Tanpa masa depan, kenapa mesti repot-repot pergi ke sekolah.
Kalimat yang tertulis dalam bahasa Mandarin itu menjadi latar panggung orasi
untuk para demonstran di Hongkong, Senin (2/9). Ribuan siswa SMA dari 200
sekolah turun ke jalan dan membentuk rantai manusia. Mereka memakai masker,
goggle (kacamata pelindung), dan helm untuk menyamarkan identitas.
“Hongkong adalah rumah kami. Kami adalah masa depan kota ini dan
harus mengambil tanggung jawab untuk menyelamatkannya,†ujar Wong, salah
seorang siswa, sebagaimana dikutip Agence France-Presse. Mereka akhirnya
berkumpul di Edinburg Place.
Di beberapa rumah sakit, para perawat melakukan aksi serupa.
Mereka berdiri di koridor RS sambil membawa tulisan yang berisi dukungan untuk
gerakan anti pemerintah.
Setali tiga uang, para mahasiswa ikut memboikot perkuliahan
selama dua pekan ke depan. Ribuan mahasiswa berkumpul di Chinese University of
Hong Kong (CUHK). Seharusnya kemarin menjadi hari pertama kuliah setelah libur
musim panas. Paginya, para aktivis juga sempat mengacaukan jadwal kereta.
Mereka menghalangi pintu kereta tertutup.(jpg)