31 C
Jakarta
Saturday, November 2, 2024

Tantang Gus Yaqut, Jozeph Paul Zhang: Saya Lebih Pancasilais dari Anda

PROKALTENG.CO – Jozeph Paul Zhang tantang Menag Yaqut Cholil
Qoumas. Jozeph juga ngamuk dan tak terima dirinya dianggap menistakan agama
hanya gara-gara mengaku sebagai nabi ke-26.

Pemilik nama asli Shindy Paul
Soerjomoelyono ini juga marah lantaran pernyataan Menteri Agama Yauqut Cholil
Qoumas. Sebab sebelumnya, Gus Yaqut menilai pernyataan dirinya itu sudah
mengarah pada penistaan agama.

Itu disampaikan Jozeph dalam
video yang ditayangkan secara langsung melalui akun Youtube-nya, Rabu
(21/4/2021) dini hari.

Dalam video itu, Jozeph mengawali
dengan menyinggung tentang penutupan sejumlah gereja-geraja.

Dia juga tak terima jika dirinya
dianggap buronan dan DPO serta sengaja bersembunyi. “Ternyata saya bisa
dihubungin kan, saya nggak DPO kan, saya tidak sulit kok dihubungin. Ada
masalah apa?” tuturnya dikutip PojokSatu
(jaringan prokalteng.co).

Dengan menetapkan dirinya sebagai
buronan dan DPO, itu sama artinya bahwa rakyat Indonesia saat ini tengah
dididik untuk percaya kepada berita hoaks.

Baca Juga :  Temui Wapres JK, Arya Sampaikan Pemecatan Sadam dari HMI

Jozeph lalu menyebut bahwa agama
memang dilahirkan dari hoaks. “Artinya Anda sedang didik rakyat Indonesia untuk
percaya kepada hoaks. Itulah buah dari agama, hoaks. Agama memang dilahirkan
dari hoax,” katanya.

Lebih Pancasilais dari Gus Yaqut

Ia lalu menyasar orang-orang yang
menyebut dan menuduhnya anti-Pancasila. “Saya lebih Pancasilais dari Anda yang
salatnya gila-gilaan,” tegasnya.

Jozeph juga mengklaim bahwa
dirinya jauh Pancasilais ketimbang Gus Yaqut. “Saya lebih Pancasilais daripada
Gus Yaqut. Haqul yakin saya lebih Pancasilais dari Gus Yaqut,” tegasnya lagi.

Ia kemudian melontarkan tantangan
kepada Gus Yaqut untuk berdebat tentang agama. Sebab, ia bersikukuh bahwa
dirinya sama sekali tidak salah hanya karena mengkritisi dan menganggap dirinya
sebagai nabi untuk meluruskan ajaran nabi sebelum dirinya.

“Salah saya di mana ketika saya
mengkritisi dan menganggap diri saya nabi dan saya meluruskan ajaran nabi
sebelum saya,” katanya.

“Nggak salah dong, itu kan tafsir
saya. Kalau saya salah, Gus Yaqut ayo debat sama saya kalau bilang (Nabi)
Muhammad nggak salah,” tantang Jozeph.

Baca Juga :  Satu Komando, Menag Minta Jajarannya Luruskan Info Tak Benar soal Dana Haji

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil
Qoumas menilai pernyataan Jozeph Paul Zhang jelas-jelas sudah mengarah para
penistaan agama dan Nabi Muhammad. Pasalnya, Jozeph mengaku sebagai nabi ke-26
yang akan meluruskan ajaran sesat nabi ke-25. Sedangkan dalam ajaran Islam,
nabi ke-25 adalah nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, Gus Yaqut berharap
kepada aparat penegak hukum agar tidak tinggal diam. “Saya berharap ada
penegakan hukum segera atas intoleransi, yang sudah mengarah ke penistaan ini,”
ujarnya, Minggu (18/4).

Gus Yaqut juga mengaku sangat
menyesalkan sikap intoleran Jozeph Paul Zhang dengan lontaran pernyataan
melalui media sosial. Akan tetapi, Gus Yaqut menegaskan bahwa intoleran memang
tidak memandang dari agama manapun. “Sikap intoleran memang tidak melihat
agamanya apa. Tidak menjadi monopoli satu agama saja,” tandas Gus Yaqut.

PROKALTENG.CO – Jozeph Paul Zhang tantang Menag Yaqut Cholil
Qoumas. Jozeph juga ngamuk dan tak terima dirinya dianggap menistakan agama
hanya gara-gara mengaku sebagai nabi ke-26.

Pemilik nama asli Shindy Paul
Soerjomoelyono ini juga marah lantaran pernyataan Menteri Agama Yauqut Cholil
Qoumas. Sebab sebelumnya, Gus Yaqut menilai pernyataan dirinya itu sudah
mengarah pada penistaan agama.

Itu disampaikan Jozeph dalam
video yang ditayangkan secara langsung melalui akun Youtube-nya, Rabu
(21/4/2021) dini hari.

Dalam video itu, Jozeph mengawali
dengan menyinggung tentang penutupan sejumlah gereja-geraja.

Dia juga tak terima jika dirinya
dianggap buronan dan DPO serta sengaja bersembunyi. “Ternyata saya bisa
dihubungin kan, saya nggak DPO kan, saya tidak sulit kok dihubungin. Ada
masalah apa?” tuturnya dikutip PojokSatu
(jaringan prokalteng.co).

Dengan menetapkan dirinya sebagai
buronan dan DPO, itu sama artinya bahwa rakyat Indonesia saat ini tengah
dididik untuk percaya kepada berita hoaks.

Baca Juga :  Temui Wapres JK, Arya Sampaikan Pemecatan Sadam dari HMI

Jozeph lalu menyebut bahwa agama
memang dilahirkan dari hoaks. “Artinya Anda sedang didik rakyat Indonesia untuk
percaya kepada hoaks. Itulah buah dari agama, hoaks. Agama memang dilahirkan
dari hoax,” katanya.

Lebih Pancasilais dari Gus Yaqut

Ia lalu menyasar orang-orang yang
menyebut dan menuduhnya anti-Pancasila. “Saya lebih Pancasilais dari Anda yang
salatnya gila-gilaan,” tegasnya.

Jozeph juga mengklaim bahwa
dirinya jauh Pancasilais ketimbang Gus Yaqut. “Saya lebih Pancasilais daripada
Gus Yaqut. Haqul yakin saya lebih Pancasilais dari Gus Yaqut,” tegasnya lagi.

Ia kemudian melontarkan tantangan
kepada Gus Yaqut untuk berdebat tentang agama. Sebab, ia bersikukuh bahwa
dirinya sama sekali tidak salah hanya karena mengkritisi dan menganggap dirinya
sebagai nabi untuk meluruskan ajaran nabi sebelum dirinya.

“Salah saya di mana ketika saya
mengkritisi dan menganggap diri saya nabi dan saya meluruskan ajaran nabi
sebelum saya,” katanya.

“Nggak salah dong, itu kan tafsir
saya. Kalau saya salah, Gus Yaqut ayo debat sama saya kalau bilang (Nabi)
Muhammad nggak salah,” tantang Jozeph.

Baca Juga :  Satu Komando, Menag Minta Jajarannya Luruskan Info Tak Benar soal Dana Haji

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil
Qoumas menilai pernyataan Jozeph Paul Zhang jelas-jelas sudah mengarah para
penistaan agama dan Nabi Muhammad. Pasalnya, Jozeph mengaku sebagai nabi ke-26
yang akan meluruskan ajaran sesat nabi ke-25. Sedangkan dalam ajaran Islam,
nabi ke-25 adalah nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, Gus Yaqut berharap
kepada aparat penegak hukum agar tidak tinggal diam. “Saya berharap ada
penegakan hukum segera atas intoleransi, yang sudah mengarah ke penistaan ini,”
ujarnya, Minggu (18/4).

Gus Yaqut juga mengaku sangat
menyesalkan sikap intoleran Jozeph Paul Zhang dengan lontaran pernyataan
melalui media sosial. Akan tetapi, Gus Yaqut menegaskan bahwa intoleran memang
tidak memandang dari agama manapun. “Sikap intoleran memang tidak melihat
agamanya apa. Tidak menjadi monopoli satu agama saja,” tandas Gus Yaqut.

Terpopuler

Artikel Terbaru