26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gara-gara Pasien Bohong Riwayat Perjalanan, 46 Tenaga Medis Positif Co

SEBANYAK 46 tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi Kota Semarang
positif Corona. Diduga mereka tertular dari pasien yang berbohong saat
menjalani pemeriksaan.

“Kalau dokter bisa jadi (tertular)
dari pasien yang tidak jujur. Dia sakit setelah pergi dari sejumlah tempat tapi
supaya tidak dicurigai, pasien itu bohong mengatakan tidak bepergian,” kata
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.

46 tenaga medis itu terdiri dari
dokter spesialis, perawat dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo membenarkan informasi itu. Saat ini, 46 tenaga medis tersebut, sudah
menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau.

Hotel milik Pemprov Jateng yang
ada di Kota Semarang itu diubah fungsinya menjadi tempat isolasi tenaga medis
yang terpapar Covid-19.

“Kemarin saya dihubungi kadinkes
untuk menyiapkan tempat isolasi dan sudah kami sediakan. Mereka semua sudah
menjalani isolasi di tempat itu. Kami akan dukung penuh para pejuang
kemanusiaan ini untuk bisa kembali sehat dan dapat melaksanakan tugasnya,” kata
Ganjar, dikutip Pojoksatu.id dari Radar Tegal, Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga :  Luhut: Januari 2022, Kita Sudah Masuk Endemi Covid-19 Asal...

Menurut Ganjar, musibah yang
dialami tenaga kesehatan tersebut sangat memilukan. Bagaimana tidak, para
tenaga medis yang sedang berjuang melawan Covid-19 justru menjadi korban.

“Mereka sudah berjuang luar
biasa, dan saat dilakukan tes, mereka dinyatakan positif. Kami akan terus
suport penuh selama masa isolasi,” tegasnya.

Ganjar berharap para tenaga medis
yang dinyatakan positif Covid-19 itu segera membaik.

Tidak hanya dukungan tempat
isolasi, segala kebutuhan yang mereka butuhkan juga akan dicukupi semaksimal
mungkin.

“Kemarin ada yang minta vitamin,
langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang
terbaik bagi mereka,” tegasnya.

Disinggung terkait kondisi 46
tenaga medis tersebut, Ganjar menerangkan bahwa semuanya dalam kondisi
baik-baik saja.

Ganjar mengaku mendapat kiriman
video yang menggambarkan kondisi para tenaga medis dalam menjalani masa
karantina.

“Kalau saya lihat video yang
beredar, mereka ceria dan semangat. Mereka dokter, pasti tahu kondisinya
masing-masing secara medis. Semoga cepat sehat, saya lihat mereka ceria
semuanya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelototi Bansos 2021, KPK Minta Data Penerima Bantuan Diperbaiki

Ganjar juga berpesan kepada
seluruh rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol
kesehatannya. Karena banyak dokter, pastinya mereka sudah paham apa langkah
yang harus dilakukan.

“Disiplin itu menjadi sangat
penting. Saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki
manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah
sehingga tidak tertular,” imbuh Ganjar.

Pihaknya juga akan terus
mendukung pemenuhan sarana prasana para tenaga medis di Jateng dalam menghadapi
wabah Covid-19. Ia memastikan, kebutuhan APD di Jateng sudah aman untuk tenaga
medis.

“Kami selalu mendukung untuk
keamanan dan keselamatan para tenaga medis di Jateng. Umpama rumah sakit butuh
APD, alhamdulillah sekarang bantuan APD sudah banyak dan sudah didistribusikan.
Semoga, kita semua terlindungi dan dihindarkan dari penularan wabah ini,”
tutupnya.

SEBANYAK 46 tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi Kota Semarang
positif Corona. Diduga mereka tertular dari pasien yang berbohong saat
menjalani pemeriksaan.

“Kalau dokter bisa jadi (tertular)
dari pasien yang tidak jujur. Dia sakit setelah pergi dari sejumlah tempat tapi
supaya tidak dicurigai, pasien itu bohong mengatakan tidak bepergian,” kata
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.

46 tenaga medis itu terdiri dari
dokter spesialis, perawat dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo membenarkan informasi itu. Saat ini, 46 tenaga medis tersebut, sudah
menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau.

Hotel milik Pemprov Jateng yang
ada di Kota Semarang itu diubah fungsinya menjadi tempat isolasi tenaga medis
yang terpapar Covid-19.

“Kemarin saya dihubungi kadinkes
untuk menyiapkan tempat isolasi dan sudah kami sediakan. Mereka semua sudah
menjalani isolasi di tempat itu. Kami akan dukung penuh para pejuang
kemanusiaan ini untuk bisa kembali sehat dan dapat melaksanakan tugasnya,” kata
Ganjar, dikutip Pojoksatu.id dari Radar Tegal, Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga :  Luhut: Januari 2022, Kita Sudah Masuk Endemi Covid-19 Asal...

Menurut Ganjar, musibah yang
dialami tenaga kesehatan tersebut sangat memilukan. Bagaimana tidak, para
tenaga medis yang sedang berjuang melawan Covid-19 justru menjadi korban.

“Mereka sudah berjuang luar
biasa, dan saat dilakukan tes, mereka dinyatakan positif. Kami akan terus
suport penuh selama masa isolasi,” tegasnya.

Ganjar berharap para tenaga medis
yang dinyatakan positif Covid-19 itu segera membaik.

Tidak hanya dukungan tempat
isolasi, segala kebutuhan yang mereka butuhkan juga akan dicukupi semaksimal
mungkin.

“Kemarin ada yang minta vitamin,
langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang
terbaik bagi mereka,” tegasnya.

Disinggung terkait kondisi 46
tenaga medis tersebut, Ganjar menerangkan bahwa semuanya dalam kondisi
baik-baik saja.

Ganjar mengaku mendapat kiriman
video yang menggambarkan kondisi para tenaga medis dalam menjalani masa
karantina.

“Kalau saya lihat video yang
beredar, mereka ceria dan semangat. Mereka dokter, pasti tahu kondisinya
masing-masing secara medis. Semoga cepat sehat, saya lihat mereka ceria
semuanya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelototi Bansos 2021, KPK Minta Data Penerima Bantuan Diperbaiki

Ganjar juga berpesan kepada
seluruh rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol
kesehatannya. Karena banyak dokter, pastinya mereka sudah paham apa langkah
yang harus dilakukan.

“Disiplin itu menjadi sangat
penting. Saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki
manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah
sehingga tidak tertular,” imbuh Ganjar.

Pihaknya juga akan terus
mendukung pemenuhan sarana prasana para tenaga medis di Jateng dalam menghadapi
wabah Covid-19. Ia memastikan, kebutuhan APD di Jateng sudah aman untuk tenaga
medis.

“Kami selalu mendukung untuk
keamanan dan keselamatan para tenaga medis di Jateng. Umpama rumah sakit butuh
APD, alhamdulillah sekarang bantuan APD sudah banyak dan sudah didistribusikan.
Semoga, kita semua terlindungi dan dihindarkan dari penularan wabah ini,”
tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru