Pencinta kopi pastinya sudah tak asing lagi dengan profesi barista. Seiring kian populernya kopi di kalangan anak muda, profesi barista kini semakin diminati. Mereka bahkan semakin dicari oleh para startup atau milenial yang akan membuka kedai kopi kekinian.
Jika para barista itu memiliki prestasi dan sertifikat, tentunya posisi daya tawar profesi mereka akan semakin tinggi. Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para barista, ajang Indonesia Coffee Event (lCE) akan digelar pada12-15 Februari 2020 di gedung SMESCO, Jakarta. Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) selaku penyelenggara bersama tim kerja ICE 2020 telah
mempersiapkan beragam acara interaktif dan edukatif di samping acara utama: Indonesia Barista Championship (IBC) dan Indonesia Brewers Cup Championship (lBrC).
ICE sebagai ajang kompetisi barista paling bergengsi di Indonesia telah berlangsung sejak 2017. Tiap tahun, gelaran ICE tak hanya melahirkan barista-barista terbaik, melainkan pula mengedukasi masyarakat luas tentang serba-serbi dunia kopi. Di sisi lain, tradisi mengirim pemenang IBC dan lBrC mewakili Indonesia pada ajang kompetisi barista dunia di bawah naungan World Coffee Events (WCE) menjadikan ICE sebagai navigasi kopi Indonesia di atlas perkopian dunia.
“Kopi saat ini sedang naik daun. Ini menjadi puncak event kopi terbesar. Event ini telah berkontribusi dalam pertumbuhan industri specialty coffee Indonesia. Tentunya mendorong kopi lokal. Saat ini, kita bisa melihat pertumbuhan industri ini sangat pesat,†kata Pimpinan Redaksi Merahputih, Thomas Kukuh, sebagai salah satu narasumber dan penyelenggara, di Jakarta, Kamis (6/2).
Pihak Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) Delima Hasri Azahari membenarkan profesi barista semakin prospektif. Menurutnya barista adalah tren profesi baru dan kekinian yang diminati milenial.
“Profesi barista sudah menjadi lifestyle. Jadi new profesi bagi milenial. Diharapkan bukan hanya ekspor kopi sebagai produk tapi kita akan mengirimkan ekspor jasa barista, rooster, brewers dan profesi lainnya. Orang Filipina bahkan datang untuk ikut kelas barista SCAI. Bukan hanya berkibar di negara kita tapi akan berkibar di world championship. Ada permintaan juga dari Dubai hingga Australia,†kata Delima.
Dia mengungkapkan dari sisi income, tentunya barista juga semakin menjanjikan mengingat banyaknya kedai kopi saat ini. Apalagi jika menang kejuaraan atau mendapat sertifikat, tentunya kualitasnya akan naik. “Bicara income, bisa juga sih jadi idaman mertua. Anak saya saja kuliah kedokteran saya suruh belajar jadi barista kok,†katanya sambil tertawa.
Hal senada juga diungkapkan Head of Marketing Otten Coffe, Novita Sari dan General Manager Fine Food and Beverages PT Diamond Food Indonesia, Jong Fan Nie. Menurut mereka, barista berprestasi banyak dicari orang dan tinggi peminatnya.
“Profesi barista sangat luas. Pemenang kompetisi itu dicari orang lho. Misalnya ada pengusaha yang mau bikin kedai kopi. Pasti barista itu dicari untuk jadi konsultan. Bantuin dong, secara profesional,†kata mereka.
“Prospeknya pasti ada. Jadi harus berjuang sampai ke tahap itu. Itu proses, harus dijalani. Dan banyak lho di Instagram kami, yang minta supaya lowongan Instagram diposting dong. Artinya banyak banget kan yang minat,†tambah mereka.
Berbeda dari tahun sebelumnya, ICE 2020 diadakan hanya dalam satu babak Nasional saja, sementara babak regional (eliminasi) ditiadakan dan disatukan dengan event Nasional mengingat keterbatasan waktu. Fokus tim kerja lebih mengutamakan ketersediaan waktu bagi para pemenang untuk mempersiapkan kompetisi tingkat dunia, pada bulan Mei di Melbourne, Australia.(jpc)