34.5 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Walhi Diminta Setop Memprovokasi Warga

KALTENGPOS.CO – Tokoh masyarakat (Tomas) Kodingareng meminta agar
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel tidak menjadikan warga sebagai korban, hingga ikut dalam peristiwa pengrusakan Kapal Queen of Nederland, beberapa
waktu lalu, yang berujung penangkapan sejumlah warga.

Menurut tokoh masyarakat Pulau
Kodingareng, Sampara Sarif, yang dilansir Fajar
(Grup Kaltengpos.co), Kamis (17/9), sikap Walhi yang kerap memprovokasi warga
sehingga berbuat anarkis tentunya sangat tidak diinginkan. Dan tentunya, hal
itu tidak masuk dalam rencana menimbulkan sejumlah masalah ke beberapa pihak.

“Biarkan kami yang selesaikan
masalah yang kami hadapi, tidak perlu ada intervensi dari pihak manapun
termasuk Walhi. Masyarakat Kodingngareng hanya ingin kembali hidup normal tanpa
ada saling memusuhi karena provokasi Walhi Sulsel,” terangnya.

Baca Juga :  Ini Daftar 'Dosa' Terawan Hingga Dipecat dari IDI

Dia menduga, banyak warga yang
ikut terhasut oleh Walhi karena sebelumnya diiming-imingi sesuatu sehingga
mereka mau mengganggu operasional eksplorasi pasir laut oleh PT.Boskalis.

Sampara menegaskan, sejauh ini
masyarakat sudah sangat paham apa yang dikerjakan Boskalis disekitar kawasan
laut di Kodingareng. Bahkan, dipastikan tidak ada dampak ekologi terhadap Pulau
Kodingngareng akibat tambang pasir laut di blok supermonde.

Terkait keberadaan Walhi Sulsel
atau lembaga apapun yang mendampingi masyarakat Kodingngareng selama ini hanya
memperalat masyarakat untuk ambisi mereka semata karena tidak ada manfaat yang
diberikan bahkan hanya membawa masalah buat masyarakat selama mereka di Pulau
Kodingngareng.

“Saya mendukung proses hukum
pelaku perusakan kapal Boskalis, agar terbuka fakta permasalahan yang terjadi
sehingga menjadi jelas siapa yang memprovokasi nelayan sehingga dapat diproses
hukum,”tegasnya.

Baca Juga :  Tak Punya NIK, Tetap Dapat BLT Dana Desa

KALTENGPOS.CO – Tokoh masyarakat (Tomas) Kodingareng meminta agar
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel tidak menjadikan warga sebagai korban, hingga ikut dalam peristiwa pengrusakan Kapal Queen of Nederland, beberapa
waktu lalu, yang berujung penangkapan sejumlah warga.

Menurut tokoh masyarakat Pulau
Kodingareng, Sampara Sarif, yang dilansir Fajar
(Grup Kaltengpos.co), Kamis (17/9), sikap Walhi yang kerap memprovokasi warga
sehingga berbuat anarkis tentunya sangat tidak diinginkan. Dan tentunya, hal
itu tidak masuk dalam rencana menimbulkan sejumlah masalah ke beberapa pihak.

“Biarkan kami yang selesaikan
masalah yang kami hadapi, tidak perlu ada intervensi dari pihak manapun
termasuk Walhi. Masyarakat Kodingngareng hanya ingin kembali hidup normal tanpa
ada saling memusuhi karena provokasi Walhi Sulsel,” terangnya.

Baca Juga :  Ini Daftar 'Dosa' Terawan Hingga Dipecat dari IDI

Dia menduga, banyak warga yang
ikut terhasut oleh Walhi karena sebelumnya diiming-imingi sesuatu sehingga
mereka mau mengganggu operasional eksplorasi pasir laut oleh PT.Boskalis.

Sampara menegaskan, sejauh ini
masyarakat sudah sangat paham apa yang dikerjakan Boskalis disekitar kawasan
laut di Kodingareng. Bahkan, dipastikan tidak ada dampak ekologi terhadap Pulau
Kodingngareng akibat tambang pasir laut di blok supermonde.

Terkait keberadaan Walhi Sulsel
atau lembaga apapun yang mendampingi masyarakat Kodingngareng selama ini hanya
memperalat masyarakat untuk ambisi mereka semata karena tidak ada manfaat yang
diberikan bahkan hanya membawa masalah buat masyarakat selama mereka di Pulau
Kodingngareng.

“Saya mendukung proses hukum
pelaku perusakan kapal Boskalis, agar terbuka fakta permasalahan yang terjadi
sehingga menjadi jelas siapa yang memprovokasi nelayan sehingga dapat diproses
hukum,”tegasnya.

Baca Juga :  Tak Punya NIK, Tetap Dapat BLT Dana Desa

Terpopuler

Artikel Terbaru