Pemerintah Arab Saudi
melansir statistik penyelenggaraan haji 1440 H/2019 M. Secara keseluruhan
jumlah jamaah haji tahun ini mencapai 2.489.406 orang. Jumlah ini mengalami
kenaikan 4,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun lalu jumlah
jamaah haji tercatat ada 2.371.675 orang. Dengan demikian terjadi penambahan
sebanyak 117.731 orang. Khusus untuk Indonesia sendiri, tahun ini ada
penambahan kuota sebanyak 10 ribu jamaah.
Sementara itu jamaah
haji laki-laki mendominasi dengan jumlah mencapai 1.385.234 orang. Kemudian
jamaah perempuan ada 1.104.172 orang. Jamaah haji dari Asia masih menjadi yang
terbanyak. Jumlahnya mencapai 1.126.633 orang atau sekitar 61 persen.
Kemudian moda
transportasi pesawat masih menjadi yang paling rame. Tercatat ada 1.741.568 jamaah
datang ke Makkah menggunakan transportasi udara. Lalu sejumlah 17.250 jamaah
haji datang menggunakan transportasi laut. Untuk jalur darat ada 96.209 jamaah.
Kepala Daerah Kerja
Makkah Subhan Cholid menuturkan, kondisi di Makkah mulai berangsur sepi. Sebab
jamaah dari penjuru dunia sudah mulai kembali ke negara masing-masing. “Jamaah
dari Indonesia ada yang pulang ke tanah air dan ada yang ke Madinah,†jelasnya.
Proses pemulangan
jamaah haji Indonesia berjalan relatif bagus. Mulai sembilan jam sebelum take
off, jamaah mulai diberangkatkan menuju Jeddah. Memang masih ada sejumlah
laporan delay. Jika pemberitahuan delay keluar sembilan jam sebelum take off,
jamaah sudah terlanjur diberangkatkan.
Sementara itu wartawan
Jawa Pos M. Hilmi Setiawan sempat mengunjungi Masjid di Jikrona yang digunakan
titik miqat. Berbeda dengan masjid di Tan’im maupun di Hudaibiyah, yang juga
jadi tempat miqat, kondisi di masjid Jikrona relatif lebih sepi.
Pada Sabtu (24/8)
terlihat masih banyak jamaah Indonesia yang melakukan umrah sunnah. Mereka
umumnya melakukan tawaf di pelataran Kakbah. Karena memang kondisinya tidak
terlalu padat. Mendekati jam salat subuh, atau sekitar pukul 03.00 waktu
setempat, jamaah lainnya mulai berdatangan untuk melaksanakan salat subuh.(jpg)