33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Militer Myanmar Ancam Bumi Hanguskan Permukiman Penduduk

PROKALTENG.CO – “Kami akan mengubah seluruh hunian Anda menjadi
abu.” Ancaman itu diucapkan pasukan militer Myanmar saat melewati permukiman di
Tamwe, Yangon. Peluru dimuntahkan ke berbagai arah dengan membabi buta.

Video mencekam tersebut diunggah
salah satu penduduk ke Facebook. Beberapa warga mengakui bahwa situasi serupa
terjadi hampir setiap malam.

“Saya tak lagi merasa aman.
Beberapa malam saya tidak bisa tidur,” ujar salah seorang penduduk seperti
dikutip Agence France-Presse. Mereka bahkan tak berani keluar rumah untuk
sekadar berbelanja. Mereka memilih mengais makanan di tempat tinggal tetangganya.

Sebagian penduduk Yangon
memutuskan untuk meninggalkan kota yang kini mirip medan perang itu. Utamanya
di area-area yang statusnya sudah berubah menjadi darurat militer. Biasanya
penduduk pergi pada pagi hari saat jam malam usai. Sebagian pindah ke desa yang
lebih aman. Sisanya memilih pergi ke negara tetangga seperti Thailand dan
Vietnam.

Baca Juga :  Menlu Iran: Tidak Ada Prospek Negosiasi dengan AS

Pemerintah Provinsi Tak,
Thailand, bahkan sudah menyiapkan selter untuk menampung para pengungsi yang
mungkin bakal membeludak. Gubernur Tak Pongrat Piromrat menyatakan bahwa
provinsinya bisa menampung sekitar 30 ribu hingga 50 ribu orang.

Situasi di Myanmar terus memburuk
setiap harinya. Saat ini sudah sekitar 230 demonstran yang telah kehilangan
nyawa. Jumlah itu bisa terus bertambah. Jumat (19/3) tiga orang dilaporkan
tewas. Jumlah tersebut bisa bertambah karena relawan medis tidak berani
mengambil jenazah yang masih berada di area baku tembak.

Terpisah, dua jurnalis menghilang
pada Jumat (19/3). Mereka adalah Aung Thura dari BBC dan Than Htike Aung yang
merupakan jurnalis media lokal Mizzima. Keduanya sedang bersama saat ditangkap
di Naypyidaw. Belum diketahui apakah pelaku penangkapan adalah junta militer
atau pihak lain.

Baca Juga :  Pasien ‘Zero’ Covid-19 Tinggal Dekat Lab Wuhan, Virus Diduga Bocor

PROKALTENG.CO – “Kami akan mengubah seluruh hunian Anda menjadi
abu.” Ancaman itu diucapkan pasukan militer Myanmar saat melewati permukiman di
Tamwe, Yangon. Peluru dimuntahkan ke berbagai arah dengan membabi buta.

Video mencekam tersebut diunggah
salah satu penduduk ke Facebook. Beberapa warga mengakui bahwa situasi serupa
terjadi hampir setiap malam.

“Saya tak lagi merasa aman.
Beberapa malam saya tidak bisa tidur,” ujar salah seorang penduduk seperti
dikutip Agence France-Presse. Mereka bahkan tak berani keluar rumah untuk
sekadar berbelanja. Mereka memilih mengais makanan di tempat tinggal tetangganya.

Sebagian penduduk Yangon
memutuskan untuk meninggalkan kota yang kini mirip medan perang itu. Utamanya
di area-area yang statusnya sudah berubah menjadi darurat militer. Biasanya
penduduk pergi pada pagi hari saat jam malam usai. Sebagian pindah ke desa yang
lebih aman. Sisanya memilih pergi ke negara tetangga seperti Thailand dan
Vietnam.

Baca Juga :  Menlu Iran: Tidak Ada Prospek Negosiasi dengan AS

Pemerintah Provinsi Tak,
Thailand, bahkan sudah menyiapkan selter untuk menampung para pengungsi yang
mungkin bakal membeludak. Gubernur Tak Pongrat Piromrat menyatakan bahwa
provinsinya bisa menampung sekitar 30 ribu hingga 50 ribu orang.

Situasi di Myanmar terus memburuk
setiap harinya. Saat ini sudah sekitar 230 demonstran yang telah kehilangan
nyawa. Jumlah itu bisa terus bertambah. Jumat (19/3) tiga orang dilaporkan
tewas. Jumlah tersebut bisa bertambah karena relawan medis tidak berani
mengambil jenazah yang masih berada di area baku tembak.

Terpisah, dua jurnalis menghilang
pada Jumat (19/3). Mereka adalah Aung Thura dari BBC dan Than Htike Aung yang
merupakan jurnalis media lokal Mizzima. Keduanya sedang bersama saat ditangkap
di Naypyidaw. Belum diketahui apakah pelaku penangkapan adalah junta militer
atau pihak lain.

Baca Juga :  Pasien ‘Zero’ Covid-19 Tinggal Dekat Lab Wuhan, Virus Diduga Bocor

Terpopuler

Artikel Terbaru