26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Inilah Nama-nama Kandidat Kuat PM Jepang Pengganti Shinzo Abe

KALTENGPOS.CO – Shinzo Abe telah resmi mengumumkan pengunduran
dirinya dari jabatan Perdana Menteri (PM) Jepang, pada Jumat 28 Agustus 2020.
Alasannya, kondisi kesehatan yang memburuk. Ia mengidap penyakit kolitis
ulserativa sejak usia remaja.

Penyakit yang diidap Abe ini
ialah radang usus besar yang dapat menyebabkan bisul pada lapisan usus besar
dan rektum. Gejalanya berupa diare, kram perut, penurunan berat badan, dan
kelelahan.

Usai pengunduran itu kemudian
memicu pemilihan internal untuk mencari Ketua Liberal Democratic Party (LDP)
atau Partai Demokrat Liberal baru. Rencananya, pemilihan akan digelar pada
pertengahan September mendatang.

Mengutip The Japan Times,
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga disebut-sebut menjadi salah satu calon kuat
pengganti Shinzo Abe.

Selain sebagai Sekretaris
Kabinet, Suga juga dikenal sebagai juru bicara pemerintah Jepang sejak Abe
kembali berkuasa pada akhir 2012 lalu. Pria 71 tahun ini menjadi salah satu
orang kepercayaan yang diprediksi kuat berpotensi menggantikan Abe.

Mengutip South China Morning
Post, sebelumnya Suga menolak kemungkinan dirinya untuk maju menggantikan Abe.
Namun, sekutu setia Abe ini terlihat kerap tampil di depan media dan dianggap
sebagai calon potensial.

Baca Juga :  Saudi Tiadakan Salat 5 Waktu dan Tarawih di Masjid

Selain Suga, beberapa nama lain
seperti Kepala Kebijakan LDP Fumio Kishida dan mantan Menteri Pertahanan
Shigeru Ishiba juga telah menunjukkan keinginan mereka untuk mencalonkan diri
sejak Abe mengumumkan mengundurkan diri.

Pemenang kontestasi ini hampir
dipastikan akan menjadi perdana menteri menggantikan Abe, karena mayoritas
suara di parlemen. Pemenang akan menjalani sisa masa jabatan Abe sebagai Ketua
LDP yang berakhir pada September 2021.

Pengumuman Abe untuk mundur dari
kursi PM, Jumat (28/8) muncul di tengah upayanya melawan gangguan penyakit
radang usus yang telah dideritanya sejak beberapa tahun terakhir. Abe pun
mundur setelah tercatat sebagai perdana menteri terlama di Jepang.

Shinzo Abe meminta maaf kepada
seluruh rakyat Jepang yang selama ini mendukungnya setelah memimpin Jepang
selama tujuh tahun delapan bulan.

“Saya telah memutuskan untuk
mundur dari jabatan perdana menteri,” kata Abe, seraya mengatakan dia
menderita kondisi yang sama saat mengakhiri masa jabatan pertamanya. “Saya
tidak bisa menjadi perdana menteri jika saya tidak bisa membuat keputusan
terbaik untuk rakyat.”

Baca Juga :  Netanyahu Gagal Koalisi, Israel Pemilu Ulang

Abe telah berjuang melawan
kolitis ulserativa selama bertahun-tahun, 
dan dua kali dirawat di rumah sakit baru-baru ini dalam seminggu telah
menimbulkan pertanyaan tentang apakah dia dapat tetap bekerja sampai akhir masa
jabatannya yang berakhir bulan September 2021.

“Saya dengan tulus meminta maaf
kepada masyarakat Jepang karena saya telah meninggalkan jabatan saya dengan
sisa satu tahun masa jabatan, dan di tengah kesengsaraan virus corona,
sementara berbagai kebijakan masih dalam proses diimplementasikan,” kata Abe sambil
membungkuk dalam-dalam.

Dalam konferensi persnya, Abe
menolak untuk memilih penggantinya sendiri.

Abe sendiri menyatakan
memasrahkan hari pemilihan penggantinya kepada Partai Demokratik Liberal (LDP).
Ia yakin jika dirinya akan mampu bertahan dari sakitnya, hingga penggantinya
dipilih. Kantor berita Kyodo menyebut jika Partai LDP menetapkan tanggal
pemilihan pada 15 September 2020. Namun format pemilihan dan waktunya akan
ditentukan pada rapat hari Selasa.

KALTENGPOS.CO – Shinzo Abe telah resmi mengumumkan pengunduran
dirinya dari jabatan Perdana Menteri (PM) Jepang, pada Jumat 28 Agustus 2020.
Alasannya, kondisi kesehatan yang memburuk. Ia mengidap penyakit kolitis
ulserativa sejak usia remaja.

Penyakit yang diidap Abe ini
ialah radang usus besar yang dapat menyebabkan bisul pada lapisan usus besar
dan rektum. Gejalanya berupa diare, kram perut, penurunan berat badan, dan
kelelahan.

Usai pengunduran itu kemudian
memicu pemilihan internal untuk mencari Ketua Liberal Democratic Party (LDP)
atau Partai Demokrat Liberal baru. Rencananya, pemilihan akan digelar pada
pertengahan September mendatang.

Mengutip The Japan Times,
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga disebut-sebut menjadi salah satu calon kuat
pengganti Shinzo Abe.

Selain sebagai Sekretaris
Kabinet, Suga juga dikenal sebagai juru bicara pemerintah Jepang sejak Abe
kembali berkuasa pada akhir 2012 lalu. Pria 71 tahun ini menjadi salah satu
orang kepercayaan yang diprediksi kuat berpotensi menggantikan Abe.

Mengutip South China Morning
Post, sebelumnya Suga menolak kemungkinan dirinya untuk maju menggantikan Abe.
Namun, sekutu setia Abe ini terlihat kerap tampil di depan media dan dianggap
sebagai calon potensial.

Baca Juga :  Saudi Tiadakan Salat 5 Waktu dan Tarawih di Masjid

Selain Suga, beberapa nama lain
seperti Kepala Kebijakan LDP Fumio Kishida dan mantan Menteri Pertahanan
Shigeru Ishiba juga telah menunjukkan keinginan mereka untuk mencalonkan diri
sejak Abe mengumumkan mengundurkan diri.

Pemenang kontestasi ini hampir
dipastikan akan menjadi perdana menteri menggantikan Abe, karena mayoritas
suara di parlemen. Pemenang akan menjalani sisa masa jabatan Abe sebagai Ketua
LDP yang berakhir pada September 2021.

Pengumuman Abe untuk mundur dari
kursi PM, Jumat (28/8) muncul di tengah upayanya melawan gangguan penyakit
radang usus yang telah dideritanya sejak beberapa tahun terakhir. Abe pun
mundur setelah tercatat sebagai perdana menteri terlama di Jepang.

Shinzo Abe meminta maaf kepada
seluruh rakyat Jepang yang selama ini mendukungnya setelah memimpin Jepang
selama tujuh tahun delapan bulan.

“Saya telah memutuskan untuk
mundur dari jabatan perdana menteri,” kata Abe, seraya mengatakan dia
menderita kondisi yang sama saat mengakhiri masa jabatan pertamanya. “Saya
tidak bisa menjadi perdana menteri jika saya tidak bisa membuat keputusan
terbaik untuk rakyat.”

Baca Juga :  Netanyahu Gagal Koalisi, Israel Pemilu Ulang

Abe telah berjuang melawan
kolitis ulserativa selama bertahun-tahun, 
dan dua kali dirawat di rumah sakit baru-baru ini dalam seminggu telah
menimbulkan pertanyaan tentang apakah dia dapat tetap bekerja sampai akhir masa
jabatannya yang berakhir bulan September 2021.

“Saya dengan tulus meminta maaf
kepada masyarakat Jepang karena saya telah meninggalkan jabatan saya dengan
sisa satu tahun masa jabatan, dan di tengah kesengsaraan virus corona,
sementara berbagai kebijakan masih dalam proses diimplementasikan,” kata Abe sambil
membungkuk dalam-dalam.

Dalam konferensi persnya, Abe
menolak untuk memilih penggantinya sendiri.

Abe sendiri menyatakan
memasrahkan hari pemilihan penggantinya kepada Partai Demokratik Liberal (LDP).
Ia yakin jika dirinya akan mampu bertahan dari sakitnya, hingga penggantinya
dipilih. Kantor berita Kyodo menyebut jika Partai LDP menetapkan tanggal
pemilihan pada 15 September 2020. Namun format pemilihan dan waktunya akan
ditentukan pada rapat hari Selasa.

Terpopuler

Artikel Terbaru