32.9 C
Jakarta
Wednesday, November 13, 2024

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara

PROKALTENG.CO – Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 7,1 yang
mengguncang Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (21/1) pukul 19.23 WIB. Wilayah
yang paling terdampak gempa tersebut adalah Kepulauan Talaud.

“Gempa disebabkan adanya
aktivitas subduksi Lempeng Filipina. Hasil analisis BMKG, gempa ini memiliki
parameter update dengan magnitudo 7,0. Episenter gempa terletak pada koordinat
4,94 LU dan 127,44 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah
Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada kedalaman 119 km,”
kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam
keterangan tertulisnya, Kamis (21/1).

Dia menjelaskan, dengan
memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang
terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng
Filipina.

Baca Juga :  DMI Terbitkan Edaran Pembatasan Aktivitas di Masjid Selama Ramadan

Hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Guncangan gempa dilaporkan turut
dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong pada skala IV MMI yang berarti
bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian di Manado, Bitung pada
skala III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran
seakan-akan truk berlalu.

Guncangan juga dirasakan di
Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, dan Halmahera Barat pada skala
II-III MMI di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran
seakan-akan truk berlalu.

Serta terasa di Bolaang Uki pada
skala II MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda
ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tingkatkan Jumlah Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

Guncangan gempa juga dirasakan di
Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah pada skala I-II MMI yaitu getaran tidak
dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Hingga saat ini belum ada laporan
dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

“Kami mengimbau masyarakat agar
tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya serta hindari dari bangunan yang retak atau
rusak diakibatkan oleh gempa,” kata Bambang.

PROKALTENG.CO – Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 7,1 yang
mengguncang Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (21/1) pukul 19.23 WIB. Wilayah
yang paling terdampak gempa tersebut adalah Kepulauan Talaud.

“Gempa disebabkan adanya
aktivitas subduksi Lempeng Filipina. Hasil analisis BMKG, gempa ini memiliki
parameter update dengan magnitudo 7,0. Episenter gempa terletak pada koordinat
4,94 LU dan 127,44 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah
Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada kedalaman 119 km,”
kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam
keterangan tertulisnya, Kamis (21/1).

Dia menjelaskan, dengan
memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang
terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng
Filipina.

Baca Juga :  DMI Terbitkan Edaran Pembatasan Aktivitas di Masjid Selama Ramadan

Hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Guncangan gempa dilaporkan turut
dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong pada skala IV MMI yang berarti
bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian di Manado, Bitung pada
skala III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran
seakan-akan truk berlalu.

Guncangan juga dirasakan di
Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, dan Halmahera Barat pada skala
II-III MMI di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran
seakan-akan truk berlalu.

Serta terasa di Bolaang Uki pada
skala II MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda
ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tingkatkan Jumlah Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

Guncangan gempa juga dirasakan di
Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah pada skala I-II MMI yaitu getaran tidak
dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Hingga saat ini belum ada laporan
dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

“Kami mengimbau masyarakat agar
tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya serta hindari dari bangunan yang retak atau
rusak diakibatkan oleh gempa,” kata Bambang.

Terpopuler

Artikel Terbaru