25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Kondisi Gawat, Presiden Jokowi Ingatkan Delapan Provinsi Ini

KALTENGPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di delapan provinsi ini
termasuk gawat. Karena itu Presiden Joko Widodo minta penanganannya
diprioritaskan. Kedelapan provinsi itu adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua diprioritaskan.

Sebaran covid di delapan provinsi
tersebut Jawa Timur tertinggi, 16.658 pasien, disusul disusul DKI Jakarta
(14.517), Sulawesi Selatan (6.973), Jawa Tengah (5.473), Jawa Barat (5.077),
Kalimantan Selatan (4.146), Sumatera Selatan (2.653), Sumatera Utara (2.323), Papua
(2.267).

Concern kita untuk memasifkan 3 T, testing (pemeriksaan), tracing
(pelacakan), dan treatment
(penanganan) dengan prioritas khusus testing, tracing, dan treatment
ini di delapan provinsi (antara lain) Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Papua,” kata Presiden di
Istana Merdeka Jakarta, Senin (13/7).

Baca Juga :  RI Minta Tambahan Kuota Haji Lagi

Dalam rapat terbatas mengenai
percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19″ yang dihadiri
menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju itu, Presiden mengatakan bahwa
pemeriksaan COVID-19 harus ditingkatkan dengan menambah fasilitas laboratorium
dan mobil laboratorium.

“Untuk tes harus
ditingkatkan jumlah PCR (polymerase chain reaction) Test dengan menambah jumlah
lab-lab di daerah ditambah mobil lab PCR yang kita harapkan target yang saya
sampaikan bisa tercapai yaitu 30 ribu,” katanya.

Presiden juga mengemukakan
pentingnya pelacakan kasus serta pemantauan terhadap orang-orang yang berisiko
terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

“Kemudian memberikan isolasi
mandiri dan treatment. Peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya bed atau
ranjang, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi ini juga masih memerlukan
tambahan untuk provinsi-provinsi yang saya sebut,” katanya.

Kalau masih ada kebutuhan
penanganan COVID-19 yang belum terpenuhi, ia mengatakan, Kementerian Kesehatan
bisa berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengatasinya.

Baca Juga :  Akhirnya Siti Fadillah Supari Hirup Udara Bebas

“Saya tidak ingin
menyampaikan banyak hal tapi saya ingin memberikan apa yang harus segera kita
lakukan menyikapi adanya kenaikan kasus positif, kasus baru yang
bertambah,” kata Presiden.

Dalam rapat tersebut, Presiden
meminta para menterinya singkat saja dalam memberikan laporan mengenai upaya
penanggulangan COVID-19 yang sudah dijalankan, dan lebih banyak menyampaikan
mengenai langkah-langkah yang harus segera dikerjakan.

Hingga Minggu kemarin, jumlah
akumulatif pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 75.699 orang dengan jumlah
pasien yang sudah sembuh sebanyak 35.638 orang dan pasien yang meninggal dunia
3.606 orang.

Penyebaran covid di wilayah lain
selain delapan provinsi di atas adalah Bali (2.195), Sulawesi Utara (1.660),
Banten (1.593), Nusa Tenggara Barat (1.550), dan Kalimantan Tengah (1.196).

KALTENGPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di delapan provinsi ini
termasuk gawat. Karena itu Presiden Joko Widodo minta penanganannya
diprioritaskan. Kedelapan provinsi itu adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua diprioritaskan.

Sebaran covid di delapan provinsi
tersebut Jawa Timur tertinggi, 16.658 pasien, disusul disusul DKI Jakarta
(14.517), Sulawesi Selatan (6.973), Jawa Tengah (5.473), Jawa Barat (5.077),
Kalimantan Selatan (4.146), Sumatera Selatan (2.653), Sumatera Utara (2.323), Papua
(2.267).

Concern kita untuk memasifkan 3 T, testing (pemeriksaan), tracing
(pelacakan), dan treatment
(penanganan) dengan prioritas khusus testing, tracing, dan treatment
ini di delapan provinsi (antara lain) Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Papua,” kata Presiden di
Istana Merdeka Jakarta, Senin (13/7).

Baca Juga :  RI Minta Tambahan Kuota Haji Lagi

Dalam rapat terbatas mengenai
percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19″ yang dihadiri
menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju itu, Presiden mengatakan bahwa
pemeriksaan COVID-19 harus ditingkatkan dengan menambah fasilitas laboratorium
dan mobil laboratorium.

“Untuk tes harus
ditingkatkan jumlah PCR (polymerase chain reaction) Test dengan menambah jumlah
lab-lab di daerah ditambah mobil lab PCR yang kita harapkan target yang saya
sampaikan bisa tercapai yaitu 30 ribu,” katanya.

Presiden juga mengemukakan
pentingnya pelacakan kasus serta pemantauan terhadap orang-orang yang berisiko
terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

“Kemudian memberikan isolasi
mandiri dan treatment. Peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya bed atau
ranjang, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi ini juga masih memerlukan
tambahan untuk provinsi-provinsi yang saya sebut,” katanya.

Kalau masih ada kebutuhan
penanganan COVID-19 yang belum terpenuhi, ia mengatakan, Kementerian Kesehatan
bisa berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengatasinya.

Baca Juga :  Akhirnya Siti Fadillah Supari Hirup Udara Bebas

“Saya tidak ingin
menyampaikan banyak hal tapi saya ingin memberikan apa yang harus segera kita
lakukan menyikapi adanya kenaikan kasus positif, kasus baru yang
bertambah,” kata Presiden.

Dalam rapat tersebut, Presiden
meminta para menterinya singkat saja dalam memberikan laporan mengenai upaya
penanggulangan COVID-19 yang sudah dijalankan, dan lebih banyak menyampaikan
mengenai langkah-langkah yang harus segera dikerjakan.

Hingga Minggu kemarin, jumlah
akumulatif pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 75.699 orang dengan jumlah
pasien yang sudah sembuh sebanyak 35.638 orang dan pasien yang meninggal dunia
3.606 orang.

Penyebaran covid di wilayah lain
selain delapan provinsi di atas adalah Bali (2.195), Sulawesi Utara (1.660),
Banten (1.593), Nusa Tenggara Barat (1.550), dan Kalimantan Tengah (1.196).

Terpopuler

Artikel Terbaru