JAKARTA – Persiapan Rumah Sakit Darurat (RSD) corona di Wisma Wisma
Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat rampung seratus persen. Sementara daerah
diminta segera menyediakan RSD. Mengingat penyebaran semakin masif.
Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, pembangunan
RSD merupakan respon terhadap peningkatan wabah corona.
“Menghadapi situasi-situasi
terakhir ini, kita menyaksikan adanya peningkatan jumlah yang positif, sehingga
langkah prioritas pemerintah sekarang ini adalah mengoptimalkan semua sumber
daya nasional baik yang ada di pusat maupun yang ada di daerah,†kata Doni saat
menghadiri penyelesaian pembangunan RSD Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Minggu
(22/3).
Dalam waktu dekat, jelas Doni,
pihak juga meminta pemerintah daerah menyusun rencana aksi dalam penanganan
wabah virus corona.
“Pemerintah pusat dalam hal ini
kementerian PUPR akan mendukung penuh kebutuhan di daerah,†ucapnya.
Sementara itu, Menteri PUPR
Basuki Hadimoeljono mengatakan RSD Corona memiliki empat tower yang mampu
menampung 22.000 pasien positif corona. Segala fasilitas serta tenaga pendukung
pun diklaim siap beroperasi mulai Senin (23/3).
“Siang ini akan di-instal semua
peralatan medis portabel, insya Allah malam ini sudah selesai semua.
Selanjutnya kita bisa lakukan gladi resik untuk protokol pengaturan lalu lintas
orang, sehingga pasien dan petugas tidak boleh berpapasan. Besok Senin (23/3),
InsyaAllah kita akan mulai operasionalnya,†jelasnya.
Sebelum dinyatakan rampung,
Kementerian PUPR mengebut sejumlah pengerjaan pada empat tower fasilitas
darurat tersebut. Basuki mengatakan, pihaknya melakukan pembersihan,
penyemprotan, serta pengaturan ulang ruangan. Empat tower itu yakni tower 6, 7,
1, dan tower 3.
Basuki melanjutkan, tower 6 dan 7
difungsikan sebagai ruang perawatan pasien. Sementara tower 1 dan 3
diperuntukkan bagi tenaga medis, gugus tugas, dan relawan. Pemisahan antara
pasien dan tenaga medis, sambungnya, dilakukan guna menghindari kontaminasi.
“Kapasitasnya masing-masing ini
24 lantai, sekitar 650 unit 1 tower rata-rata mudah-mudahan 22 ribu orang,â€
imbuh Basuki.
Sebagai fasilitas kesehatan
darurat, RSD ini terbilang lengkap. Basuki menyebut, RSD dilengkapi ruang
isolasi ICU maupun non-ICU. Selain itu, pihaknya juga menyediakan ruang
radiologi, farmasi, dan laboratorium.
RSD ini, kata Menteri Kesehatan
Tertawan Putranto, merupakan fasilitas isolasi bagi pasien positif korona
dengan gejala ringan. Secara teknis, Terawan menjelaskan, pasien yang menghuni
fasilitas ini merupakan pasien transfer yang diseleksi rumah sakit rujukan
penanganan virus korona.
Ia meyakini, pengalihan pasien
ringan ke wisma atlet bakal meringankan beban rumah sakit rujukan.
“Rumah sakit di sini akan menjadi
seperti isolasi jadi RS yang berkelebihan tapi keluhannya ringan, sebenernya
gak perlu di rumah sakit, bisa digeserkan ke sini, sehingga rumah sakit bisa
fokus menangani pasien-pasien yang kondisinya berat,†ujarnya.
Tak sekedar fasilitas kesehatan,
di RSD ini juga disediakan ruang relaksasi bagi pasien juga tenaga medis.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, fasilitas ini dibangun agar
pasien, tenaga medis, maupun relawan terhindar dari rasa jenuh.
“Tenaga medis pun diatur secara
bergantian sehingga tidak hectic dan disiapkan satu ruangan khusus untuk
relaksasi sehingga apabila mereka sudah operasional dengan ketentuan sekian
jam, maka harus relaksasi. Disediakan tempat untuk relaksasi termasuk pasien,â€
imbuhnya.