26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Israel Bumihanguskan Rumah Sakit di Gaza Lagi, 100 Orang Ditangkap

PROKALTENG.CO-Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza, Palestina saat ini dilaporkan telah sepenuhnya tidak berfungsi lagi. RS itu diserang tentara Israel, Kamis, 15 Februari lalu.

“Hanya ada empat staf medis yang saat ini merawat pasien di dalam Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, kepada Reuters, Minggu (18/2/2024).

Ia mengatakan, kompleks medis Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, adalah tulang punggung layanan kesehatan di Jalur Gaza selatan.

“Penghentian fungsinya merupakan hukuman mati bagi ratusan ribu pengungsi Palestina di Khan Younis dan Rafah,” katanya dikutip CNN.

Qidra mengatakan kurangnya bahan bakar dan pertempuran di sekitar rumah sakit telah membuat fasilitas tersebut tidak dapat digunakan. Pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut pada Kamis (15/2) lalu.

Baca Juga :  WHO: Euro 2020 Kembali Picu Gelombang Covid di Eropa

Mereka menangkap sejumlah orang di RS Nasser dan menahan banyak staf medis di sana.
Dilaporkan Reuters, militer Israel mengatakan mereka sedang memburu para militan di Nasser dan sejauh ini telah menangkap 100 orang di tempat tersebut, membunuh orang-orang bersenjata di dekat rumah sakit dan menemukan senjata di dalamnya.

Hamas membantah tuduhan bahwa para pejuangnya menggunakan fasilitas medis untuk berlindung. Setidaknya dua sandera Israel yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka ditahan di Nasser.

Sekitar 10.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut pada awal pekan ini.

Namun banyak yang meninggalkan RS Nasser untuk mengantisipasi serangan Israel atau karena perintah untuk mengungsi dari rumah sakit tersebut, kata Kementerian Kesehatan Gaza. (int/zuk/jpg)

Baca Juga :  Terkait Pembicaraan Damai, AS Tunggu Taliban Berubah Sikap

PROKALTENG.CO-Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza, Palestina saat ini dilaporkan telah sepenuhnya tidak berfungsi lagi. RS itu diserang tentara Israel, Kamis, 15 Februari lalu.

“Hanya ada empat staf medis yang saat ini merawat pasien di dalam Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, kepada Reuters, Minggu (18/2/2024).

Ia mengatakan, kompleks medis Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, adalah tulang punggung layanan kesehatan di Jalur Gaza selatan.

“Penghentian fungsinya merupakan hukuman mati bagi ratusan ribu pengungsi Palestina di Khan Younis dan Rafah,” katanya dikutip CNN.

Qidra mengatakan kurangnya bahan bakar dan pertempuran di sekitar rumah sakit telah membuat fasilitas tersebut tidak dapat digunakan. Pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut pada Kamis (15/2) lalu.

Baca Juga :  WHO: Euro 2020 Kembali Picu Gelombang Covid di Eropa

Mereka menangkap sejumlah orang di RS Nasser dan menahan banyak staf medis di sana.
Dilaporkan Reuters, militer Israel mengatakan mereka sedang memburu para militan di Nasser dan sejauh ini telah menangkap 100 orang di tempat tersebut, membunuh orang-orang bersenjata di dekat rumah sakit dan menemukan senjata di dalamnya.

Hamas membantah tuduhan bahwa para pejuangnya menggunakan fasilitas medis untuk berlindung. Setidaknya dua sandera Israel yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka ditahan di Nasser.

Sekitar 10.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut pada awal pekan ini.

Namun banyak yang meninggalkan RS Nasser untuk mengantisipasi serangan Israel atau karena perintah untuk mengungsi dari rumah sakit tersebut, kata Kementerian Kesehatan Gaza. (int/zuk/jpg)

Baca Juga :  Terkait Pembicaraan Damai, AS Tunggu Taliban Berubah Sikap

Terpopuler

Artikel Terbaru