maju dan membawa perubahan bagi bangsa dikemudian hari.

Baca Juga :  Rights Issue BBRI Topang Pembentukan Holding BUMN UMi

“Ideologi
apapun yang mengancam Pancasila harus dilawan. Dan semaksimal mungkin untuk
mereduksir dendam sejarah, kita harus bergerak maju memikirkan kemajuan
bersama,” tegas Dahnil.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru