Site icon Prokalteng

Moeldoko: KPAI Jangan Buat Bingung Banyak Orang

moeldoko-kpai-jangan-buat-bingung-banyak-orang

KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko
memastikan audisi umum bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Bulu
Tangkis Djarum Kudus, Jawa Tengah, tidak ada eksploitasi terhadap anak.

“Selain itu, tidak ada pemanfaatan dari sisi apa pun. Justru yang terjadi
di PB Djarum bagaimana mengeskploitasi kemampuan mereka untuk bisa mendapatkan
juara di bidang bulu tangkis,” kata dia selagi berkunjung PB Djarum Kudus,  Jawa Tengah, Kamis (12//2019).

Untuk memastikan hal itu, Moeldoko mengaku sengaja melihat langsung dan
mengeceknya satu per satu apakah ada eksploitasi.

Hasilnya, dia menilai memang tidak ada eksploitasi anak dalam audisi bulu
tangkis ini sehingga dia meminta berbagai kalangan untuk membalik-balik apa yang
sebenarnya terjadi di sana.

Menurut dia, untuk menjadi seorang juara memang tidak bisa latihan
lembek-lembek, melainkan harus latihan keras dan disiplin.

“Saya juga sudah bertanya langsung kepada sejumlah atlet PB Djarum,
ternyata mereka merasa senang dan bangga karena bagian dari impiannya bisa
terwujud setelah bisa bergabung dengan PB Djarum,” ujarnya.

Mengenai tulisan PB Djarum di kaos peserta audisi adalah rokok, Moeldoko
berpandangan bahwa itu sebuah persepsi karena kenyataan saat ini banyak program
yayasan untuk tujuan sosial.

Ia menilai, semua kegiatan Djarum Foundation adalah bagian dari upaya
pemerintah dalam mempersiapkan diri membangun talenta manajemen stratagis atau
telanta manajamen nasional yang saat ini disiapkan oleh KSP  dan Bappenas.

“Ternyata Djarum sudah melakukan itu. Untuk itulah kami mengirim tim untuk
melakukan pengukuran untuk lebih banyak belajar di sini,” kata Moeldoko.

Ia menegaskan dirinya tidak membela PB Djarum, melainkan membela keinginan
anak-anak menjadi juara sehingga tidak boleh dipatahkan oleh siapapun.

Oleh karena itu, kata dia, audisi umum bulu tangkis PB Djarum tetap
dilanjutkan, termasuk tahun 2020 harus tetap dilanjutkan.

Mengenai protes Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya, Staf
Kepresidenan juga mengundangnya untuk diajak bicara dengan baik serta
meluruskan definisi eksploitasi yang benar.

“Jangan membuat sesuatu yang membingungkan banyak orang,” ujarnya. (indopos/kpc)

Exit mobile version