JAKARTA – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan,
bahwa pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini dihrapkan tetap berjalan sesuai
jadwal, meski dalam kewaspadaan terhadap penularan virus corona atau COVID-19.
Ketua Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) Abdul Mu’ti menyatakan, bahwa belum ada langkah khusus terkait
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) seiring dengan merebaknya virus corona.
Pihaknya berharap, penyelenggaraan UN 2020 tetap berjalan sesuai jadwal.
“Belum ada langkah khusus. Kami
masih akan bicarakan dengan Kemendikbud. Tapi kami berharap tetap berjalan sesuai
jadwal,†kata Mu’ti, Jumat (6/3).
Senada, anggota Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), Doni Koesoema juga berharap UN 2020 tidak mengalami
penundaan dan tetap sesuai jadwal.
“Kami belum bisa memastikan, tapi
berharap penyelenggaraan UN 2020 bisa tetap berjalan sesuai jadwal,†ujarnya.
Sementara itu, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memandang tidak perlu protokol atau
perlakuan khusus saat Ujian Nasional di tengah meningkatnya kewaspadaan terhadap
virus Korona (covid-19).
Ketua Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), Susanto mengatakan, bahwa untuk mengatisipasi virus corona
cukup dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
“Yang utamanya membiasakan hidup
bersih dan sehat bagi anak-anak kita,†ujarnya.
Menurut Susanto, pemeriksaan suhu
tubuh yang sudah dilakukan oleh beberapa sekolah sangat bagus sebagai langkah
pencegahan. Tetapi yang terpenting kata dia, tetap menjaga kebersihan tangan
dan mengikuti imbauan yang sudah diberikan.
“Kami melihat ada beberapa
sekolah yang melakukan pengecekan (suhu tubuh) meskipun tidak massal. Tapi itu
langkah bagus untuk pencegahan,†imbuhnya.
Kendati demikian, KPAI mengimbau
untuk tidak panik. Begitu juga orang tua, agar tetap menjaga kondusifitas dan
mengedukasi anak-anaknya untuk rajin mencuci tangan dengan sabun maupun hand
sanitizer.
“Tetap tenang, tetapi tetap
waspada itu penting, bukan hanya menghadapi Ujian Nasional saja tetapi regular
harus terus dilakukan,†katanya.
Terlebih lagi, Susanto menghimbau
kepada sekolah untuk terus memberikan sosialisasi guna menjaga kebersihan dan
kesehatan harus lebih intens diinformasikan ke siswa, sebagai langkah untuk
meminimalisir tertular virus korona.
“Ini harus menjadi perhatian
semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, dan
juga satuan pendidikan,†tuturnya.
Selain itu, juga menghindari
kegiatan di keramaian. Serta melaksanakan imbauan seperti menggunakan masker
ketika pilek/batuk, kemudian langsung ke dokter jika merasa sakit.
“Mengurangi berkunjung ke
kerumunan massa, imbauan yang saat ini gencar dilakukan, saya kira itu
merupakan poin yang penting jadi perhatian. Baik menjelang UN ataupun tidak UN
saya kira itu tetap harus menjadi perhatian semua,†tegasnya.
Dapat disampaikan, berdasarkan
jadwal UN yang dikeluarkan Badan Standar Pendidikan UN Berbasis Komputer akan
mulai dilaksanakan pada 16-19 Maret 2020 untuk jenjang SMK/MAK. Kemudian untuk
jenjang SMA/MA digelar pada 30 Maret – 2 April 2020. Sedangkan jenjang
SMP/MTs/Wustha/Paket B dari tanggal 20 April – 23 April 2020. (der/fin/kpc)