PROKALTENG.CO – Nama Satria Arta Kumbara kembali mencuat usai mengaku menyesal menjadi tentara bayaran di Rusia. Mantan prajurit Marinir TNI AL itu kini memohon ampun kepada Presiden Prabowo Subianto dan berharap bisa kembali ke Indonesia.
Melalui pernyataan terbuka yang dirilis ke publik, Satria menyampaikan permintaan maaf serta penyesalan mendalam atas keputusan yang telah ia ambil. Ia mengakui tindakannya bergabung dengan militer asing dilakukan dalam tekanan dan tanpa pemahaman utuh mengenai dampaknya terhadap status kewarganegaraan maupun kehormatan negara.
Satria diketahui diberhentikan secara tidak hormat dari dinas militer setelah desersi dari tugas di Inspektorat Korps Marinir (Itkomar). Ia bahkan telah menjalani hukuman satu tahun penjara berdasarkan putusan Pengadilan Militer akibat pelanggaran tersebut.
Langkahnya bergabung dengan tentara Rusia menuai kritik dan dianggap mencoreng nama baik TNI. Aksi tersebut dilakukan tanpa seizin pemerintah Indonesia, sehingga menimbulkan sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Dalam keterangannya, Satria menyampaikan penyesalan dan berharap diberi kesempatan untuk memulai hidup baru di Tanah Air.
“Mohon izin Bapak atas ketidaktahuan saya, saya menandatangani kerja sama dengan kementerian pertahanan Rusia yang menyebabkan status warga negara Indonesia saya dicatut,” ungkapnya.
Kini, ia berharap campur tangan Presiden Prabowo untuk mengakhiri kontrak militernya di luar negeri dan memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia.
Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh prajurit aktif agar tidak mudah tergoda oleh tawaran dari luar negeri yang bisa melemahkan loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah maupun Kementerian Pertahanan terkait kemungkinan pemulangan Satria Arta Kumbara ke Tanah Air. (baliexpress)