26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ngeri, Barisan Jenazah Korban Covid di India Antre untuk Dikremasi

PROKALTENG.CO – Kasus Covid-19 di India mencapai 17,6 juta,
berdasarkan data Johns Hopkins University per Rabu, 28 April 2021. Jumlah
infeksi Covid-19 harian di India membeludak melebihi 350.000 kasus.

Ironisnya, sekitar 117 orang
India meninggal karena Covid-19 setiap satu jam. Meningkatnya jumlah kematian
membuat beberapa kota di India kehabisan tempat krematorium. Akibatnya, barisan
jasad korban Covid-19 pun antre untuk dikremasi di tempat kremasi di New Delhi,
India. Bahkan, beberapa waktu lalu, viral kremasi massal jenazah korban
Covid-19 di sebuah tanah lapang.

Lonjakan kasus virus corona ini
dengan cepat membuat rumah sakit-rumah sakit di India kehabisan oksigen dan
tempat tidur. Walhasil, banyak pasien Covid-19 yang sakit, terpaksa harus
dipulangkan.

Baca Juga :  Tambah 7 Ribu Kasus Baru, Jumlah Pasien Covid-19 Spanyol Lewati Italia

Beberapa rumah sakit dan dokter
di sejumlah negara bagian di utara India, mengunggah peringatan bahwa mereka
sudah tidak sanggup lagi menghadapi lonjakan pasien Covid-19.

Apa yang terjadi di India
menimbulkan keprihatinan dunia. Selandia Baru, Hong Kong, Inggris dan Amerika
Serikat langsung menerbitkan larangan penerbangan langsung dari dan menuju
India.

Perdana Menteri Inggris yang
awalnya ingin segera mengunci kesepakatan perdagangan dengan India
pasca-Brexit, terpaksa harus membatalkan kunjungannya ke India pekan depan.
Sebagai gantinya, Johnson bertatap muka dengan Presiden India Narendra Modi
secara virtual.

Presiden Amerika Serikat Joe
Biden mengatakan negaranya akan mengirimkan suplai kebutuhan medis ke India
untuk membantu negara itu memerangi pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Makan Daging, Bumi Kian Panas

Google juga pada Senin, 26 April
2021, menyatakan telah mendonasikan uang sekitar Rp 260 miliar ke India untuk
mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan suplai kebutuhan medis. CEO Alphabet
Sundar Pichai mengeluarkan bantuan secara pribadi sebesar USD 700 ribu melalui
UNICEF untuk India.

KADIN Amerika Serikat dan CEO
dari 40 perusahaan di Amerika Serikat meluncurkan sebuah gugus tugas untuk
fokus pada penyediaan suplai kebutuhan medis bagi India, oksigen dan bantuan
lainnya. mereka juga membuat portal, di mana perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika
Serikat bisa menyalurkan bantuan.

PROKALTENG.CO – Kasus Covid-19 di India mencapai 17,6 juta,
berdasarkan data Johns Hopkins University per Rabu, 28 April 2021. Jumlah
infeksi Covid-19 harian di India membeludak melebihi 350.000 kasus.

Ironisnya, sekitar 117 orang
India meninggal karena Covid-19 setiap satu jam. Meningkatnya jumlah kematian
membuat beberapa kota di India kehabisan tempat krematorium. Akibatnya, barisan
jasad korban Covid-19 pun antre untuk dikremasi di tempat kremasi di New Delhi,
India. Bahkan, beberapa waktu lalu, viral kremasi massal jenazah korban
Covid-19 di sebuah tanah lapang.

Lonjakan kasus virus corona ini
dengan cepat membuat rumah sakit-rumah sakit di India kehabisan oksigen dan
tempat tidur. Walhasil, banyak pasien Covid-19 yang sakit, terpaksa harus
dipulangkan.

Baca Juga :  Tambah 7 Ribu Kasus Baru, Jumlah Pasien Covid-19 Spanyol Lewati Italia

Beberapa rumah sakit dan dokter
di sejumlah negara bagian di utara India, mengunggah peringatan bahwa mereka
sudah tidak sanggup lagi menghadapi lonjakan pasien Covid-19.

Apa yang terjadi di India
menimbulkan keprihatinan dunia. Selandia Baru, Hong Kong, Inggris dan Amerika
Serikat langsung menerbitkan larangan penerbangan langsung dari dan menuju
India.

Perdana Menteri Inggris yang
awalnya ingin segera mengunci kesepakatan perdagangan dengan India
pasca-Brexit, terpaksa harus membatalkan kunjungannya ke India pekan depan.
Sebagai gantinya, Johnson bertatap muka dengan Presiden India Narendra Modi
secara virtual.

Presiden Amerika Serikat Joe
Biden mengatakan negaranya akan mengirimkan suplai kebutuhan medis ke India
untuk membantu negara itu memerangi pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Makan Daging, Bumi Kian Panas

Google juga pada Senin, 26 April
2021, menyatakan telah mendonasikan uang sekitar Rp 260 miliar ke India untuk
mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan suplai kebutuhan medis. CEO Alphabet
Sundar Pichai mengeluarkan bantuan secara pribadi sebesar USD 700 ribu melalui
UNICEF untuk India.

KADIN Amerika Serikat dan CEO
dari 40 perusahaan di Amerika Serikat meluncurkan sebuah gugus tugas untuk
fokus pada penyediaan suplai kebutuhan medis bagi India, oksigen dan bantuan
lainnya. mereka juga membuat portal, di mana perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika
Serikat bisa menyalurkan bantuan.

Terpopuler

Artikel Terbaru