PERCAYA atau
tidak, ternyata ukuran jari tangan seseorang bisa menjadi petunjuk peluang
hidup pasien Covid-19, khususnya pada pria. Mengapa bisa demikian?
Penelitian membuktikan ukuran jari tangan bagian telunjuk
dan jari manis bisa menjadi indikatornya.
Dilansir dari Science Times, Selasa
(2/6), statistik menunjukkan bahwa ada tingkat kematian yang lebih tinggi pada
laki-laki dibandingkan dengan perempuan yang terinfeksi dengan virus Korona.
Para ilmuwan berpendapat bahwa pria lebih jarang mencuci tangan secara teratur,
biasanya tidak mencari bantuan medis, memiliki sistem kekebalan yang secara
genetik lebih lemah daripada perempuan atau mungkin juga memiliki kondisi
kesehatan mendasar lainnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Peneliti John Manning dari Swansea University bersama
Bernhard Fink dari Biosocial Science Information, Austria, merilis informasi
baru tentang tingkat kematian pria dalam kaitannya dengan panjang jari manis
seseorang. Sebelum percobaan khusus menganalisis jari manis dan jari telunjuk,
data yang sebelumnya tersedia dari SARS-CoV dan MERS-CoV mengungkapkan bahwa
pria cenderung menghasilkan respons imun yang kurang kuat daripada perempuan
dan lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Artinya bahwa testosteron (hormon
pada pria) mungkin memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh seseorang.
BBC Internet Study, sebuah survei online multi-etnis dan
multi-nasional yang berisi 200 pertanyaan mengenai aspek perilaku dan demografi
yang bergantung pada jenis kelamin memiliki dua pertanyaan yang menanyakan
ukuran panjang jari telunjuk dan jari manis mereka. Ada 255.116 peserta
menyelesaikan survei di 41 negara. Setelah mempertimbangkan beberapa variabel
seperti usia, penelitian turun menjadi 103.482 pria dan 83.366 perempuan.
Statistik Coronavirus di 41 negara menunjukkan bahwa
semua kematian adalah antara 50-72 pasien pria, angka tertinggi berada di
Yunani. Data juga mendukung yang mungkin berarti keuntungan biologis bagi
mereka yang berasal dari Australia, Selandia Baru, Austria, dan negara-negara
Asia Timur, di mana jari manis pria di sana lebih panjang. Di sisi lain,
Bulgaria, Spanyol, dan Inggris memiliki tingkat kematian pria yang lebih
tinggi.
Indikator
Level Testosteron
Ahli bernama Carl Pintzka dari Layanan Kompetensi Norwegia
untuk Fungsional MRI berbagi bahwa hubungan jari manis dan jari telunjuk
menunjukkan berapa banyak testosteron yang terpapar dalam rahim. Jari manis
yang lebih panjang menunjukkan lebih banyak level testosteron dalam tubuh pria.
Profesor Gรยผlsah Gabriel dari Institut Leibniz untuk
Eksperimental Virologi di Hamburg menambahkan, dari pasien Covid-19 laki-laki
yang meninggal, mayoritas juga memiliki kadar testosteron rendah. Dia juga
menjelaskan bahwa rendahnya kadar hormon ini merupakan faktor risiko ketika
infeksi menyebabkan รขโฌหsitokin yang menyebabkan virus pernapasan bisa mematikan.
รขโฌลTeorinya adalah bahwa seseorang dengan testosteron
prenatal tinggi dan jari manis panjang รขโฌโ memiliki tingkat ACE2 (protein) yang
lebih besar,รขโฌย kata Manning.
ACE2 konsentrasi besar sudah cukup untuk melawan virus.
Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) adalah protein pengkode yang mengatur
fungsi kardiovaskular dan ginjal, serta kesuburan. Ini juga merupakan reseptor
virus Korona. Awalnya dipelajari selama breakout SARS-CoV, dan sedang
dianalisis lagi dengan COVID-19. ACE2 juga diekspresikan dalam ginjal,
paru-paru, dan saluran pencernaan.