26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Begini Mekanisme Penggunaan Kartu Prakerja

JAKARTA – Pemerintah resmi meluncurkan Progran Kartu Prakerja. Program
ini merupakan bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari
kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau
mengalami penurunan daya beli akibat pandemi virus corona.

Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan total anggaran yang disediakan
pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun. Sampai akhir 2020,
direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran.

“Dalam masa pandemi Covid-19
ini, pelatihan yang tersedia hanya pelatihan online,” jelas Airlangga dalam
rilis tertulis yang diterima fajar.co.id, Minggu (12/4/2020).

Setelah kondisi normal, Menko
Perekonomian sampaikan pelatihan juga akan melalui tatap muka (offline). Ia
menambahkan bahwa bantuan pelatihan lewat Kartu Prakerja ini hanya diberikan
satu kali kepada satu orang.

Baca Juga :  Menengok Renovasi Masjid Istiqlal

Kartu Prakerja bukanlah kartu
fisik, melainkan sebuah kode unik 16 angka yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran pelatihan.

“Peserta bisa memilih pelatihan
yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja, yaitu:
Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria,
Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker,” ujarnya.

Setiap penerima Kartu Prakerja
akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari
Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang dapat digunakan untuk membeli
aneka pelatihan di platform digital mitra.

Kemudian Insentif yang akan
ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau GoPay milik
peserta. Insentif ini terdiri dari dua bagian yakni a. Insentif pasca
penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan (Rp2,4
juta). b. Insentif pasca pengisian survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei
untuk 3 kali survei (Rp150 ribu).

Baca Juga :  Proses Ekonomi Indonesia Makin Cerah

“Peserta dapat mengambil
pelatihan selanjutnya apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama,” terang
Ketum Golkar itu.

Bantuan tersebut akan hangus
apabila dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima, peserta belum
menggunakan Kartu Prakerja untuk pelatihan pertama.

“Sisa bantuan biaya pelatihan
setelah pelatihan pertama dapat digunakan untuk membeli modul pelatihan
selanjutnya hingga 31 Desember 2020,” pungkasnya.

JAKARTA – Pemerintah resmi meluncurkan Progran Kartu Prakerja. Program
ini merupakan bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari
kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau
mengalami penurunan daya beli akibat pandemi virus corona.

Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan total anggaran yang disediakan
pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp20 triliun. Sampai akhir 2020,
direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran.

“Dalam masa pandemi Covid-19
ini, pelatihan yang tersedia hanya pelatihan online,” jelas Airlangga dalam
rilis tertulis yang diterima fajar.co.id, Minggu (12/4/2020).

Setelah kondisi normal, Menko
Perekonomian sampaikan pelatihan juga akan melalui tatap muka (offline). Ia
menambahkan bahwa bantuan pelatihan lewat Kartu Prakerja ini hanya diberikan
satu kali kepada satu orang.

Baca Juga :  Menengok Renovasi Masjid Istiqlal

Kartu Prakerja bukanlah kartu
fisik, melainkan sebuah kode unik 16 angka yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran pelatihan.

“Peserta bisa memilih pelatihan
yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja, yaitu:
Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria,
Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker,” ujarnya.

Setiap penerima Kartu Prakerja
akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari
Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang dapat digunakan untuk membeli
aneka pelatihan di platform digital mitra.

Kemudian Insentif yang akan
ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau GoPay milik
peserta. Insentif ini terdiri dari dua bagian yakni a. Insentif pasca
penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan (Rp2,4
juta). b. Insentif pasca pengisian survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei
untuk 3 kali survei (Rp150 ribu).

Baca Juga :  Proses Ekonomi Indonesia Makin Cerah

“Peserta dapat mengambil
pelatihan selanjutnya apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama,” terang
Ketum Golkar itu.

Bantuan tersebut akan hangus
apabila dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima, peserta belum
menggunakan Kartu Prakerja untuk pelatihan pertama.

“Sisa bantuan biaya pelatihan
setelah pelatihan pertama dapat digunakan untuk membeli modul pelatihan
selanjutnya hingga 31 Desember 2020,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru