28.1 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Pengunjung Membludak, Festival Durian di Pekalongan Ricuh

PROKALTENG.CO-Festival Durian Kabupaten Pekalongan tahun 2024 yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Kajen berlangsung ricuh, Minggu, 14 Januari 2024. Warga saling dorong dan berdesak-desakan untuk memperebutkan gunungan durian yang dipusatkan di tengah lapangan alun-alun.

Akibat saling dorong dan berdesak-desakan untuk memperebutkan buah durian, tak sedikit warga yang pingsan dan mengalami luka-luka. Baik itu anak-anak hingga orang dewasa.

Hingga Minggu sore, sedikitnya ada lima korban yang dilarikan ke RSUD Kajen. Tak ada luka serius, kelimanya menjalani rawat jalan.

Selain banyak memakan korban akibat aksi saling dorong dan berdesak-desakan, tak sedikit pula pengunjung festival ini menjadi korban pencopetan, baik itu handphone maupun dompet.

“Saya kan disurung-surung. Tadi mau keluar. Pas sudah di luar, tas terbuka. Adanya cuma casingnya doang, ndak ada Hp-nya,” tutur Yunis Mei Saputri, salah satu korban pencopetan dari Kesesi.

Beberapa anak juga terlepas dari pengawasan orangtuanya. Sehingga mereka menangis di tengah kerumunan massa yang jumlahnya sangat banyak.

Beberapa kali, pemandu acara tampak mengumumkan orangtua mencari anaknya atau informasi mengenai anak yang berpisah dengan orangtuanya.

Antusias masyarakat untuk mengunjungi Festival Durian Kabupaten Pekalongan tahun 2024 begitu luar biasa. Diperkirakan lebih dari 20 ribu orang memadati Alun-alun Kajen dan sekitarnya.

Mereka tak hanya dari Kabupaten Pekalongan. Banyak pengunjung dari luar daerah seperti dari Pemalang, Kota Pemalang dan Batang.

Festival durian ini memang rutin diselenggarakan tiap tahun. Biasanya, festival dipusatkan di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar. Namun, pada tahun 2024 ini, festival durian diselenggarakan di Alun-alun Kajen.

Baca Juga :  Dirjen Dikti: Ospek Dilakukan Secara Online

Sejak pukul 06.30 WIB, ribuan warga tampak sudah berada di depan panggung tempat festival durian dipusatkan. Di lokasi itu, tampak ada dua gunungan durian berukuran besar. Di sisi timur atau di depan panggung, dan di tengah lapangan. Sesuai jadwal, festival durian dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB. Namun, baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Di awal festival, semuanya masih berjalan tertib. Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan unsur Forkompinda menjadi juri kehormatan dalam festival durian unggulan di ajang ini.

Selanjutnya, arak-arakan gunungan durian dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan mulai memasuki lapangan satu persatu. Arak-arakan ini berjalan dari lapangan belakang setda.

Prosesi arak-arakan gunungan durian dari 19 kecamatan ini belum semuanya masuk ke lapangan, massa sudah tak sabaran. Massa tampak bergerak untuk mengambil buah durian.

Kericuhan dimulai di dekat gunungan di tengah lapangan. Warga mulai memperebutkan gunungan dari tiap kecamatan dan buah durian yang berada di gunungan di tengah lapangan.

Tak lama setelahnya para pengunjung festival merangsek untuk memperebutkan durian yang berada di dua gunungan besar di sisi timur dan di tengah lapangan. Meskipun petugas sudah berusaha menghalau dan memperingatkan massa untuk tidak memperebutkan durian lantaran prosesi pembukaan festival durian belum selesai.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq pun belum memberikan sambutannya di acara ini. Doa penutup juga belum dilantunkan.

Baca Juga :  Sudah 2 Hari Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Terus Turun

Massa yang sudah tidak sabar menjebol pagar pengaman. Beberapa warga tampak terdorong dan beberapa diantaranya terinjak-injak. Petugas, polisi, dan warga lainnya pun banyak yang sibuk menyelamatkan anak-anak dan emak-emak agar tak terinjak-injak.

Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, mengatakan, festival durian diselenggarakan setiap tahun di Kabupaten Pekalongan. Polres Pekalongan menerjunkan sekitar 150 personel untuk mengamankan jalannya festival tersebut.

“Kita sudah siap sejak dari kegiatan pagi. Cuma pada saat pelaksanaan kirab dan gunungan-gunungan yang tiap tahunnya setelah acara dibuka dan gunungan itu diperebutkan oleh masyarakat, karena begitu antusiasnya masyarakat, di luar prediksi kita juga yang jumlah massanya membludak sehingga tadi acaranya ada sedikit keributan,” ujar Kapolres Pekalongan.

Menurutnya, ada dua gunungan yang disiapkan oleh panitia. Meski sempat ada keributan, pada akhirnya semua kegiatan di festival itu bisa diamankan dengan baik.

“Kita sterilisasi di panggung, di pintu-pintu masuk dan di jalan-jalan raya. Kalau untuk gunungan-gunungan yang ada di lokasi itu dari panitia,” kata dia.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pekalongan Abdul Baqi menyampaikan, panitia sudah menerjunkan pengamanan dari kepolisian, Satpol PP dan TNI. Menurutnya, untuk korban yang mengalami luka-luka akan diurus oleh pemkab. Pihaknya kedepan akan melakukan evaluasi agar pelaksanaan festival tahun depan lebih baik lagi.

“Saya prediksinya 10 ribu, tapi yang datang ternyata lebih,” kata dia. (jpg)

PROKALTENG.CO-Festival Durian Kabupaten Pekalongan tahun 2024 yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Kajen berlangsung ricuh, Minggu, 14 Januari 2024. Warga saling dorong dan berdesak-desakan untuk memperebutkan gunungan durian yang dipusatkan di tengah lapangan alun-alun.

Akibat saling dorong dan berdesak-desakan untuk memperebutkan buah durian, tak sedikit warga yang pingsan dan mengalami luka-luka. Baik itu anak-anak hingga orang dewasa.

Hingga Minggu sore, sedikitnya ada lima korban yang dilarikan ke RSUD Kajen. Tak ada luka serius, kelimanya menjalani rawat jalan.

Selain banyak memakan korban akibat aksi saling dorong dan berdesak-desakan, tak sedikit pula pengunjung festival ini menjadi korban pencopetan, baik itu handphone maupun dompet.

“Saya kan disurung-surung. Tadi mau keluar. Pas sudah di luar, tas terbuka. Adanya cuma casingnya doang, ndak ada Hp-nya,” tutur Yunis Mei Saputri, salah satu korban pencopetan dari Kesesi.

Beberapa anak juga terlepas dari pengawasan orangtuanya. Sehingga mereka menangis di tengah kerumunan massa yang jumlahnya sangat banyak.

Beberapa kali, pemandu acara tampak mengumumkan orangtua mencari anaknya atau informasi mengenai anak yang berpisah dengan orangtuanya.

Antusias masyarakat untuk mengunjungi Festival Durian Kabupaten Pekalongan tahun 2024 begitu luar biasa. Diperkirakan lebih dari 20 ribu orang memadati Alun-alun Kajen dan sekitarnya.

Mereka tak hanya dari Kabupaten Pekalongan. Banyak pengunjung dari luar daerah seperti dari Pemalang, Kota Pemalang dan Batang.

Festival durian ini memang rutin diselenggarakan tiap tahun. Biasanya, festival dipusatkan di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar. Namun, pada tahun 2024 ini, festival durian diselenggarakan di Alun-alun Kajen.

Baca Juga :  Dirjen Dikti: Ospek Dilakukan Secara Online

Sejak pukul 06.30 WIB, ribuan warga tampak sudah berada di depan panggung tempat festival durian dipusatkan. Di lokasi itu, tampak ada dua gunungan durian berukuran besar. Di sisi timur atau di depan panggung, dan di tengah lapangan. Sesuai jadwal, festival durian dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB. Namun, baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Di awal festival, semuanya masih berjalan tertib. Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan unsur Forkompinda menjadi juri kehormatan dalam festival durian unggulan di ajang ini.

Selanjutnya, arak-arakan gunungan durian dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan mulai memasuki lapangan satu persatu. Arak-arakan ini berjalan dari lapangan belakang setda.

Prosesi arak-arakan gunungan durian dari 19 kecamatan ini belum semuanya masuk ke lapangan, massa sudah tak sabaran. Massa tampak bergerak untuk mengambil buah durian.

Kericuhan dimulai di dekat gunungan di tengah lapangan. Warga mulai memperebutkan gunungan dari tiap kecamatan dan buah durian yang berada di gunungan di tengah lapangan.

Tak lama setelahnya para pengunjung festival merangsek untuk memperebutkan durian yang berada di dua gunungan besar di sisi timur dan di tengah lapangan. Meskipun petugas sudah berusaha menghalau dan memperingatkan massa untuk tidak memperebutkan durian lantaran prosesi pembukaan festival durian belum selesai.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq pun belum memberikan sambutannya di acara ini. Doa penutup juga belum dilantunkan.

Baca Juga :  Sudah 2 Hari Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Terus Turun

Massa yang sudah tidak sabar menjebol pagar pengaman. Beberapa warga tampak terdorong dan beberapa diantaranya terinjak-injak. Petugas, polisi, dan warga lainnya pun banyak yang sibuk menyelamatkan anak-anak dan emak-emak agar tak terinjak-injak.

Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, mengatakan, festival durian diselenggarakan setiap tahun di Kabupaten Pekalongan. Polres Pekalongan menerjunkan sekitar 150 personel untuk mengamankan jalannya festival tersebut.

“Kita sudah siap sejak dari kegiatan pagi. Cuma pada saat pelaksanaan kirab dan gunungan-gunungan yang tiap tahunnya setelah acara dibuka dan gunungan itu diperebutkan oleh masyarakat, karena begitu antusiasnya masyarakat, di luar prediksi kita juga yang jumlah massanya membludak sehingga tadi acaranya ada sedikit keributan,” ujar Kapolres Pekalongan.

Menurutnya, ada dua gunungan yang disiapkan oleh panitia. Meski sempat ada keributan, pada akhirnya semua kegiatan di festival itu bisa diamankan dengan baik.

“Kita sterilisasi di panggung, di pintu-pintu masuk dan di jalan-jalan raya. Kalau untuk gunungan-gunungan yang ada di lokasi itu dari panitia,” kata dia.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pekalongan Abdul Baqi menyampaikan, panitia sudah menerjunkan pengamanan dari kepolisian, Satpol PP dan TNI. Menurutnya, untuk korban yang mengalami luka-luka akan diurus oleh pemkab. Pihaknya kedepan akan melakukan evaluasi agar pelaksanaan festival tahun depan lebih baik lagi.

“Saya prediksinya 10 ribu, tapi yang datang ternyata lebih,” kata dia. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru