30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jokowi Minta Maaf Soal Kabinet, Hasto: Pemimpin Bukan Penjual Es Krim

Presiden RI Joko
Widodo secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Pasalnya,
tidak semua kepentingan politik bisa terakomodir dalam Kabinet Indonesia Maju.
Sikap itu dimakanai PDIP sebagai bentuk kenegerawanan Jokowi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen)
PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, penyusunan kabinet sendiri adalah hak
prerogatif presiden. Tentu semunya sudah dipikirkan secara matang.

“Artinya presiden
menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang rendah hati. Jokowi berani mengakui
bahwa dalam hal menyusun tidak bisa kita lihat menyenangkan semua pihak,” ujar
Hasto di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10).

Hasto menyampaikan,
dalam berpolitik sudah menjadi hal wajar apabila tidak semua pihak terpuaskan.
Karena akan selalu ada perdebatan dalam setiap kebijakan. Terlepas dari itu,
tugas seorang pemimpin tetap harus mengutamakan kepentingan bangsa.

Baca Juga :  Dua Caketum PAN Ogah Pamer Dukungan, Utamakan Program

“Pemimpin itu menurut
Steve Jobs, bukan penjual es krim yang bisa membuat semuanya senang. Pemimpin
itu memegang tanggaungjawab bagi kemajuan, sehingga tolak ukurnya adalah
keputusan politik,” tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi
menyebut komposisi Kabinet Indonesia Maju sudah ideal. Oleh karena itu dia
meminta maaf apabila ada partai yang tidak terakomodir di dalam penyusun
kabinet.

“Tidak mudah menyusun
kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena
terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik,” kata Jokowi di
Jakarta, Sabtu (26/10).

Mantan Gubernur DKI
Jakarta itu menyampaikan, penyusunan kabinet sudah melalui proses panjang. Dan
dalam sebuah demokrasi pasti ada yang tidak terpilih, karena proses pemilihan
melalui seleksi.

Baca Juga :  KTR di Sekolah Tak Efektif, 74,3 Persen Siswa Beli Rokok Eceran

“Jadi saya mohon maaf
tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34,” imbuh Jokowi.(jpc)

 

Presiden RI Joko
Widodo secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Pasalnya,
tidak semua kepentingan politik bisa terakomodir dalam Kabinet Indonesia Maju.
Sikap itu dimakanai PDIP sebagai bentuk kenegerawanan Jokowi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen)
PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, penyusunan kabinet sendiri adalah hak
prerogatif presiden. Tentu semunya sudah dipikirkan secara matang.

“Artinya presiden
menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang rendah hati. Jokowi berani mengakui
bahwa dalam hal menyusun tidak bisa kita lihat menyenangkan semua pihak,” ujar
Hasto di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10).

Hasto menyampaikan,
dalam berpolitik sudah menjadi hal wajar apabila tidak semua pihak terpuaskan.
Karena akan selalu ada perdebatan dalam setiap kebijakan. Terlepas dari itu,
tugas seorang pemimpin tetap harus mengutamakan kepentingan bangsa.

Baca Juga :  Dua Caketum PAN Ogah Pamer Dukungan, Utamakan Program

“Pemimpin itu menurut
Steve Jobs, bukan penjual es krim yang bisa membuat semuanya senang. Pemimpin
itu memegang tanggaungjawab bagi kemajuan, sehingga tolak ukurnya adalah
keputusan politik,” tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi
menyebut komposisi Kabinet Indonesia Maju sudah ideal. Oleh karena itu dia
meminta maaf apabila ada partai yang tidak terakomodir di dalam penyusun
kabinet.

“Tidak mudah menyusun
kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena
terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik,” kata Jokowi di
Jakarta, Sabtu (26/10).

Mantan Gubernur DKI
Jakarta itu menyampaikan, penyusunan kabinet sudah melalui proses panjang. Dan
dalam sebuah demokrasi pasti ada yang tidak terpilih, karena proses pemilihan
melalui seleksi.

Baca Juga :  KTR di Sekolah Tak Efektif, 74,3 Persen Siswa Beli Rokok Eceran

“Jadi saya mohon maaf
tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34,” imbuh Jokowi.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru