33.5 C
Jakarta
Wednesday, July 30, 2025

Kondisi Memanas! Trump Beri Wewenang Marinir Tahan Pendemo di Los Angeles

PROKALTENG.CO-Marinir Angkatan Laut Amerika Serikat akan bergabung dengan pasukan Garda Nasional di jalanan Los Angeles dalam waktu dua hari ke depan Kata pernyataan pejabat AS pada Rabu (11/6).

Melansir dari Reuters pada Kamis (12/6), Marinir diberikan kewenangan untuk menahan siapa saja yang mengganggu operasi imigrasi atau demonstran yang menghadang agen federal.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan pasukan militer ini meskipun mendapat penolakan dari Gubernur California Gavin Newsom.

Keputusan ini memicu perdebatan nasional mengenai penggunaan militer di wilayah AS dan memicu gelombang protes yang menyebar dari Los Angeles ke kota-kota besar lain seperti New York, Atlanta, dan Chicago.

Demonstrasi di Los Angeles memasuki hari keenam pada Rabu (11/6), yang sebagian besar berlangsung damai meskipun terkadang diselingi insiden kekerasan yang terbatas pada beberapa blok di pusat kota.

Aksi protes ini bermula sejak Jumat (6/6) lalu sebagai respons atas serangkaian razia imigrasi. Trump kemudian mengerahkan Garda Nasional pada Sabtu (7/6), disusul Marinir pada Senin (9/6).

Trump menyatakan saat acara di John F. Kennedy Center for the Performing Arts bahwa,

“Jika saya tidak bertindak cepat, Los Angeles akan terbakar sekarang,” kata Trump.

Namun, pejabat negara bagian dan lokal membantah klaim Trump dan menilai pengerahan pasukan militer federal tersebut justru memperkeruh suasana dan melanggar hukum. Partai Demokrat nasional juga mengutuk langkah ini sebagai tindakan otoriter.

Trump sedang menjalankan janji kampanye untuk mengusir imigran secara besar-besaran, menggunakan taktik keras yang menjadi ciri khas gaya politiknya yang kontroversial.

Baca Juga :  Teleponan dengan Prabowo Subianto, Donald Trump Bilang Mau ke Indonesia

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan, “Presiden Trump berjanji melaksanakan kampanye deportasi massal terbesar dalam sejarah Amerika, dan kerusuhan dari kelompok kiri tidak akan menghentikan upaya itu,” ujarnya.

Militer AS mengumumkan pada Rabu (11/6) bahwa satu batalion yang berisi 700 Marinir telah menyelesaikan pelatihan khusus untuk misi di Los Angeles, termasuk pelatihan pengendalian massa dan de-eskalasi konflik.

Marinir ini akan bergabung dengan Garda Nasional di bawah wewenang hukum federal Title 10 dalam 48 jam ke depan. Mereka bukan untuk melakukan penegakan hukum sipil, tetapi melindungi petugas federal dan properti.

“Pasukan Title 10 dapat menahan sementara seseorang dalam keadaan tertentu, misalnya untuk menghentikan serangan, mencegah bahaya terhadap orang lain, atau mencegah gangguan terhadap petugas federal saat menjalankan tugas,” kata Komando Utara.

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, menambahkan, “Jika ada perusuh yang menyerang petugas penegak hukum ICE, militer berhak menahan mereka sementara hingga petugas penegak hukum melakukan penangkapan,” kata McLaughlin.

Mayor Jenderal Scott Sherman, komandan pasukan Marinir dan Garda Nasional, menjelaskan bahwa Marinir tidak akan membawa peluru tajam dalam senjata mereka, meski peluru tajam tetap dibawa.

Gubernur Newsom dan pemerintah California menggugat Trump dan Departemen Pertahanan untuk menghentikan pengerahan pasukan tersebut, dengan alasan bahwa kondisi yang diatur dalam Title 10 seperti ancaman invasi asing atau pemberontakan tidak terpenuhi.

Pemerintah California juga mengajukan permohonan perintah larangan sementara untuk menghentikan Garda Nasional dan Marinir ikut serta dalam penegakan hukum sipil. Sidang terkait perintah tersebut dijadwalkan Kamis ini di pengadilan federal San Francisco.

Baca Juga :  Kecanduan Seks, Selebram Ini Bisa Begituan 11 Kali Sehari

Aksi protes di pusat kota Los Angeles sebelum jam malam kedua sempat rusuh. Polisi melaporkan ada demonstran yang melempar kembang api dan batu ke arah petugas. Sekitar 1.000 demonstran sempat berjalan damai sebelum polisi menembakkan peluru karet di depan Balai Kota.

Marlene Lopez, 39 tahun, warga asli Los Angeles yang ikut berdemo, mengatakan,

“Saya di sini karena hak asasi manusia kami dilanggar setiap hari. Jika kami menyerah, semua akan berakhir. Kami harus bertahan di sini agar seluruh negeri bisa mengikuti,” kata Marlene.

Protes serupa juga terjadi di Santa Ana, sebuah kota dengan komunitas Meksiko-Amerika besar sekitar 50 km dari Los Angeles, serta di kota-kota besar lain seperti Las Vegas, Philadelphia, Milwaukee, Seattle, Boston, Washington, dan San Antonio, Texas.

Polisi New York mengumumkan pada Rabu bahwa sejumlah orang telah diamankan. Polisi menahan 86 orang Pada Selasa (10/6), 34 di antaranya ditangkap dan didakwa, sementara sisanya menerima surat panggilan pengadilan.

Gelombang protes diperkirakan akan semakin besar pada Sabtu (14/6), saat lebih dari 1.800 demonstrasi anti-Trump direncanakan berlangsung di seluruh Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, tank dan kendaraan lapis baja akan melintasi jalan-jalan Washington D.C. dalam parade militer memperingati ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS yang bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Presiden Trump. (jpc)

PROKALTENG.CO-Marinir Angkatan Laut Amerika Serikat akan bergabung dengan pasukan Garda Nasional di jalanan Los Angeles dalam waktu dua hari ke depan Kata pernyataan pejabat AS pada Rabu (11/6).

Melansir dari Reuters pada Kamis (12/6), Marinir diberikan kewenangan untuk menahan siapa saja yang mengganggu operasi imigrasi atau demonstran yang menghadang agen federal.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan pasukan militer ini meskipun mendapat penolakan dari Gubernur California Gavin Newsom.

Keputusan ini memicu perdebatan nasional mengenai penggunaan militer di wilayah AS dan memicu gelombang protes yang menyebar dari Los Angeles ke kota-kota besar lain seperti New York, Atlanta, dan Chicago.

Demonstrasi di Los Angeles memasuki hari keenam pada Rabu (11/6), yang sebagian besar berlangsung damai meskipun terkadang diselingi insiden kekerasan yang terbatas pada beberapa blok di pusat kota.

Aksi protes ini bermula sejak Jumat (6/6) lalu sebagai respons atas serangkaian razia imigrasi. Trump kemudian mengerahkan Garda Nasional pada Sabtu (7/6), disusul Marinir pada Senin (9/6).

Trump menyatakan saat acara di John F. Kennedy Center for the Performing Arts bahwa,

“Jika saya tidak bertindak cepat, Los Angeles akan terbakar sekarang,” kata Trump.

Namun, pejabat negara bagian dan lokal membantah klaim Trump dan menilai pengerahan pasukan militer federal tersebut justru memperkeruh suasana dan melanggar hukum. Partai Demokrat nasional juga mengutuk langkah ini sebagai tindakan otoriter.

Trump sedang menjalankan janji kampanye untuk mengusir imigran secara besar-besaran, menggunakan taktik keras yang menjadi ciri khas gaya politiknya yang kontroversial.

Baca Juga :  Teleponan dengan Prabowo Subianto, Donald Trump Bilang Mau ke Indonesia

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan, “Presiden Trump berjanji melaksanakan kampanye deportasi massal terbesar dalam sejarah Amerika, dan kerusuhan dari kelompok kiri tidak akan menghentikan upaya itu,” ujarnya.

Militer AS mengumumkan pada Rabu (11/6) bahwa satu batalion yang berisi 700 Marinir telah menyelesaikan pelatihan khusus untuk misi di Los Angeles, termasuk pelatihan pengendalian massa dan de-eskalasi konflik.

Marinir ini akan bergabung dengan Garda Nasional di bawah wewenang hukum federal Title 10 dalam 48 jam ke depan. Mereka bukan untuk melakukan penegakan hukum sipil, tetapi melindungi petugas federal dan properti.

“Pasukan Title 10 dapat menahan sementara seseorang dalam keadaan tertentu, misalnya untuk menghentikan serangan, mencegah bahaya terhadap orang lain, atau mencegah gangguan terhadap petugas federal saat menjalankan tugas,” kata Komando Utara.

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, menambahkan, “Jika ada perusuh yang menyerang petugas penegak hukum ICE, militer berhak menahan mereka sementara hingga petugas penegak hukum melakukan penangkapan,” kata McLaughlin.

Mayor Jenderal Scott Sherman, komandan pasukan Marinir dan Garda Nasional, menjelaskan bahwa Marinir tidak akan membawa peluru tajam dalam senjata mereka, meski peluru tajam tetap dibawa.

Gubernur Newsom dan pemerintah California menggugat Trump dan Departemen Pertahanan untuk menghentikan pengerahan pasukan tersebut, dengan alasan bahwa kondisi yang diatur dalam Title 10 seperti ancaman invasi asing atau pemberontakan tidak terpenuhi.

Pemerintah California juga mengajukan permohonan perintah larangan sementara untuk menghentikan Garda Nasional dan Marinir ikut serta dalam penegakan hukum sipil. Sidang terkait perintah tersebut dijadwalkan Kamis ini di pengadilan federal San Francisco.

Baca Juga :  Kecanduan Seks, Selebram Ini Bisa Begituan 11 Kali Sehari

Aksi protes di pusat kota Los Angeles sebelum jam malam kedua sempat rusuh. Polisi melaporkan ada demonstran yang melempar kembang api dan batu ke arah petugas. Sekitar 1.000 demonstran sempat berjalan damai sebelum polisi menembakkan peluru karet di depan Balai Kota.

Marlene Lopez, 39 tahun, warga asli Los Angeles yang ikut berdemo, mengatakan,

“Saya di sini karena hak asasi manusia kami dilanggar setiap hari. Jika kami menyerah, semua akan berakhir. Kami harus bertahan di sini agar seluruh negeri bisa mengikuti,” kata Marlene.

Protes serupa juga terjadi di Santa Ana, sebuah kota dengan komunitas Meksiko-Amerika besar sekitar 50 km dari Los Angeles, serta di kota-kota besar lain seperti Las Vegas, Philadelphia, Milwaukee, Seattle, Boston, Washington, dan San Antonio, Texas.

Polisi New York mengumumkan pada Rabu bahwa sejumlah orang telah diamankan. Polisi menahan 86 orang Pada Selasa (10/6), 34 di antaranya ditangkap dan didakwa, sementara sisanya menerima surat panggilan pengadilan.

Gelombang protes diperkirakan akan semakin besar pada Sabtu (14/6), saat lebih dari 1.800 demonstrasi anti-Trump direncanakan berlangsung di seluruh Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, tank dan kendaraan lapis baja akan melintasi jalan-jalan Washington D.C. dalam parade militer memperingati ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS yang bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Presiden Trump. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru