30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Polemik Pembangunan Masjid Al Safar, Ini Saran MUI

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk tidak
mempertajam polemik masalah desain dari pembangunan Masjid Al Safar yang kini
viral di media sosial.

Masjid yang berada di Rest Area
Km 88 Tol Cipularang-Padaleunyi arah Jakarta tersebut sah untuk dijadikan
tempat menunaikan salat berjemaah.

Masyarakat hendaknya bijak dalam
mencerna informasi dan jangan sampai termakan informasi keliru sehingga
menimbulkan pemahaman masalah agama yang tidak benar.

“Dalam Islam tidak ada
aturan bentuk masjid harus seragam. Karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
tradisi dan budaya dari suatu daerah atau negara tertentu,” kata Wakil
Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi dalam pernyataan resminya, Senin (3/5).

Dia menjelaskan, seni arsitektur
Islam merupakan kreasi dan inovasi yang bisa memperkaya keindahan serta
keelokan dalam Islam itu sendiri. Sepanjang seni tersebut tidak bertentangan
dengan syariat Islam.

Baca Juga :  Risma Terima Gelar Kanjeng Mas Ayu

Di beberapa negara Islam lain
misalnya, selain menara, elemen arsitektur masjid yang kerap kali digunakan
adalah kubah.

“Kalau ditilik dari sejarah
menara dan kubah itu sendiri bukan berasal dari Islam. Menara misalnya. Itu
berasal dari kata ‘manaroh’ yang artinya tempat menaruh api, dan hal itu
biasanya digunakan untuk peribadatan agama majusi yaitu agama yang menyembah
api,” bebernya.

Sementara kubah juga tidak
identik dengan arsitektur Islam. Kubah dapat ditemukan dalam bangunan sejarah
lain seperti istana raja, gedung kantor, madrasah, rumah sakit, bahkan untuk
sebuah gereja.

Jadi kubah bisa berada di gereja,
masjid atau temple, tempat peribadatan masyarakat pagan jauh sebelum datangnya
agama Kristen dan Islam.

Masjid Kudus dan Demak juga tidak
bisa dilepaskan dari proses akulturasi budaya Islam dan Hindu. Hal ini
merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadi kekuatan dakwah para pendakwah di
Tanah Jawa yaitu para wali songo.

Baca Juga :  KNPI se Indonesia Laporkan Abu Janda ke Polisi

“Di New Peckham, London, ada
masjid yang dulunya adalah Gereja Santo Markus dan di dalam salah satu ruangan
terdapat lukisan kaca Yesus yang masih dipertahankan. Gedung yang dulunya
gereja itu adalah bangunan bersejarah yang dibangun pada 1880-an dibeli oleh
salah satu komunitas Turki di London sekitar 20 tahun lalu sebelum dirombak
menjadi masjid,” kata Zainut Tauhid.

Masih banyak contoh lain, yang
hal tersebut menunjukkan keindahan dan kemuliaan Islam. “Jadi jangan hanya
karena mendasarkan pada asumsi, dugaan dan pikiran kerdil kemudian menyebarkan
informasi yang dapat menyesatkan umat Islam,” pungkasnya. (esy/jpnn/kpc)

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk tidak
mempertajam polemik masalah desain dari pembangunan Masjid Al Safar yang kini
viral di media sosial.

Masjid yang berada di Rest Area
Km 88 Tol Cipularang-Padaleunyi arah Jakarta tersebut sah untuk dijadikan
tempat menunaikan salat berjemaah.

Masyarakat hendaknya bijak dalam
mencerna informasi dan jangan sampai termakan informasi keliru sehingga
menimbulkan pemahaman masalah agama yang tidak benar.

“Dalam Islam tidak ada
aturan bentuk masjid harus seragam. Karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
tradisi dan budaya dari suatu daerah atau negara tertentu,” kata Wakil
Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi dalam pernyataan resminya, Senin (3/5).

Dia menjelaskan, seni arsitektur
Islam merupakan kreasi dan inovasi yang bisa memperkaya keindahan serta
keelokan dalam Islam itu sendiri. Sepanjang seni tersebut tidak bertentangan
dengan syariat Islam.

Baca Juga :  Risma Terima Gelar Kanjeng Mas Ayu

Di beberapa negara Islam lain
misalnya, selain menara, elemen arsitektur masjid yang kerap kali digunakan
adalah kubah.

“Kalau ditilik dari sejarah
menara dan kubah itu sendiri bukan berasal dari Islam. Menara misalnya. Itu
berasal dari kata ‘manaroh’ yang artinya tempat menaruh api, dan hal itu
biasanya digunakan untuk peribadatan agama majusi yaitu agama yang menyembah
api,” bebernya.

Sementara kubah juga tidak
identik dengan arsitektur Islam. Kubah dapat ditemukan dalam bangunan sejarah
lain seperti istana raja, gedung kantor, madrasah, rumah sakit, bahkan untuk
sebuah gereja.

Jadi kubah bisa berada di gereja,
masjid atau temple, tempat peribadatan masyarakat pagan jauh sebelum datangnya
agama Kristen dan Islam.

Masjid Kudus dan Demak juga tidak
bisa dilepaskan dari proses akulturasi budaya Islam dan Hindu. Hal ini
merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadi kekuatan dakwah para pendakwah di
Tanah Jawa yaitu para wali songo.

Baca Juga :  KNPI se Indonesia Laporkan Abu Janda ke Polisi

“Di New Peckham, London, ada
masjid yang dulunya adalah Gereja Santo Markus dan di dalam salah satu ruangan
terdapat lukisan kaca Yesus yang masih dipertahankan. Gedung yang dulunya
gereja itu adalah bangunan bersejarah yang dibangun pada 1880-an dibeli oleh
salah satu komunitas Turki di London sekitar 20 tahun lalu sebelum dirombak
menjadi masjid,” kata Zainut Tauhid.

Masih banyak contoh lain, yang
hal tersebut menunjukkan keindahan dan kemuliaan Islam. “Jadi jangan hanya
karena mendasarkan pada asumsi, dugaan dan pikiran kerdil kemudian menyebarkan
informasi yang dapat menyesatkan umat Islam,” pungkasnya. (esy/jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru