25.2 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Vaksinasi Lansia Rendah, Mukhtarudin: Gencarkan Upaya Persuasif

PROKALTENG.CO – Masih rendahnya vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia), menjadi perhatian Anggota DPR RI Fraksi Golkar H Mukhtarudin. Pasalnya, banyak lansia yang belum menerima vaksin Covid-19.

Berdasarkan data, dari total 21,5 juta sasaran, baru sekitar 7,8 juta lansia yang sudah diberikan vaksin. Artinya, masih ada sekitar 14 juta sasaran lagi yang harus segera mendapatkan vaksin Covid-19.

Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI bidang Inbang itu meminta pemerintah untuk memberikan atensi khusus terhadap rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan menggencarkan upaya persuasif.

Menurut Mukhtarudin dengan upaya persuasif dan sosilaisasi bagi kelompok lansia untuk disuntik vaksin Covid-19 tersebut, diharapkan mampu menyadarkan mereka akan pentingnya vaksinasi.

Baca Juga :  Solar Langka, Mukhtarudin Sarankan Pertamina Tambah Kuota

“Sehingga kaum lansia dapat mengikuti program vaksinasi,” ucap Mukhtarudin, Kamis, (28/10).

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga meminta komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus berupaya menggencarkan vaksinasi bagi lansia maupun kelompok rentan lainnya. Itu dengan memperluas cakupannya dan mendekatkan serta memperbanyak sentra vaksinasi guna dapat menjangkau kaum lansia dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19.

“Mengingat, saat ini jumlah lansia yang telah divaksinasi masih jauh dari jumlah sasaran yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.

Kendati demikian, Mukhtarudin mendorong seluruh pihak, khususnya masyarakat yang masih memiliki orang tua berusia lanjut atau lansia agar membantu dan mengajak lansia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sentra-sentra vaksin terdekat.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Perpanjangan Diskon PPnBM 100 Persen

“Di samping turut memberikan pemahaman bahwa vaksin Covid-19 merupakan upaya yang efektif dalam mencegah terpapar Covid-19 maupun meminimalisir dampak dari tertular Covid-19. Sebab, kondisi rendahnya cakupan vaksinasi ini dinilai dapat menjadi titik lengah penularan kasus baru,” pungkasnya.

PROKALTENG.CO – Masih rendahnya vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia), menjadi perhatian Anggota DPR RI Fraksi Golkar H Mukhtarudin. Pasalnya, banyak lansia yang belum menerima vaksin Covid-19.

Berdasarkan data, dari total 21,5 juta sasaran, baru sekitar 7,8 juta lansia yang sudah diberikan vaksin. Artinya, masih ada sekitar 14 juta sasaran lagi yang harus segera mendapatkan vaksin Covid-19.

Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI bidang Inbang itu meminta pemerintah untuk memberikan atensi khusus terhadap rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan menggencarkan upaya persuasif.

Menurut Mukhtarudin dengan upaya persuasif dan sosilaisasi bagi kelompok lansia untuk disuntik vaksin Covid-19 tersebut, diharapkan mampu menyadarkan mereka akan pentingnya vaksinasi.

Baca Juga :  Solar Langka, Mukhtarudin Sarankan Pertamina Tambah Kuota

“Sehingga kaum lansia dapat mengikuti program vaksinasi,” ucap Mukhtarudin, Kamis, (28/10).

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga meminta komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus berupaya menggencarkan vaksinasi bagi lansia maupun kelompok rentan lainnya. Itu dengan memperluas cakupannya dan mendekatkan serta memperbanyak sentra vaksinasi guna dapat menjangkau kaum lansia dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19.

“Mengingat, saat ini jumlah lansia yang telah divaksinasi masih jauh dari jumlah sasaran yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.

Kendati demikian, Mukhtarudin mendorong seluruh pihak, khususnya masyarakat yang masih memiliki orang tua berusia lanjut atau lansia agar membantu dan mengajak lansia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sentra-sentra vaksin terdekat.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Perpanjangan Diskon PPnBM 100 Persen

“Di samping turut memberikan pemahaman bahwa vaksin Covid-19 merupakan upaya yang efektif dalam mencegah terpapar Covid-19 maupun meminimalisir dampak dari tertular Covid-19. Sebab, kondisi rendahnya cakupan vaksinasi ini dinilai dapat menjadi titik lengah penularan kasus baru,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru