Akses internet di Papua dan Papua Barat sampai saat ini masih
dilakukan pembatasan. Hal tersebut menyusul terjadinya demo rusuh di sejumlah
lokasi di dua provinsi tersebut beberapa waktu lalu. Guna mencegah terjadinya
penyebaran hoax maupun hasutan, akses internet sementara waktu dikurangi.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko
Polhukam), Wiranto berencana memulihkan kembali akses internet di Papua dan
Papua Barat dalam waktu dekat. Ketika sudah kondusif, Wiranto mengatakan dua
hari ke depan akses internet akan kembali seperti semula.
“Kondisi daerah stabil. Tapi, dari informasi yang kita dapat,
dan analisis keamanan kita mohon waktu sebentar. Tanggal 5 kalau sudah kondusif
kita buka lagi internet,†ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko
Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (3/9).
Wiranto meminta agar warga Papua dan Papua Barat bisa memahami
terhadap kebijakan pelambatan internet di sejumlah lokasi. Sebab, di tengah
rusuh yang terjadi, banyak konten dunia maya yang membahayakan stabilitas
keamanan nasional.
“Banyak hoax, hasutan, tone negatif dikembangkan menambah
keadaan kacau, sulit bagi kami menstabilkan daerah itu. Salah satunya memang
karena kebebasan media, maka dengan undang-undang yang ada sebagian daerah kita
lemotkan dahulu,†imbuhnya.
Pada Selasa (3/9), setelah berkoordinasi dengan Panglima TNI
Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang berada di
Papua, Wiranto mendapat kabar baik. Konten hoax dan bernada hasutan sudah
berkurang signifikan. Sehingga apabila kondisi ini berlangsung konsisten,
pencabutan pembatasan internet bisa dilakukan.
“Hoax berkurang, hasutan hampir nggak ada, tone-nya positif.
Negatif 10 persen, positif 90 persen. Kita senang,†pungkas Wiranto.
Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang dan
Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di
Manokwari, Papua Barat, dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat
menggelar demonstrasi di sejumlah titik. Kontak senjata pun terjadi antara
petugas keamanan dengan kelompok perusuh dari Paniai di depan kantor Bupati
Deiyai, Rabu (28/8). Akibatnya 1 anggota TNI tewas dan 5 aparat lainnya
terluka.(jpg)