26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mabes Polri Temukan Indikasi Awal Penyebab Listrik Padam

JAKARTA – Mabes Polri telah menemukan indikasi
awal penyebab listrik padam total di Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat setelah
melakukan pendalaman dan investigasi.

Polri langsung melakukan pemeriksaan di tower transmisi di Desa Malom,
Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo
di Mabes Polri, Jakarta Selata, Senin (5/8/2019).

Dari temuan awal, kata Dedi, diduga insiden listrik padam total itu
diakibatkan pohon yang tingginya melebihi Right of Way (ROW).

ROW adalah ruang bebas di sekitar pembangkit listrik tegangan tinggi yang
harus steril dari benda-benda asing yang tidak masuk dalam komponen
pembangkitan.

“Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas
ROW, sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik,” ungkap Dedi.

Dengan demikian, dugaan awal insiden tersebut adalah lantaran faktor alam.

Sampai sejauh ini, lanjutnya, pihaknya juga belum menemukan faktor human
error atau unsur sabotase sebagaimana yang dikhawatirkan banyak pihak.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan
penyelidikan dan mengumpulkan data dan fakta di lapangan.

Baca Juga :  BNPP Luncurkan Sejumlah Program

“Tapi hasilnya menunggu investigasi tim pusat (gabungan Bareskrim dan PLN)
melakukan pengecekan di lapangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menerangkan, Polda Jawa Tengah juga sudah memintai
keterangan sejumlah petugas PLN di lokasi kejadian.

Sayangnya, Dedi menyebut hasil wawancara itu tidak untuk konsumsi publik.

“Sudah melalukan wawancara terhadap empat petugas PLN di lapangan yang
mengawasi dan mengendalikan jaringan tersebut,” pungkasnya.

Sampai dengan Senin (5/8) malam, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
memastikan sudah tak ada lagi pemadaman listrik di wilayah Jakarta Raya.

Akan tetapi, untuk beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten, masih akan
mengalami pemadaman listrik bergilir.

Demikian disampaikan Direktur PLN Regional Jawa Barat Haryanto WS di Kantor
PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Haryanto memastikan, aliran dan pasokan listrik untuk Jakarta Raya sudah stabil
sejak pukul 17.50 WIB.

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, PLN berusaha untuk segera memulihkan
Jawa Barat, Jakarta, dan Banten,” katanya.

Baca Juga :  Iuran BPJS Kesehatan Sebelum Putusan MA Tak Bisa Dikembalikan, Ini Ala

“Alhamdulillah, mulai jam 17.50 WIB tadi untuk Jakarta sudah tidak ada
pemadaman,” lanjutnya.

Haryanto mengungkapkan, PLN saat ini tengah fokus untuk memulihkan pasokan
listrik di wilayah Banten dan Jabar yang masih mengalami pemadaman bergilir.

Menurutnya, pemadaman terjadi karena masih adanya pembangkit listrik dengan
total 1.000 megawatt (MW) yang belum bisa beroperasi.

Malam ini, pihaknya akan fokus untuk mengoperasikan pembangkit listrik
tersebut.

“Masih ada sekitar 1.000 MW di daerah Banten dan Jawa Barat yang masih
mengalami pemadaman,” tuturnya.

Haryanto melanjutkan, PLN sejak Senin petang telah memasok listrik ke
jaringan Jawa-Bali dengan kapasitas mencapai 5.000 MW.

Targetnya, pada malam nanti, ada tambahan pasokan listrik yang akan masuk
ke jaringan tersebut sebesar 3.000 MW.

Dengan ada injeksi itu, diharapkan daerah yang masih mengalami pemadaman
akan kembali stabil.

“Malam ini bisa kami selesaikan penyalaan kembali pelanggan yang padam,”
pungkasnya. (jpg/ruh/pojoksatu/kpc)

JAKARTA – Mabes Polri telah menemukan indikasi
awal penyebab listrik padam total di Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat setelah
melakukan pendalaman dan investigasi.

Polri langsung melakukan pemeriksaan di tower transmisi di Desa Malom,
Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo
di Mabes Polri, Jakarta Selata, Senin (5/8/2019).

Dari temuan awal, kata Dedi, diduga insiden listrik padam total itu
diakibatkan pohon yang tingginya melebihi Right of Way (ROW).

ROW adalah ruang bebas di sekitar pembangkit listrik tegangan tinggi yang
harus steril dari benda-benda asing yang tidak masuk dalam komponen
pembangkitan.

“Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas
ROW, sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik,” ungkap Dedi.

Dengan demikian, dugaan awal insiden tersebut adalah lantaran faktor alam.

Sampai sejauh ini, lanjutnya, pihaknya juga belum menemukan faktor human
error atau unsur sabotase sebagaimana yang dikhawatirkan banyak pihak.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan
penyelidikan dan mengumpulkan data dan fakta di lapangan.

Baca Juga :  BNPP Luncurkan Sejumlah Program

“Tapi hasilnya menunggu investigasi tim pusat (gabungan Bareskrim dan PLN)
melakukan pengecekan di lapangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menerangkan, Polda Jawa Tengah juga sudah memintai
keterangan sejumlah petugas PLN di lokasi kejadian.

Sayangnya, Dedi menyebut hasil wawancara itu tidak untuk konsumsi publik.

“Sudah melalukan wawancara terhadap empat petugas PLN di lapangan yang
mengawasi dan mengendalikan jaringan tersebut,” pungkasnya.

Sampai dengan Senin (5/8) malam, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
memastikan sudah tak ada lagi pemadaman listrik di wilayah Jakarta Raya.

Akan tetapi, untuk beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten, masih akan
mengalami pemadaman listrik bergilir.

Demikian disampaikan Direktur PLN Regional Jawa Barat Haryanto WS di Kantor
PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Haryanto memastikan, aliran dan pasokan listrik untuk Jakarta Raya sudah stabil
sejak pukul 17.50 WIB.

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, PLN berusaha untuk segera memulihkan
Jawa Barat, Jakarta, dan Banten,” katanya.

Baca Juga :  Iuran BPJS Kesehatan Sebelum Putusan MA Tak Bisa Dikembalikan, Ini Ala

“Alhamdulillah, mulai jam 17.50 WIB tadi untuk Jakarta sudah tidak ada
pemadaman,” lanjutnya.

Haryanto mengungkapkan, PLN saat ini tengah fokus untuk memulihkan pasokan
listrik di wilayah Banten dan Jabar yang masih mengalami pemadaman bergilir.

Menurutnya, pemadaman terjadi karena masih adanya pembangkit listrik dengan
total 1.000 megawatt (MW) yang belum bisa beroperasi.

Malam ini, pihaknya akan fokus untuk mengoperasikan pembangkit listrik
tersebut.

“Masih ada sekitar 1.000 MW di daerah Banten dan Jawa Barat yang masih
mengalami pemadaman,” tuturnya.

Haryanto melanjutkan, PLN sejak Senin petang telah memasok listrik ke
jaringan Jawa-Bali dengan kapasitas mencapai 5.000 MW.

Targetnya, pada malam nanti, ada tambahan pasokan listrik yang akan masuk
ke jaringan tersebut sebesar 3.000 MW.

Dengan ada injeksi itu, diharapkan daerah yang masih mengalami pemadaman
akan kembali stabil.

“Malam ini bisa kami selesaikan penyalaan kembali pelanggan yang padam,”
pungkasnya. (jpg/ruh/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru