28.2 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

Kemenlu RI Pantau Permintaan Pemulangan Eks Marinir Satria Arta dari Rusia

PROKALTENG.CO– Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) memastikan tengah memantau secara aktif keberadaan Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang dilaporkan bergabung sebagai tentara kontrak dalam militer Rusia. Permintaan Satria untuk dipulangkan ke Indonesia mencuat ke publik setelah videonya viral di media sosial.

Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, menyampaikan bahwa komunikasi dengan Satria saat ini masih berlangsung melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow.

“Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Moskow terus memantau keberadaan dan menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan,” ujar Rolliansyah pada Selasa (22/7).

Meski demikian, Kemenlu menegaskan tidak memiliki kewenangan untuk menentukan status kewarganegaraan Satria. Rolliansyah menjelaskan bahwa hal tersebut sepenuhnya berada dalam ranah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Baca Juga :  Kartu Prakerja Hangus 30 Hari

“Mengenai status kewarganegaraan yang bersangkutan, itu merupakan wewenang Kementerian Hukum,” tambahnya.

Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan setelah muncul dalam video yang beredar luas di TikTok, diunggah melalui akun @zstorm689 pada Minggu, (20/7).

Dalam rekaman itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia dan memohon agar diberi kesempatan untuk kembali ke Tanah Air.

Secara eksplisit, Satria menyampaikan pesannya kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Luar Negeri Budi Arie Setiadi dan Menteri Pertahanan Agus Harimurti Yudhoyono.

Dalam pernyataannya, Satria mengaku menyesal telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak memahami sepenuhnya konsekuensi hukum dari keputusan tersebut, termasuk potensi pencabutan kewarganegaraan oleh pihak otoritas Rusia.

Baca Juga :  Rusia Bakal Beri Suaka Presiden Syria Bashar Al Assad Sekeluarga

Nama Satria sebelumnya menjadi sorotan internasional setelah beberapa video menampilkan dirinya mengenakan seragam militer Rusia dan diduga ikut serta dalam operasi militer. Ia disebut telah bergabung sebagai prajurit kontrak resmi militer Rusia.

Hingga saat ini, Kemenkumham belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait status hukum kewarganegaraan Satria. Sementara itu, Kemenlu RI terus melakukan pemantauan dan langkah diplomatik sesuai prosedur yang berlaku. (mel/ris/fir/jpg)

PROKALTENG.CO– Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) memastikan tengah memantau secara aktif keberadaan Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang dilaporkan bergabung sebagai tentara kontrak dalam militer Rusia. Permintaan Satria untuk dipulangkan ke Indonesia mencuat ke publik setelah videonya viral di media sosial.

Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, menyampaikan bahwa komunikasi dengan Satria saat ini masih berlangsung melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow.

“Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Moskow terus memantau keberadaan dan menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan,” ujar Rolliansyah pada Selasa (22/7).

Meski demikian, Kemenlu menegaskan tidak memiliki kewenangan untuk menentukan status kewarganegaraan Satria. Rolliansyah menjelaskan bahwa hal tersebut sepenuhnya berada dalam ranah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Baca Juga :  Kartu Prakerja Hangus 30 Hari

“Mengenai status kewarganegaraan yang bersangkutan, itu merupakan wewenang Kementerian Hukum,” tambahnya.

Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan setelah muncul dalam video yang beredar luas di TikTok, diunggah melalui akun @zstorm689 pada Minggu, (20/7).

Dalam rekaman itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia dan memohon agar diberi kesempatan untuk kembali ke Tanah Air.

Secara eksplisit, Satria menyampaikan pesannya kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Luar Negeri Budi Arie Setiadi dan Menteri Pertahanan Agus Harimurti Yudhoyono.

Dalam pernyataannya, Satria mengaku menyesal telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak memahami sepenuhnya konsekuensi hukum dari keputusan tersebut, termasuk potensi pencabutan kewarganegaraan oleh pihak otoritas Rusia.

Baca Juga :  Rusia Bakal Beri Suaka Presiden Syria Bashar Al Assad Sekeluarga

Nama Satria sebelumnya menjadi sorotan internasional setelah beberapa video menampilkan dirinya mengenakan seragam militer Rusia dan diduga ikut serta dalam operasi militer. Ia disebut telah bergabung sebagai prajurit kontrak resmi militer Rusia.

Hingga saat ini, Kemenkumham belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait status hukum kewarganegaraan Satria. Sementara itu, Kemenlu RI terus melakukan pemantauan dan langkah diplomatik sesuai prosedur yang berlaku. (mel/ris/fir/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/