PROKALTENG.CO-Evakuasi korban terdampak banjir di Bekasi dan sekitarnya menjadi fokus utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bersama instansi terkait lainnya, mereka mengupayakan agar warga yang terjebak banjir bisa dievakuasi ke tempat aman. Namun, mereka juga tidak memaksa warga yang memilih bertahan di rumah.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan hal itu pada Rabu (5/3). Dia menyampaikan bahwa evakuasi menjadi prioritas utama petugas yang diturunkan ke lokasi terdampak banjir. Sebisa mungkin mereka akan menyelamatkan para warga agar bisa tinggal sementara di lokasi pengungsian seperti Gudang Logistik BNPB di Jalan Pondok Gede Permai.
”Warga masih mengungsi di sini, memang seluruh Jabodetabek yang masih agak tinggi di Kota Bekasi. Prioritas pertama memang evakuasi, kita sudah terjunkan tim sampai semuanya berhasil diselamatkan,” kata Suharyanto.
Tidak hanya menyelamatkan korban banjir, BNPB memastikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak banjir. Baik yang sudah dievakuasi di mengungsi di Pos Pengungsian maupun warga yang masih bertahan di rumah. BNPB tidak memaksa mereka untuk dievakuasi selama masih memungkinkan dan dinilai aman. Misalnya warga yang bertahan di lantai dua rumah masing-masing.
”Kita tidak bisa memaksa warga masyarakat untuk dievakuasi apalagi yang bisa di lantai dua, mungkin khawatir dengan harta bendanya terganggu. Kami tetap harus kirimkan, intinya kami bahu-membahu untuk memastikan kebutuhan dasar bisa terpenuhi,” kata dia.
Langkah lain yang sudah dilakukan oleh BNPB untuk menanggulangi banjir Bekasi dan sekitarnya adalah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi tersebut akan terus dilakukan sesuai dengan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Saat ini OMC dilaksanakan sampai Sabtu (8/3). Namun tidak menutup kemungkinan OMC kembali dilakukan. (jpg)