26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Momentum Berbagi, Mawas Diri dan Peduli Sesama

JAKARTA – Peringatan Imlek Nasional 2021
penuh makna. Dilakukan secara virtual, semua elemen bangsa bersatu sembari
menggugah kesadaran bersama akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela
berbagi. “Tahun ini, kebersamaan hadir dalam wujud yang berbeda, yakni melalui
niat tulus kita memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” kata Ketua Panitia
Imlek Nasional, G. Sulistiyanto mengawali acara Imlek 2021 bertemakan Untukmu
Negeri, Kami Berbakti dan Peduli yang berlangsung virtual, Sabtu (20/2).

Menurut Sulistiyanto, acara yang dihadiri
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta jajaran anggota
Kabinet Indonesia Bersatu itu merupakan bentuk kepedulian. Tidak saja bagi diri
sendiri, dan orang-orang terdekat, tetapi juga untuk masyarakat luas.

“Apresiasi tertinggi kepada masyarakat
Tionghoa yang dengan sepenuh hati menjalankan imbauan pemerintah dan ajakan
panitia guna memeringati tahun baru dalam nuansa kesederhanaan, menghindari aktivitas
publik maupun kerumunan,” tutur Sulistiyanto.

Baca Juga :  Hanya 7 Persen Laporan dari Masyarakat Diproses KPK

Dia menyampaikan, teknologi adalah solusi
guna menjadikan peringatan tahun baru imlek tetap bermakna. Sebab, semua
bermula dari bakti, kepedulian dan kesederhanaan. Dikisahkannya, ketika
pemimpin Tiongkok di musim semi lebih dari dua ribu tahun silam sebelum masehi,
berziarah dan memanjatkan doa kepada leluhur agar kebutuhan pangan rakyatnya
terpenuhi, sembari mengajak jajarannya semakin mengayomi rakyat.

“Apa yang mereka lakukan selanjutnya
menjadi tradisi ungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan panen
mereka,” ujarnya dalam peringatan yang turut dihadiri para anggota DPR,  pimpinan partai politik, kepala daerah dan
tokoh masyarakat. Dia melanjutkan, sistem penanggalan para pemimpin Tiongkok
menempatkan awal tahun baru pada saat dimulainya musim semi. Itu sebabnya,
tahun baru imlek dikenal pula sebagai perayaan musim semi, yang kemudian
berkembang menjadi peringatan keagamaan bagi para pemeluk agama Konghucu serta
keyakinan lainnya.

“Di negara kita, kegiatan ini bermetamorfosa,
dirayakan masyarakat luas, memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia,”
ucap Sulistiyanto.

Baca Juga :  PNS Berkinerja Terbaik Bakal Dapat Keistimewaan

Lebih lanjut dikatakan, bentuk kepedulian
terhadap sesama, tahun ini berupa penyaluran bahan pangan, peralatan kesehatan
seperti ventilator, alat pelindung diri, peralatan uji cepat, dan juga masker
ke penjuru negeri, semenjak pandemi terjadi, sampai jelang hari raya idulfitri
nanti.  “Hingga bulan ini, di
antaranya lewat inisiatif pengusaha peduli NKRI, bantuan tersebut telah
menyentuh hingga 358 institusi dan 1.080 rumah sakit serta puskesmas yang
tersebar di Jabodetabek dan 26 provinsi di Indonesia,” terangnya.

Sulistiyanto menargetkan, kemitraan lintas
pihak bersama organisasi masyarakat dan keagamaan Tionghoa, ormas lintas bidang
serta keimanan, didukung TNI dan Polri ini dapat menjangkau hingga 1 juta
kepala keluarga, dengan masing-masing KK menerima 10 kg beras.

“Lewat donasi masker,
kami berupaya menyalurkan hingga 20 juta masker bagi masyarakat,”
tandasnya. 

JAKARTA – Peringatan Imlek Nasional 2021
penuh makna. Dilakukan secara virtual, semua elemen bangsa bersatu sembari
menggugah kesadaran bersama akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela
berbagi. “Tahun ini, kebersamaan hadir dalam wujud yang berbeda, yakni melalui
niat tulus kita memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” kata Ketua Panitia
Imlek Nasional, G. Sulistiyanto mengawali acara Imlek 2021 bertemakan Untukmu
Negeri, Kami Berbakti dan Peduli yang berlangsung virtual, Sabtu (20/2).

Menurut Sulistiyanto, acara yang dihadiri
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta jajaran anggota
Kabinet Indonesia Bersatu itu merupakan bentuk kepedulian. Tidak saja bagi diri
sendiri, dan orang-orang terdekat, tetapi juga untuk masyarakat luas.

“Apresiasi tertinggi kepada masyarakat
Tionghoa yang dengan sepenuh hati menjalankan imbauan pemerintah dan ajakan
panitia guna memeringati tahun baru dalam nuansa kesederhanaan, menghindari aktivitas
publik maupun kerumunan,” tutur Sulistiyanto.

Baca Juga :  Hanya 7 Persen Laporan dari Masyarakat Diproses KPK

Dia menyampaikan, teknologi adalah solusi
guna menjadikan peringatan tahun baru imlek tetap bermakna. Sebab, semua
bermula dari bakti, kepedulian dan kesederhanaan. Dikisahkannya, ketika
pemimpin Tiongkok di musim semi lebih dari dua ribu tahun silam sebelum masehi,
berziarah dan memanjatkan doa kepada leluhur agar kebutuhan pangan rakyatnya
terpenuhi, sembari mengajak jajarannya semakin mengayomi rakyat.

“Apa yang mereka lakukan selanjutnya
menjadi tradisi ungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan panen
mereka,” ujarnya dalam peringatan yang turut dihadiri para anggota DPR,  pimpinan partai politik, kepala daerah dan
tokoh masyarakat. Dia melanjutkan, sistem penanggalan para pemimpin Tiongkok
menempatkan awal tahun baru pada saat dimulainya musim semi. Itu sebabnya,
tahun baru imlek dikenal pula sebagai perayaan musim semi, yang kemudian
berkembang menjadi peringatan keagamaan bagi para pemeluk agama Konghucu serta
keyakinan lainnya.

“Di negara kita, kegiatan ini bermetamorfosa,
dirayakan masyarakat luas, memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia,”
ucap Sulistiyanto.

Baca Juga :  PNS Berkinerja Terbaik Bakal Dapat Keistimewaan

Lebih lanjut dikatakan, bentuk kepedulian
terhadap sesama, tahun ini berupa penyaluran bahan pangan, peralatan kesehatan
seperti ventilator, alat pelindung diri, peralatan uji cepat, dan juga masker
ke penjuru negeri, semenjak pandemi terjadi, sampai jelang hari raya idulfitri
nanti.  “Hingga bulan ini, di
antaranya lewat inisiatif pengusaha peduli NKRI, bantuan tersebut telah
menyentuh hingga 358 institusi dan 1.080 rumah sakit serta puskesmas yang
tersebar di Jabodetabek dan 26 provinsi di Indonesia,” terangnya.

Sulistiyanto menargetkan, kemitraan lintas
pihak bersama organisasi masyarakat dan keagamaan Tionghoa, ormas lintas bidang
serta keimanan, didukung TNI dan Polri ini dapat menjangkau hingga 1 juta
kepala keluarga, dengan masing-masing KK menerima 10 kg beras.

“Lewat donasi masker,
kami berupaya menyalurkan hingga 20 juta masker bagi masyarakat,”
tandasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru