26.9 C
Jakarta
Thursday, October 31, 2024

Inovasi Teknologi Kunci Pengembangan EBT Untuk Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa inovasi teknologi energi akan menjadi salah satu faktor kunci pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Saya kira keberhasilan pengembangan EBT salah satunya sangat bergantung pada inovasi dan kemajuan teknologi saat ini,” tutur Mukhtarudin, Minggu 27 Oktober 2024.

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini mengaku memang pengembangan EBT membutuhkan investasi dalam jumlah besar, akan tetapi kemajuan teknologi justru akan memungkinkan EBT menjadi lebih terjangkau dan lebih ekonomis.

Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini juga selalu mendukung komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

“Ya, tentu komitmen Pak Presiden di sektor energi bersih patut kita apresiasi ya,” beber Mukhtarudin.

Mengingat, lanjut Mukhtarudin, komitmen Prabowo-Gibran terkait arah pemanfaatan sumber alam dengan pengembangan EBT seperti panas bumi dan air melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) telah berada di posisi prioritas kabinet Merah-Putih Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Tambah Dana Peremajaan Sawit Rakyat Jadi Rp60 Juta

Mukharudin bilang pemanfaatan EBT menjadi salah satu program prioritas Prabowo Subianto untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil.

“Dan pada saatnya akan mendukung peningkatan stabilitas ekonomi nasional serta mengurangi risiko terkena dampak volatilitas harga bahan bakar global,” ujar Mukhtarudin.

Bukan hanya itu, kata Mukharudin pemanfaatan EBT juga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan nasional, meningkatkan manfaat sosial dan lingkungan.

“Sekaligus memungkinkan Indonesia untuk memenuhi komitmen mitigasi perubahan iklim di bawah Perjanjian Paris 2015,” beber Mukhtarudin.

*Teknologi Smart Grid*

Untuk itu, Mukhtarudin mendorong penelitian dalam pengembangan teknologi baru untuk sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti baterai penyimpanan energi dan teknologi smart grid.

Baca Juga :  Cegah Inflasi, Banggar DPR Minta TPID Pantau Komoditas Pangan Jelang Lebaran 2024

Menurutnya, teknologi jaringan listrik pintar atau smart grid telah menjadi solusi yang semakin penting untuk menciptakan sistem energi yang lebih efisien, andal, dan berkelanjutan.

Teknologi ini tidak hanya memungkinkan pemantauan dan pengelolaan distribusi listrik secara lebih efektif, tetapi juga mendukung integrasi energi terbarukan.

Berdasarkan International Energy Agency (IEA), implementasi smart grid dapat mengurangi pemborosan energi hingga 10-15% dan menghemat miliaran dolar per tahun dalam biaya operasional dan pemeliharaan.

Mukhtarudin berujar pengembangan inovasi teknologi energi baru merupakan strategi penting mencapai emisi nol bersih, mengurangi emisi dari pembangkit listrik yang ada dan meningkatkan kapasitas energi terbarukan untuk memenuhi permintaan energi yang terus tumbuh.

“Fraksi Golkar DPR RI berharap Pemerintah Prabowo terus meningkatkan teknologi energi baru dalam mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkas Mukhtarudin. (tim)

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa inovasi teknologi energi akan menjadi salah satu faktor kunci pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Saya kira keberhasilan pengembangan EBT salah satunya sangat bergantung pada inovasi dan kemajuan teknologi saat ini,” tutur Mukhtarudin, Minggu 27 Oktober 2024.

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini mengaku memang pengembangan EBT membutuhkan investasi dalam jumlah besar, akan tetapi kemajuan teknologi justru akan memungkinkan EBT menjadi lebih terjangkau dan lebih ekonomis.

Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini juga selalu mendukung komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

“Ya, tentu komitmen Pak Presiden di sektor energi bersih patut kita apresiasi ya,” beber Mukhtarudin.

Mengingat, lanjut Mukhtarudin, komitmen Prabowo-Gibran terkait arah pemanfaatan sumber alam dengan pengembangan EBT seperti panas bumi dan air melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) telah berada di posisi prioritas kabinet Merah-Putih Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Tambah Dana Peremajaan Sawit Rakyat Jadi Rp60 Juta

Mukharudin bilang pemanfaatan EBT menjadi salah satu program prioritas Prabowo Subianto untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil.

“Dan pada saatnya akan mendukung peningkatan stabilitas ekonomi nasional serta mengurangi risiko terkena dampak volatilitas harga bahan bakar global,” ujar Mukhtarudin.

Bukan hanya itu, kata Mukharudin pemanfaatan EBT juga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan nasional, meningkatkan manfaat sosial dan lingkungan.

“Sekaligus memungkinkan Indonesia untuk memenuhi komitmen mitigasi perubahan iklim di bawah Perjanjian Paris 2015,” beber Mukhtarudin.

*Teknologi Smart Grid*

Untuk itu, Mukhtarudin mendorong penelitian dalam pengembangan teknologi baru untuk sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti baterai penyimpanan energi dan teknologi smart grid.

Baca Juga :  Cegah Inflasi, Banggar DPR Minta TPID Pantau Komoditas Pangan Jelang Lebaran 2024

Menurutnya, teknologi jaringan listrik pintar atau smart grid telah menjadi solusi yang semakin penting untuk menciptakan sistem energi yang lebih efisien, andal, dan berkelanjutan.

Teknologi ini tidak hanya memungkinkan pemantauan dan pengelolaan distribusi listrik secara lebih efektif, tetapi juga mendukung integrasi energi terbarukan.

Berdasarkan International Energy Agency (IEA), implementasi smart grid dapat mengurangi pemborosan energi hingga 10-15% dan menghemat miliaran dolar per tahun dalam biaya operasional dan pemeliharaan.

Mukhtarudin berujar pengembangan inovasi teknologi energi baru merupakan strategi penting mencapai emisi nol bersih, mengurangi emisi dari pembangkit listrik yang ada dan meningkatkan kapasitas energi terbarukan untuk memenuhi permintaan energi yang terus tumbuh.

“Fraksi Golkar DPR RI berharap Pemerintah Prabowo terus meningkatkan teknologi energi baru dalam mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkas Mukhtarudin. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru