27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Gempa Guncang Sejumlah Daerah di Sumbar, Ini Penjelasan BMKG

Gempa yang dirasakan kuat dan durasi cukup
lama, kembali mengguncang sejumlah daerah di Sumbar. Informasi awal dari BMKG,
gempa berkekuatan magnitudo 5,8 itu terjadi pukul 08.24.35, berpusat di 3 km
tenggara Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Lokasinya berjarak 130 km BaratDaya Kabupaten
Pesisir Selatan atau 164 km BaratDaya Kota Padang. “Gempa ini tidak berpotensi
tsunami,” tulis BMKG dalam informasinya beberapa saat setelah gempa.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan
informasi awal gempabumi ini berkekuatan magnitudo 5,8,  selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi
magnitudo 5,7.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat
2,06 LS dan 99,59 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 km arah
Timur Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada
kedalaman 41 km,” kata Setiyo dalam rilis resminya.

Baca Juga :  Pemerintah Imbau TKI Tak Nekat Kerja di Timur Tengah

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan
kedalaman hiposenternya, kata Setiyo, gempabumi ini jenis gempabumi dangkal
akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan
bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” tukasnya.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah
Mentawai IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),
Painan III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam
rumah),  Padang, Pariaman III MMI
(Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),
Bukittinggi, Padangpanjang, Payakumbuh II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa
orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak
kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Baca Juga :  Lebaran Diprediksi Serempak 5 Juni

Hingga pukul 08.45 WIB, hasil monitoring BMKG
belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang
dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

“Agar menghindar dari bangunan yang retak
atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal
anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak
ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum
anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.

Ini gempa kuat kedua
yang dirasakan masyarakat sejumlah daerah di Sumbar. Sebelumnya, gempa
magnitudo 5,7 terjadi pada Senin (3/5/2021) dini hari sekitar pukul 00.46.(

Gempa yang dirasakan kuat dan durasi cukup
lama, kembali mengguncang sejumlah daerah di Sumbar. Informasi awal dari BMKG,
gempa berkekuatan magnitudo 5,8 itu terjadi pukul 08.24.35, berpusat di 3 km
tenggara Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Lokasinya berjarak 130 km BaratDaya Kabupaten
Pesisir Selatan atau 164 km BaratDaya Kota Padang. “Gempa ini tidak berpotensi
tsunami,” tulis BMKG dalam informasinya beberapa saat setelah gempa.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan
informasi awal gempabumi ini berkekuatan magnitudo 5,8,  selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi
magnitudo 5,7.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat
2,06 LS dan 99,59 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 km arah
Timur Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada
kedalaman 41 km,” kata Setiyo dalam rilis resminya.

Baca Juga :  Pemerintah Imbau TKI Tak Nekat Kerja di Timur Tengah

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan
kedalaman hiposenternya, kata Setiyo, gempabumi ini jenis gempabumi dangkal
akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan
bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” tukasnya.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah
Mentawai IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),
Painan III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam
rumah),  Padang, Pariaman III MMI
(Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),
Bukittinggi, Padangpanjang, Payakumbuh II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa
orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak
kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Baca Juga :  Lebaran Diprediksi Serempak 5 Juni

Hingga pukul 08.45 WIB, hasil monitoring BMKG
belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang
dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

“Agar menghindar dari bangunan yang retak
atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal
anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak
ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum
anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.

Ini gempa kuat kedua
yang dirasakan masyarakat sejumlah daerah di Sumbar. Sebelumnya, gempa
magnitudo 5,7 terjadi pada Senin (3/5/2021) dini hari sekitar pukul 00.46.(

Terpopuler

Artikel Terbaru