28.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Beredar Info Demo 11 April Ada Potensi Rusuh setelah Jam 5 Sore

PROKALTENG.CO-Dalam aksi 11 April 2022, beredar pesan melalui grup-grup Whastapp. Pesan itu berjudul “Tagih Istana Negara”. “Aksi nasional ini dihadiri oleh 47 kampus antara lain UNJ, UNHAS, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIEDAMA, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG, STIEPER. UNMUL serta 27 BEM PTM Indonesia,” bunyi pesan yang beredar itu.

Pada pesan itu tertulis di bagian atas ‘info dari timsus BAIS’.

Diperkirakan massa yang hadir dalam aksi besok berjumlah 1.500 hingga 2.000 orang dan terpusat di Istana Negara.

Mulai dari Makassar, Solo, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Bogor, dan Palembang.

Massa disebut berkumpul pada pukul 13.00 WIB dengan alternatif titik kumpul Perpustakaan Nasional atau Sarinah.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi melakukan long march dari lokasi titik kumpul menuju Patung Kuda dan melaksanakan salat asar di jalan.

Baca Juga :  Hadapi Pemilu 2024, Polresta Palangka Raya Gelar Simulasi Unras

Massa akan memulai orasi pada pukul 15.30 WIB dan sekitar pukul 16.00, korlap dan perwakilan setiap kampus bernegosiasi dengan pihak kepolisian, meminta diberi jalan menuju Istana.

Saat negosiasi berlangsung, perwakilan tiap kampus tetap berorasi.

Dalam skenario itu juga dituliskan sekitar pukul 17.00 WIB akan ada potensi kerusuhan jika tidak diperbolehkan menuju Istana dan massa akan bertahan hingga buka puasa bersama.

Sekitar pukul 18.30 WIB, massa akan memberikan pernyataan sikap atas perkembangan respons Istana atas tuntutan aksi 28 Maret 2022.

Potensi kerusuhan juga diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB jika massa dipaksa untuk membubarkan diri.

Tak hanya itu, dalam pesan berantai itu juga disebutkan sejumlah nama tokoh sebagai mentor atau kontributor aksi:

Bidang isu ekonomi
– Rizal Ramli
– Rusli Abdullah (Indef)
– Awalil Rezky

Bidang isu hukum dan advokasi
– Novel Baswedan
– Zainal Arifin (Ketua YLBHI Bidang Advokasi dan Jaringan)
– Busryo Mukaddas
– Isharyanto (Dosen Fakultas Hukum UNS)
– Hamdan Zoelva

Baca Juga :  Jangan Lupa, Ini Jadwal Pencairan THR PNS, TNI dan Polri

Bidang isu Pertambangan dan Lingkungan
– Pradarma Rupang (Jatam Kaltim)
– Zenzi Suhadi (Direktur eksekutif Nasional Walhi)

Bidang isu Politik
– Ujang Komaruddin
– Ubedillah Badrun
– Andrianto

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin membantah dirinya menjadi mentor isu politik aksi tersebut.

“Saya menegaskan bahwa saya tidak terkait, tidak ada komunikasi, dan tidak pernah ada interaksi dengan rencana aksi tersebut. Saya pastikan nama saya dicatut,” kata Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Minggu (10/4/2022).

Ujang menegaskan dalam situasi politik saat ini, dirinya tidak pernah berpihak pada siapa pun.

“Sikap saya yang kritis dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa, karena menjadi tanggung jawab intelektual sebagai akademisi,” pungkas Ujang. (jpnn/pojoksatu)

PROKALTENG.CO-Dalam aksi 11 April 2022, beredar pesan melalui grup-grup Whastapp. Pesan itu berjudul “Tagih Istana Negara”. “Aksi nasional ini dihadiri oleh 47 kampus antara lain UNJ, UNHAS, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIEDAMA, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG, STIEPER. UNMUL serta 27 BEM PTM Indonesia,” bunyi pesan yang beredar itu.

Pada pesan itu tertulis di bagian atas ‘info dari timsus BAIS’.

Diperkirakan massa yang hadir dalam aksi besok berjumlah 1.500 hingga 2.000 orang dan terpusat di Istana Negara.

Mulai dari Makassar, Solo, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Bogor, dan Palembang.

Massa disebut berkumpul pada pukul 13.00 WIB dengan alternatif titik kumpul Perpustakaan Nasional atau Sarinah.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi melakukan long march dari lokasi titik kumpul menuju Patung Kuda dan melaksanakan salat asar di jalan.

Baca Juga :  Hadapi Pemilu 2024, Polresta Palangka Raya Gelar Simulasi Unras

Massa akan memulai orasi pada pukul 15.30 WIB dan sekitar pukul 16.00, korlap dan perwakilan setiap kampus bernegosiasi dengan pihak kepolisian, meminta diberi jalan menuju Istana.

Saat negosiasi berlangsung, perwakilan tiap kampus tetap berorasi.

Dalam skenario itu juga dituliskan sekitar pukul 17.00 WIB akan ada potensi kerusuhan jika tidak diperbolehkan menuju Istana dan massa akan bertahan hingga buka puasa bersama.

Sekitar pukul 18.30 WIB, massa akan memberikan pernyataan sikap atas perkembangan respons Istana atas tuntutan aksi 28 Maret 2022.

Potensi kerusuhan juga diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB jika massa dipaksa untuk membubarkan diri.

Tak hanya itu, dalam pesan berantai itu juga disebutkan sejumlah nama tokoh sebagai mentor atau kontributor aksi:

Bidang isu ekonomi
– Rizal Ramli
– Rusli Abdullah (Indef)
– Awalil Rezky

Bidang isu hukum dan advokasi
– Novel Baswedan
– Zainal Arifin (Ketua YLBHI Bidang Advokasi dan Jaringan)
– Busryo Mukaddas
– Isharyanto (Dosen Fakultas Hukum UNS)
– Hamdan Zoelva

Baca Juga :  Jangan Lupa, Ini Jadwal Pencairan THR PNS, TNI dan Polri

Bidang isu Pertambangan dan Lingkungan
– Pradarma Rupang (Jatam Kaltim)
– Zenzi Suhadi (Direktur eksekutif Nasional Walhi)

Bidang isu Politik
– Ujang Komaruddin
– Ubedillah Badrun
– Andrianto

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin membantah dirinya menjadi mentor isu politik aksi tersebut.

“Saya menegaskan bahwa saya tidak terkait, tidak ada komunikasi, dan tidak pernah ada interaksi dengan rencana aksi tersebut. Saya pastikan nama saya dicatut,” kata Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Minggu (10/4/2022).

Ujang menegaskan dalam situasi politik saat ini, dirinya tidak pernah berpihak pada siapa pun.

“Sikap saya yang kritis dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa, karena menjadi tanggung jawab intelektual sebagai akademisi,” pungkas Ujang. (jpnn/pojoksatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru