PROKALTENG.CO – Kejadian memilukan yang menimpa mendiang Vina pada 2016 silam diangkat ke layar lebar. Film dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari menjadi viral.
Kasus meninggalnya mendiang Vina bersama kekasihnya bernama Eky di tangan geng motor di Cirebon pada Agustus 2016 silam awalnya disebut sebagai kecelakaan lalu lintas. Nyatanya vina sempat diperkosa dan dibunuh secara keji.
Keluarga almarhumah Vina justru didatangi salah satu pelaku pembunuh dikabari bahwa Vina mengalami kecelakaan.
”Biasanya saya tak menyebarkan podcast saya. Namun khusus pada episode yang satu ini, saya menangkap kesan ada tugas penting yang belum Polda Jabar tuntaskan,” ujar pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel.
Menurut dia, hal itu semakin urgen karena kadung memunculkan anggapan publik tentang inequity dan subkultur curtain code dalam penegakan hukum oleh kepolisian.
”Sangat baik kiranya apabila Kompolnas dan Mabes Polri memberikan penguatan bagi Polda Jabar agar kasus ini terungkap lebih maksimal lagi,” ujar Reza.
Sementara itu, Reza mendengar kabar bahwa sebagian murid berencana nobar film Vina.
”Sekiranya dianggap patut, dapatlah tayangan podcast ini dibagikan ke para orang tua ataupun melalui WAG. Harapan saya, setelah menyimak obrolan ini, para orang tua bersepakat untuk tidak mengizinkan anak-anak nobar film Vina,” ungkap Reza terkait podcast-nya.
Film Vina, lanjut dia, tentu memiliki nilai plus sebagaimana perbincangkan di podcast diskursus net. Tapi nilai plus itu bukan ditujukan bagi anak-anak.
Baca Juga: Intervensi Film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’ Muncul Sejak Syuting, Skenario Diminta Paksa oleh Oknum yang Ngaku Polisi, Hard Disk Dilarikan ke Jakarta
”Itu WA saya ke beberapa guru di sejumlah sekolah,” ucap Reza. (pri/jawapos.com)