32.8 C
Jakarta
Thursday, May 1, 2025

Mukhtarudin: Manfaatnya Teknologi EOR untuk Dorong Lifting Minyak Nasional

JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) menjadi solusi strategis untuk memaksimalkan produksi minyak dari sumur tua, sekaligus mendukung target lifting minyak Indonesia hingga 1 juta barel per hari pada 2030.

Mengingat, kata Mukhtarudin, sebagian besar lapangan minyak Indonesia, seperti Blok Rokan dan Duri, telah memasuki fase mature dengan produksi alami yang terus menurun.

Maka, menurut Mukhtarudin, EOR melalui metode seperti injeksi uap, air, atau bahan kimia, memungkinkan ekstraksi minyak yang tertinggal di reservoir tersebut dapat meningkatkan recovery rate hingga 20% atau lebih.

“Jadi, saya kira teknologi merupakan kunci untuk memanfaatkan potensi sumur tua, sehingga target lifting minyak kita dapat diwujudkan,” tutur Mukhtarudin, Kamis 1 Mei 2025.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Citilink Buka Rute Sampit-Jakarta-Surabaya

Anggota Komisi XII ini menjelaskan di tengah tantangan sumur idle dan cadangan yang sulit diakses, penerapan EOR terbukti efektif di lapangan-lapangan besar dunia dan kini menjadi prioritas SKK Migas untuk mempercepat produksi.

“Karena reaktivasi sumur idle dan optimalisasi lapangan tua memerlukan investasi lebih rendah dibandingkan eksplorasi baru,” beber Mukhtarudin.

Dalam mereaktivasi ribuan sumur idle yang masih menyimpan potensi besar tersebut, maka Fraksi Golkar Senayan berharap investasi dan kolaborasi yang tepat penting, karena akan menjadi pendorong utama keberhasilan EOR di Indonesia.

Artinya, lanjut Mukhtarudin, dengan investasi dan kolaborasi yang tepat, teknologi ini dapat menambah puluhan ribu barel per hari, memperkuat ketahanan energi nasional.

Baca Juga :  DPR Soroti Pengembangan Cadangan Energi untuk Stabilitas Ekonomi dan Energi

Seperti apa yang disampikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, lifting minyak bumi Indonesia berada di angka 580 ribu barel per hari.

“Kami Komisi XII berharap dengan memanfaatkan teknologi EOR secara maksimal melalui investasi dan kolaborasi strategis, Indonesia tidak hanya mampu mendongkrak lifting minyak menuju 1 juta barel per hari, tetapi juga mampu mewujudkan ketahanan energi nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Mukhtarudin. (tim)

JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) menjadi solusi strategis untuk memaksimalkan produksi minyak dari sumur tua, sekaligus mendukung target lifting minyak Indonesia hingga 1 juta barel per hari pada 2030.

Mengingat, kata Mukhtarudin, sebagian besar lapangan minyak Indonesia, seperti Blok Rokan dan Duri, telah memasuki fase mature dengan produksi alami yang terus menurun.

Maka, menurut Mukhtarudin, EOR melalui metode seperti injeksi uap, air, atau bahan kimia, memungkinkan ekstraksi minyak yang tertinggal di reservoir tersebut dapat meningkatkan recovery rate hingga 20% atau lebih.

“Jadi, saya kira teknologi merupakan kunci untuk memanfaatkan potensi sumur tua, sehingga target lifting minyak kita dapat diwujudkan,” tutur Mukhtarudin, Kamis 1 Mei 2025.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Citilink Buka Rute Sampit-Jakarta-Surabaya

Anggota Komisi XII ini menjelaskan di tengah tantangan sumur idle dan cadangan yang sulit diakses, penerapan EOR terbukti efektif di lapangan-lapangan besar dunia dan kini menjadi prioritas SKK Migas untuk mempercepat produksi.

“Karena reaktivasi sumur idle dan optimalisasi lapangan tua memerlukan investasi lebih rendah dibandingkan eksplorasi baru,” beber Mukhtarudin.

Dalam mereaktivasi ribuan sumur idle yang masih menyimpan potensi besar tersebut, maka Fraksi Golkar Senayan berharap investasi dan kolaborasi yang tepat penting, karena akan menjadi pendorong utama keberhasilan EOR di Indonesia.

Artinya, lanjut Mukhtarudin, dengan investasi dan kolaborasi yang tepat, teknologi ini dapat menambah puluhan ribu barel per hari, memperkuat ketahanan energi nasional.

Baca Juga :  DPR Soroti Pengembangan Cadangan Energi untuk Stabilitas Ekonomi dan Energi

Seperti apa yang disampikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, lifting minyak bumi Indonesia berada di angka 580 ribu barel per hari.

“Kami Komisi XII berharap dengan memanfaatkan teknologi EOR secara maksimal melalui investasi dan kolaborasi strategis, Indonesia tidak hanya mampu mendongkrak lifting minyak menuju 1 juta barel per hari, tetapi juga mampu mewujudkan ketahanan energi nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Mukhtarudin. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/