25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Komnas HAM Cek Mobil FPI, Dirtipidum Bareskrim: Saya Pastikan Kami aka

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Pemeriksaan mobil laskar FPI oleh Komnas
HAM di Polda Metro Jaya membuktikan bahwa Polri kooperatif dalam investigasi
tersebut.

Demikian disampaikan Dirtipidum
Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi kepada wartawan di Polda Metro
Jaya, Senin (21/12/2020). “Saya pastikan bahwa kami tim penyidik akan selalu dan
tetap akan kooperatif dengan semua pihak,” kata Andi Rian.

Ia juga menyatakan bahwa sikap
kooperatif Polri dalam investigas yang dilakukan Komnas HAM ini bukan kali
pertama. “Ini menjadi momen yang ketiga kami kooperatif menghadiri permintaan
atau mengikuti permintaan daripada tim Komnas HAM,” ungkanya.

Karena itu, ia menegaskan bahwa
pihaknya ke depannya tetap akan selalu kooperatif terkait penanganan kasus
penyerangan tersebut. “Baik berupa undangan untuk wawancara, termasuk juga
untuk menunjukkan barang bukti, dan tentu tetap akan saya pastikan terlaksana
ke depan,” terangnya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Kesal Lagi, Serapan Anggaran Lelet, Program Numpuk di

Dalam pemeriksaan tersebut, beber
Andi, Komnas HAM memeriksa dua mobil yang menjadi barang bukti.

Pertama, dua minibus yang
ditumpangi oleh polisi dan Chevrolet Spin milik laskar FPI.

Akan tetapi, Andi Rian tak
menjelaskan detil pengecekan barang bukti yang dilakukan tim Komnas HAM itu. Sebab,
hal itu merupakan bagian dari materi penyidikan dan belum bisa disampaikan ke
publik.

“Itu kan menjadi materi
penyidikan, belum cocok untuk kami sampaikan ke publik,” jelasnya.

Terahir, Andi Rian mengingatkan
bahwa fakta ini jangan dijadikan bahan untuk membangun narasi sebaliknya. “Jangan
nanti menjadi bahan untuk membangun narasi,” tandasnya.

Untuk diketahui, tiga komisioner
Komnas HAM yakni Choirul Anam, Beka Ulung Hapsara, dan Amiruddin terjun
langsung.

Dalam keterangan resminya, Beka
mengaku tim penyelidikan belum bisa menyimpulkan apa pun atas pengecekan mobil
polisi dan laskar FPI.

Sampai saat ini, Komnas HAM masih
membutuhkan pendalaman sebelum menarik kesimpulan. “Kami belum bisa
menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di
Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak, karena butuh analisa lebih
dalam lagi,” kata Beka, Senin (21/12/2020).

Baca Juga :  Kemenperin Motori Dialog Indonesia-Jepang untuk Kembangkan Otomotif

Pendalaman yang dimaksud, kata
Beka, tim dari Komnas HAM masih memerlukan kajian uji balistik setelah
pengecekan mobil.

Setelah itu, pendalaman berkaitan
dengan pencocokan tes darah yang didapat dari mobil dengan para laskar FPI. “Termasuk
juga cek darah dari anggota FPI itu siapa saja. Yang ada di sudut situ, sudut
sini, juga butuh pendalaman lagi,” ungkap dia.

Karena itu, Beka menegaskan,
Komnas HAM tetap membuka peluang kembali memeriksa anggota polisi sebagai saksi
dalam peristiwa tersebut. “Pastinya itu kami akan memeriksa saksi dari polisi,
juga akan mendalami keterangan dari keluarga korban,” tutur Beka.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Pemeriksaan mobil laskar FPI oleh Komnas
HAM di Polda Metro Jaya membuktikan bahwa Polri kooperatif dalam investigasi
tersebut.

Demikian disampaikan Dirtipidum
Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi kepada wartawan di Polda Metro
Jaya, Senin (21/12/2020). “Saya pastikan bahwa kami tim penyidik akan selalu dan
tetap akan kooperatif dengan semua pihak,” kata Andi Rian.

Ia juga menyatakan bahwa sikap
kooperatif Polri dalam investigas yang dilakukan Komnas HAM ini bukan kali
pertama. “Ini menjadi momen yang ketiga kami kooperatif menghadiri permintaan
atau mengikuti permintaan daripada tim Komnas HAM,” ungkanya.

Karena itu, ia menegaskan bahwa
pihaknya ke depannya tetap akan selalu kooperatif terkait penanganan kasus
penyerangan tersebut. “Baik berupa undangan untuk wawancara, termasuk juga
untuk menunjukkan barang bukti, dan tentu tetap akan saya pastikan terlaksana
ke depan,” terangnya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Kesal Lagi, Serapan Anggaran Lelet, Program Numpuk di

Dalam pemeriksaan tersebut, beber
Andi, Komnas HAM memeriksa dua mobil yang menjadi barang bukti.

Pertama, dua minibus yang
ditumpangi oleh polisi dan Chevrolet Spin milik laskar FPI.

Akan tetapi, Andi Rian tak
menjelaskan detil pengecekan barang bukti yang dilakukan tim Komnas HAM itu. Sebab,
hal itu merupakan bagian dari materi penyidikan dan belum bisa disampaikan ke
publik.

“Itu kan menjadi materi
penyidikan, belum cocok untuk kami sampaikan ke publik,” jelasnya.

Terahir, Andi Rian mengingatkan
bahwa fakta ini jangan dijadikan bahan untuk membangun narasi sebaliknya. “Jangan
nanti menjadi bahan untuk membangun narasi,” tandasnya.

Untuk diketahui, tiga komisioner
Komnas HAM yakni Choirul Anam, Beka Ulung Hapsara, dan Amiruddin terjun
langsung.

Dalam keterangan resminya, Beka
mengaku tim penyelidikan belum bisa menyimpulkan apa pun atas pengecekan mobil
polisi dan laskar FPI.

Sampai saat ini, Komnas HAM masih
membutuhkan pendalaman sebelum menarik kesimpulan. “Kami belum bisa
menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di
Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak, karena butuh analisa lebih
dalam lagi,” kata Beka, Senin (21/12/2020).

Baca Juga :  Kemenperin Motori Dialog Indonesia-Jepang untuk Kembangkan Otomotif

Pendalaman yang dimaksud, kata
Beka, tim dari Komnas HAM masih memerlukan kajian uji balistik setelah
pengecekan mobil.

Setelah itu, pendalaman berkaitan
dengan pencocokan tes darah yang didapat dari mobil dengan para laskar FPI. “Termasuk
juga cek darah dari anggota FPI itu siapa saja. Yang ada di sudut situ, sudut
sini, juga butuh pendalaman lagi,” ungkap dia.

Karena itu, Beka menegaskan,
Komnas HAM tetap membuka peluang kembali memeriksa anggota polisi sebagai saksi
dalam peristiwa tersebut. “Pastinya itu kami akan memeriksa saksi dari polisi,
juga akan mendalami keterangan dari keluarga korban,” tutur Beka.

Terpopuler

Artikel Terbaru