27.1 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Mutasi Covid-19 India Sudah Masuk Jakarta, Bisa Picu Penyebaran Super

PROKALTENG.CO – Sudah ada dua kasus Covid-19 berasal dari mutasi
ganda India masuk ke Indonesia. Selain kasus dari India, Indonesia juga
menemukan kasus dari Afrika Selatan. Bahkan dua kasus tersebut terjadi di
ibukota Jakarta.

Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan varian B117, B1617, dan B1351 adalah varian of concern yang harus diwaspadai
karena memiliki beberapa karakteristik seperti disampaikan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Salah satunya menyebabkan penularan yang lebih cepat.

“Kita sebut sebagai superspreader,” kata Prof Wiku dalam
keterangan virtual, Selasa (4/5).

Kedua, kata dia, varian ini
memengaruhi tingkat keparahan penyakit dan mempercepat gejala bagi seseorang
yang terinfeksi. Awalnya gejala ringan dalam waktu singkat menjadi berat bahkan
berujung pada kematian.

Baca Juga :  Bocoran Tanggal Kepulangan Habib Rizieq, PA 212 Siapkan Penyambutan Kh

“Untuk blB1617 sampai saat ini
masih varian of interest (VOI),
tentunya VOU ini ada beberapa varian, ada sekitar ada 6-7 varian yang menjadi
perhatian. Artinya jika kita menemukan varian B1617 apakah varian ini akan
berkontribusi yang sama dengan varian-varian lainnya,” kata Prof Wiku.

Lalu varian B117 dilaporkan pada
sebagian besar negara-negara Eropa dan sudah menjadi dominasi di Eropa. Varian
b1351 diduga menyebabkan penurunan efektivitas daripada vaksin di Afrika
Selatan.

“Ada dugaan penurunan vaksin ini
tapi masih menunjukkan memberikan hasil yang positif terhadap penanganan
Covid-19. Makanya kami mengupayakan vaksinasi untuk segera dilakukan lebih dulu
daripada si virus ini bermutasi. Tentu harus edukasi protokol kesehatan dan
mempercepat vaksinasi.

Baca Juga :  Wew..! Di RUU Omnibus Law, Pemerintah Boleh Membatalkan dan Mengubah U

“Tentunya pertama kita sudah
pernah merasakan di akhir Desember sampai Januari, lonjakan kasus yang cukup
eksponensial. Kemudian keterisian dari RS sudah mendekati hingga 90 persen.
Beberapa hal yang diantisipasi selain mendorong masyarakat tetap menjalankan
prokes, dari segi faskes, kami menyiapkan RS vertikal, dan mengimbau pemda
untuk menyiapkan RSU daerah dan RS Covid yang masih berfungsi tentunya
disiapkan,” katanya.

PROKALTENG.CO – Sudah ada dua kasus Covid-19 berasal dari mutasi
ganda India masuk ke Indonesia. Selain kasus dari India, Indonesia juga
menemukan kasus dari Afrika Selatan. Bahkan dua kasus tersebut terjadi di
ibukota Jakarta.

Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan varian B117, B1617, dan B1351 adalah varian of concern yang harus diwaspadai
karena memiliki beberapa karakteristik seperti disampaikan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Salah satunya menyebabkan penularan yang lebih cepat.

“Kita sebut sebagai superspreader,” kata Prof Wiku dalam
keterangan virtual, Selasa (4/5).

Kedua, kata dia, varian ini
memengaruhi tingkat keparahan penyakit dan mempercepat gejala bagi seseorang
yang terinfeksi. Awalnya gejala ringan dalam waktu singkat menjadi berat bahkan
berujung pada kematian.

Baca Juga :  Bocoran Tanggal Kepulangan Habib Rizieq, PA 212 Siapkan Penyambutan Kh

“Untuk blB1617 sampai saat ini
masih varian of interest (VOI),
tentunya VOU ini ada beberapa varian, ada sekitar ada 6-7 varian yang menjadi
perhatian. Artinya jika kita menemukan varian B1617 apakah varian ini akan
berkontribusi yang sama dengan varian-varian lainnya,” kata Prof Wiku.

Lalu varian B117 dilaporkan pada
sebagian besar negara-negara Eropa dan sudah menjadi dominasi di Eropa. Varian
b1351 diduga menyebabkan penurunan efektivitas daripada vaksin di Afrika
Selatan.

“Ada dugaan penurunan vaksin ini
tapi masih menunjukkan memberikan hasil yang positif terhadap penanganan
Covid-19. Makanya kami mengupayakan vaksinasi untuk segera dilakukan lebih dulu
daripada si virus ini bermutasi. Tentu harus edukasi protokol kesehatan dan
mempercepat vaksinasi.

Baca Juga :  Wew..! Di RUU Omnibus Law, Pemerintah Boleh Membatalkan dan Mengubah U

“Tentunya pertama kita sudah
pernah merasakan di akhir Desember sampai Januari, lonjakan kasus yang cukup
eksponensial. Kemudian keterisian dari RS sudah mendekati hingga 90 persen.
Beberapa hal yang diantisipasi selain mendorong masyarakat tetap menjalankan
prokes, dari segi faskes, kami menyiapkan RS vertikal, dan mengimbau pemda
untuk menyiapkan RSU daerah dan RS Covid yang masih berfungsi tentunya
disiapkan,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru