26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Mantan Kepala BIN: Pura-pura Gila Sud

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Masjid
Masjid Fallahudin, Lampung, Minggu (13/9/2020) sore diduga mengalami gangguan
jiwa. Akan tetapi, hal itu tak sepenuhnya dipercaya mantan Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) Sutiyoso.

Menurutnya, pura-pura gila atau
mengaku mengidap gangguan jiwa adalah modus operandi yang sering dipakai untuk
melakukan kekerasan.

“Atau pura-pura sakit menghindari
pemeriksaan KPK, berpura-pura kecelakaan. Jadi itu lagi jadi modus, dan orang
kita tidak malu untuk berpura-pura. Termasuk berpura-pura gila sekarang,” kata
Sutiyoso kepada wartawan, Minggu (14/8).

Sutiyoso menduga ada ada aktor
intelektual yang mengarahkan pelaku penyerangan tersebut.

Hal ini terkait peristiwa yang
berulang dan terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama.

Kata pria yang karib disapa Bang
Yos ini, perlu dilakukan pemeriksaan medis kepada pelaku kekerasan yang
kemudian mengaku gila. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mental para
pelaku tersebut.

“Berulang kali terjadi, kan?
Masak kita tetap percaya saja. Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara
medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau
tidak,” jelasnya.

“Karena berulang kali, pasti itu
ada operatornya,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Baca Juga :  Teras Narang: DPD RI Sebagai Produk Reformasi Miliki Peran Penting

Sejumlah tokoh masyarakat angkat
bicara pasca penusukan ulama Syekh Ali Jaber di Masjid Falahuddin,
Bandarlampung, Minggu (13/9).

Salah satunya, Sekretaris Umum PP
Muhammadiyah Abdul Muti yang menyampaikan keprihatinannya atas penusukan
terhadap Syekh Ali Jaber saat melakukan taklim bersama ribuan umat Islam.

Menurutnya, hal tersebut
perbuatan kaum jahiliyah yang kerap melakukan penyerangan terhadap umat Islam
di zaman nabi.

“Saya sangat prihatin dengan
penyerangan yang dilakukan terhadap Syekh Ali Jaber. Itu perbuatan jahiliah,”
kata Muti lewat keterangan persnya, Minggu (13/9).

Pihaknya juga mendesak agar
aparat keamanan tidak pandang bulu dan melakukan proses hukum yang berlaku. “Polisi
agar segera memproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi juga harus mengungkap
secara terbuka identitas dan motif pelaku penyerangan,” katanya.

Muti juga mengimbau kepada
seluruh masyarakat terutama umat Islam untuk tidak berspekulasi dan terpancing
isu penusukan Syekh Ali Jaber.

“Masyarakat, khususnya umat
Islam, agar tetap tenang dan tidak berspekulasi mengenai penyerangan dan
memberi kesempatan kepada kepolisian dan aparatur hukum untuk melaksanakan
tugas sesuai ketentuan hukum,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua MPR RI Zulkifli
Hasan juga meragukan bahwa pelaku penusukan adalah orang yang mengidap gangguan
kejiwaan.

Baca Juga :  Geger Kemunculan Imam Mahdi Palsu di Depok

Zulhas, demikian ia akrab disapa,
bahkan meyakini baha aksi yang dilakukan pelaku sudah direncanakan. “Sangat
mungkin ini kejadian terencana dan rasanya tidak mungkin dilakukan orang
gila/tidak waras,” tegasnya.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur
Wahid juga mengutarakan penyesalannya melalui akun Twitter pribadi miliknya,
Minggu (13/9/2020) malam.

Wakil Ketua Dewan Syuro Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) ini lantas menyinggung kejadian serupa di Pekanbaru. “Tadi
(penusukan_ terhadap Syekh Ali Jaber, sebelumnya kepada Imam di Masjid
Pekanbaru, dan lain-lain,” sambungnya.

Menurutnya, kejadian yang dialami
para ulama dan berulang ini tidak bisa dibiarkan. Karena itu, pria yang akrab
disapa HNW ini menekankan, bahwa kasus ini harus diusut tuntas sampai ke
akar-akarnya.

Jangan sampai, kejadian serupa
kembali terulang di masa mendatang. “Penting dibongkar tuntas motif di balik
persekusi itu agar tak terulang, agar tak resahkan umat,” ujarnya.

Pelaku sendiri langsung bisa
ditangkap usai melakukan penusukan setelah diamankan beramai-ramai oleh jamaah.

Pelaku yag diketahui bernama A Alfian
Andrian saat ini sudah menjalani pemeriksaan Satreksirm Polres Bandar Lampung.

Pemuda berusia 24 tahun itu adalah
warga Kota Bandar Lampung yang tinggal di dekat masjid lokasi pengajian.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Masjid
Masjid Fallahudin, Lampung, Minggu (13/9/2020) sore diduga mengalami gangguan
jiwa. Akan tetapi, hal itu tak sepenuhnya dipercaya mantan Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) Sutiyoso.

Menurutnya, pura-pura gila atau
mengaku mengidap gangguan jiwa adalah modus operandi yang sering dipakai untuk
melakukan kekerasan.

“Atau pura-pura sakit menghindari
pemeriksaan KPK, berpura-pura kecelakaan. Jadi itu lagi jadi modus, dan orang
kita tidak malu untuk berpura-pura. Termasuk berpura-pura gila sekarang,” kata
Sutiyoso kepada wartawan, Minggu (14/8).

Sutiyoso menduga ada ada aktor
intelektual yang mengarahkan pelaku penyerangan tersebut.

Hal ini terkait peristiwa yang
berulang dan terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama.

Kata pria yang karib disapa Bang
Yos ini, perlu dilakukan pemeriksaan medis kepada pelaku kekerasan yang
kemudian mengaku gila. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mental para
pelaku tersebut.

“Berulang kali terjadi, kan?
Masak kita tetap percaya saja. Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara
medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau
tidak,” jelasnya.

“Karena berulang kali, pasti itu
ada operatornya,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Baca Juga :  Teras Narang: DPD RI Sebagai Produk Reformasi Miliki Peran Penting

Sejumlah tokoh masyarakat angkat
bicara pasca penusukan ulama Syekh Ali Jaber di Masjid Falahuddin,
Bandarlampung, Minggu (13/9).

Salah satunya, Sekretaris Umum PP
Muhammadiyah Abdul Muti yang menyampaikan keprihatinannya atas penusukan
terhadap Syekh Ali Jaber saat melakukan taklim bersama ribuan umat Islam.

Menurutnya, hal tersebut
perbuatan kaum jahiliyah yang kerap melakukan penyerangan terhadap umat Islam
di zaman nabi.

“Saya sangat prihatin dengan
penyerangan yang dilakukan terhadap Syekh Ali Jaber. Itu perbuatan jahiliah,”
kata Muti lewat keterangan persnya, Minggu (13/9).

Pihaknya juga mendesak agar
aparat keamanan tidak pandang bulu dan melakukan proses hukum yang berlaku. “Polisi
agar segera memproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi juga harus mengungkap
secara terbuka identitas dan motif pelaku penyerangan,” katanya.

Muti juga mengimbau kepada
seluruh masyarakat terutama umat Islam untuk tidak berspekulasi dan terpancing
isu penusukan Syekh Ali Jaber.

“Masyarakat, khususnya umat
Islam, agar tetap tenang dan tidak berspekulasi mengenai penyerangan dan
memberi kesempatan kepada kepolisian dan aparatur hukum untuk melaksanakan
tugas sesuai ketentuan hukum,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua MPR RI Zulkifli
Hasan juga meragukan bahwa pelaku penusukan adalah orang yang mengidap gangguan
kejiwaan.

Baca Juga :  Geger Kemunculan Imam Mahdi Palsu di Depok

Zulhas, demikian ia akrab disapa,
bahkan meyakini baha aksi yang dilakukan pelaku sudah direncanakan. “Sangat
mungkin ini kejadian terencana dan rasanya tidak mungkin dilakukan orang
gila/tidak waras,” tegasnya.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur
Wahid juga mengutarakan penyesalannya melalui akun Twitter pribadi miliknya,
Minggu (13/9/2020) malam.

Wakil Ketua Dewan Syuro Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) ini lantas menyinggung kejadian serupa di Pekanbaru. “Tadi
(penusukan_ terhadap Syekh Ali Jaber, sebelumnya kepada Imam di Masjid
Pekanbaru, dan lain-lain,” sambungnya.

Menurutnya, kejadian yang dialami
para ulama dan berulang ini tidak bisa dibiarkan. Karena itu, pria yang akrab
disapa HNW ini menekankan, bahwa kasus ini harus diusut tuntas sampai ke
akar-akarnya.

Jangan sampai, kejadian serupa
kembali terulang di masa mendatang. “Penting dibongkar tuntas motif di balik
persekusi itu agar tak terulang, agar tak resahkan umat,” ujarnya.

Pelaku sendiri langsung bisa
ditangkap usai melakukan penusukan setelah diamankan beramai-ramai oleh jamaah.

Pelaku yag diketahui bernama A Alfian
Andrian saat ini sudah menjalani pemeriksaan Satreksirm Polres Bandar Lampung.

Pemuda berusia 24 tahun itu adalah
warga Kota Bandar Lampung yang tinggal di dekat masjid lokasi pengajian.

Terpopuler

Artikel Terbaru