25.6 C
Jakarta
Friday, January 3, 2025

Mantap! Harga Rokok Diusulkan per Bungkus Rp100 Ribu

MENTERI Sosial Juliari Batubara mengusulkan harga jual
rokok Rp100 ribu per bungkus.
Menurutnya, itu untuk mencegah anak-anak
membeli rokok. Selain itu juga bisa menjadi tambahan pemasukan bagi pemerintah
dari cukai. “Kalau bisa rokok harganya mahal. Satu bungkus minimal 100
ribu. Negara juga dapat cukai lumayan,” ujar Juliari dalam Webinar Hari
Anak Nasional 2020.
Juliari menambahkan, perokok anak masih
menjadi masalah di Indonesia. Anak-anak di Indonesia beranggapan orang merokok
menunjukkan pertanda telah dewasa.

“Anak-anak ini simpel, mereka ingin
terlihat tua, terlihat cool, keren, jadinya merokok. Selain itu, meskipun saya
bagian pemerintah, akses terhadap rokok ini harus dibatasi. Bahkan di Indonesia
menjual rokok secara ketengan (satuan) masih bisa,” kata Juliari. Juliari
mengatakan, seharusnya proses pembelian rokok dipersulit. Salah satunya dengan
menaikan harga per bungkus rokok. Tujuannya, agar tidak mudah diakses oleh
anak-anak.

Disadarinya, usulan itu bisa berdampak
pemerintah mendapat protes dari para petani tembakau yang menanam bahan utama
pembuatan rokok. Namun demikian, lanjut Juliari, harus diketahui bahwa
kebanyakan produksi rokok di Indonesia saat ini banyak yang menggunakan
tembakau impor.

Karenanya, dia menyarankan petani tembakau
sebaiknya berganti jenis tanaman.

“Jadi harus mendesak pemerintah supaya
harga rokok dan cukai dinaikan. Ini bukan untuk meningkatkan APBN saja, itu
jangka pendek. Jangka panjangnya anak kita terlindungi dari rokok,”
katanya. Selain berbahaya bagi kesehatan secara fisik, Juliari menyampaikan
rokok bisa menjadi pintu gerbang anak mengenal narkoba. Jika telah terjerumus
pada narkoba maka yang dikhawatirkan masa depan anak jadi terancam.

“Harus diingat pengenalan narkoba dari
rokok. Lama-lama nyobain ganja lalu sabu-sabu. Begitu masuk ke narkoba ya sudah
habis. Mau rehab seperti apa pun, kalau sudah narkoba sejak dini itu sudah
sulit,” pungkas Juliari.

Baca Juga :  50 Ribu Guru Jadi Target Peningkatan Kompetensi

MENTERI Sosial Juliari Batubara mengusulkan harga jual
rokok Rp100 ribu per bungkus.
Menurutnya, itu untuk mencegah anak-anak
membeli rokok. Selain itu juga bisa menjadi tambahan pemasukan bagi pemerintah
dari cukai. “Kalau bisa rokok harganya mahal. Satu bungkus minimal 100
ribu. Negara juga dapat cukai lumayan,” ujar Juliari dalam Webinar Hari
Anak Nasional 2020.
Juliari menambahkan, perokok anak masih
menjadi masalah di Indonesia. Anak-anak di Indonesia beranggapan orang merokok
menunjukkan pertanda telah dewasa.

“Anak-anak ini simpel, mereka ingin
terlihat tua, terlihat cool, keren, jadinya merokok. Selain itu, meskipun saya
bagian pemerintah, akses terhadap rokok ini harus dibatasi. Bahkan di Indonesia
menjual rokok secara ketengan (satuan) masih bisa,” kata Juliari. Juliari
mengatakan, seharusnya proses pembelian rokok dipersulit. Salah satunya dengan
menaikan harga per bungkus rokok. Tujuannya, agar tidak mudah diakses oleh
anak-anak.

Disadarinya, usulan itu bisa berdampak
pemerintah mendapat protes dari para petani tembakau yang menanam bahan utama
pembuatan rokok. Namun demikian, lanjut Juliari, harus diketahui bahwa
kebanyakan produksi rokok di Indonesia saat ini banyak yang menggunakan
tembakau impor.

Karenanya, dia menyarankan petani tembakau
sebaiknya berganti jenis tanaman.

“Jadi harus mendesak pemerintah supaya
harga rokok dan cukai dinaikan. Ini bukan untuk meningkatkan APBN saja, itu
jangka pendek. Jangka panjangnya anak kita terlindungi dari rokok,”
katanya. Selain berbahaya bagi kesehatan secara fisik, Juliari menyampaikan
rokok bisa menjadi pintu gerbang anak mengenal narkoba. Jika telah terjerumus
pada narkoba maka yang dikhawatirkan masa depan anak jadi terancam.

“Harus diingat pengenalan narkoba dari
rokok. Lama-lama nyobain ganja lalu sabu-sabu. Begitu masuk ke narkoba ya sudah
habis. Mau rehab seperti apa pun, kalau sudah narkoba sejak dini itu sudah
sulit,” pungkas Juliari.

Baca Juga :  50 Ribu Guru Jadi Target Peningkatan Kompetensi

Terpopuler

Artikel Terbaru