25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob Saat Purnama Pekan Ini

JAKARTA – Gerhana bulan penumbra pada akhir pekan ini akan
berdampak terjadinya banjir rob di wilayah pesisir. Banjir berpotensi semakin
tinggi seiring curah hujan ekstrem masih terjadi.

Kepala Bidang Informasi
Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko
Prasetyo meminta warga yang tinggal di daerah pesisir untuk lebih waspada.

“Air pasang maksimum yang terjadi
rutin akan mengganggu drainase utama yang menuju ke laut. Apalagi ketika
terjadi hujan deras,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (9/1).

Dijelaskannya, saat ini cuaca
ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Hujan dengan intensitas
tinggi disertai kilat atau petir dan angin kencang masih akan terus terjadi
hingga Februari.

Kondisi pasang naik air laut
dengan pasang naik maksimum di Teluk Jakarta pada periode 9-12 Januari 2020
dapat mencapai ketinggian 0,6 meter. Kondisi ini jelas berpotensi menghambat
laju aliran air sungai masuk ke laut.

Dan kondisi ini akan semakin
tinggi dengan pengaruh fenomena gerhana bulan penumbra yang akan terjadi pada
Sabtu, 11 Januari 2020.

Baca Juga :  Gubernur Babel Gugat Undang-undang Minerba

“Gerhana bulan penumbra dimulai
pukul 00.05 WIB dan puncaknya terjadi pukul 02.10 serta berakhir pada pukul
04.14 WIB,” katanya.

Senada diungkapkan Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Dia menyebut gerhana
bulan penumbra tidak hanya akan membuat bulan tertutup bayangan penumbra bumi
tapi juga berpotensi menyebabkan banjir rob.

“Pasang maksimum biasa terjadi
kurang lebih 2 hari dari saat purnama atau gerhana. Jadi berpotensi terjadi
banjir rob di pantai. Kejadiannya dua kali sehari, pagi dan petang,” katanya.

Pasang surut air laut disebabkan
oleh pengaruh gravitasi matahari dan bulan. Gravitasi bulan bisa menyebabkan
pasang laut purnama ketika Bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis
lurus.

“Hal ini akan membuat pasang naik
yang cukup tinggi dan surut yang rendah,” katanya.

Dia pun mengingatkan masyarakat
untuk waspada banjir rob bercampur banjir air hujan.

Baca Juga :  Tak Punya KTP Asli, Daftar CPNS 2019 Boleh Pakai Suket

“Dampak yang harus diwaspadai
kalau terjadi banjir di daratan, air akan lambat surutnya karena tidak bisa
terbuang ke laut dengan lancar. Hal lain yang harus diwaspadai kalau terjadi
gelombang tinggi di laut, banjir rob akan melimpas ke daratan yg lebih jauh,”
terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah
DKI Jakarta Saefullah memastikan pompa air bekerja maksimal jika banjir rob terjadi
di wilayah utara Jakarta.

“Pompa air stasioner dan portabel
telah disiagakan di sejumlah titik yang diprediksi terdampak rob. Termasuk
menyiagakan genset untuk mengoperasikan mesin pompa air jika sewaktu-waktu
terjadi pemadaman listrik,” katanya usai meninjau kawasan Muara Angke, Pluit,
Penjaringan, Jakarta Utara.

Saefullah menegaskan pompa air
dan petugas telah disiagakan di sejumlah lokasi yang diprediksi terdampak rob.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan posko untuk informasi deteksi dini
bencana. (gw/fin)

JAKARTA – Gerhana bulan penumbra pada akhir pekan ini akan
berdampak terjadinya banjir rob di wilayah pesisir. Banjir berpotensi semakin
tinggi seiring curah hujan ekstrem masih terjadi.

Kepala Bidang Informasi
Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko
Prasetyo meminta warga yang tinggal di daerah pesisir untuk lebih waspada.

“Air pasang maksimum yang terjadi
rutin akan mengganggu drainase utama yang menuju ke laut. Apalagi ketika
terjadi hujan deras,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (9/1).

Dijelaskannya, saat ini cuaca
ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Hujan dengan intensitas
tinggi disertai kilat atau petir dan angin kencang masih akan terus terjadi
hingga Februari.

Kondisi pasang naik air laut
dengan pasang naik maksimum di Teluk Jakarta pada periode 9-12 Januari 2020
dapat mencapai ketinggian 0,6 meter. Kondisi ini jelas berpotensi menghambat
laju aliran air sungai masuk ke laut.

Dan kondisi ini akan semakin
tinggi dengan pengaruh fenomena gerhana bulan penumbra yang akan terjadi pada
Sabtu, 11 Januari 2020.

Baca Juga :  Gubernur Babel Gugat Undang-undang Minerba

“Gerhana bulan penumbra dimulai
pukul 00.05 WIB dan puncaknya terjadi pukul 02.10 serta berakhir pada pukul
04.14 WIB,” katanya.

Senada diungkapkan Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Dia menyebut gerhana
bulan penumbra tidak hanya akan membuat bulan tertutup bayangan penumbra bumi
tapi juga berpotensi menyebabkan banjir rob.

“Pasang maksimum biasa terjadi
kurang lebih 2 hari dari saat purnama atau gerhana. Jadi berpotensi terjadi
banjir rob di pantai. Kejadiannya dua kali sehari, pagi dan petang,” katanya.

Pasang surut air laut disebabkan
oleh pengaruh gravitasi matahari dan bulan. Gravitasi bulan bisa menyebabkan
pasang laut purnama ketika Bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis
lurus.

“Hal ini akan membuat pasang naik
yang cukup tinggi dan surut yang rendah,” katanya.

Dia pun mengingatkan masyarakat
untuk waspada banjir rob bercampur banjir air hujan.

Baca Juga :  Tak Punya KTP Asli, Daftar CPNS 2019 Boleh Pakai Suket

“Dampak yang harus diwaspadai
kalau terjadi banjir di daratan, air akan lambat surutnya karena tidak bisa
terbuang ke laut dengan lancar. Hal lain yang harus diwaspadai kalau terjadi
gelombang tinggi di laut, banjir rob akan melimpas ke daratan yg lebih jauh,”
terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah
DKI Jakarta Saefullah memastikan pompa air bekerja maksimal jika banjir rob terjadi
di wilayah utara Jakarta.

“Pompa air stasioner dan portabel
telah disiagakan di sejumlah titik yang diprediksi terdampak rob. Termasuk
menyiagakan genset untuk mengoperasikan mesin pompa air jika sewaktu-waktu
terjadi pemadaman listrik,” katanya usai meninjau kawasan Muara Angke, Pluit,
Penjaringan, Jakarta Utara.

Saefullah menegaskan pompa air
dan petugas telah disiagakan di sejumlah lokasi yang diprediksi terdampak rob.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan posko untuk informasi deteksi dini
bencana. (gw/fin)

Terpopuler

Artikel Terbaru