33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

160 Anak Meninggal Setiap Harinya di Gaza Akibat Serangan Membabi Buta dari Israel

PROKALTENG.CO – Serangan brutal Israel di Gaza, Palestina, sudah berlangsung selama satu bulan. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun mencatat ada sekitar 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza atas tindakan membabi buta dari Israel.

“Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Palestina),” kata pejabat WHO Christian Lindmeier dalam konferensi PBB di Jenewa pada Selasa (7/11).

Dikutip dari Antara, dia juga mengatakan bahwa jumlah korban yang meninggal dunia di Gaza sudah mencapai ribuan. Sementara yang masih hidup harus berjuang melawan trauma, penyakit, serta kekurangan makanan dan air.

Oleh karena itu, Lindmeier menekankan kembali pentingnya bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk membantu mengurangi penderitaan warga Gaza, seperti bahan bakar, stok makanan dan minuman, serta akses layanan kesehatan.

Dia menyatakan bahwa semuanya sudah dalam kondisi siap, termasuk logistik, konvoi, dan perbekalan. Namun, kendala yang mereka hadapi ialah bagaimana mendapatkan akses yang aman untuk melewati perbatasan Gaza menuju rumah sakit dan tempat perbekalan.

Baca Juga :  Ahli Hongkong Sebut Vaksin Pfizer Lebih Manjur Dibanding Sinovac

Terkait rumah sakit di wilayah utara, dia menjelaskan bahwa WHO hanya dapat mengirimkan pasokan ke rumah sakit tersebut hanya satu kali saja.

“Persediaan telah diambil dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi, yang diperlukan pada saat itu juga,” kata Lindmeier.

“Sebagai WHO, kami tidak dapat memverifikasi apa yang ada di bawah rumah sakit. Yang kami bisa verifikasi adalah apa yang ada di dalam rumah sakit dan di atas tanah dan hal tersebut sangat membutuhkan fasilitas medis,” ungkap Lindmeier saat ditanya tentang klaim Israel bahwa rumah sakit di Gaza telah menjadi target serangan akibat adanya terowongan Hamas di bawah rumah sakit.

Baca Juga :  Israel Bombardir Gaza Tanpa Henti, Korban Tewas Mencapai 1.200 Orang

Gaza telah mengalami serangan besar-besaran sejak Hamas melancarkan serangan tak terduga terhadap Israel pada Sabtu (7/10).

Sejak serangan balasan tersebut, setidaknya 10.328 warga Palestina telah meninggal, termasuk 4.327 anak-anak dan 2.719 perempuan. Sementara itu, jumlah kematian di pihak Israel, menurut data resmi, hampir mencapai 1.600 orang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa situasi di Gaza telah mengakibatkan banyak anak perempuan dan laki-laki meninggal dan terluka setiap harinya.

Menurut laporan UNRWA, badan PBB untuk Palestina, setidaknya ada 70% penduduk Gaza telah mengungsi selama satu bulan terakhir.

“Hal ini terjadi seiring dengan ketakutan terus menerus dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi hampir 1,5 juta orang. Tempat perlindungan UNRWA telah mencapai 4 kali lipat dari batas kapasitasnya. Para warga sipil menjadi sasaran pemindahan paksa dan hukuman kolektif,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Serangan brutal Israel di Gaza, Palestina, sudah berlangsung selama satu bulan. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun mencatat ada sekitar 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza atas tindakan membabi buta dari Israel.

“Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Palestina),” kata pejabat WHO Christian Lindmeier dalam konferensi PBB di Jenewa pada Selasa (7/11).

Dikutip dari Antara, dia juga mengatakan bahwa jumlah korban yang meninggal dunia di Gaza sudah mencapai ribuan. Sementara yang masih hidup harus berjuang melawan trauma, penyakit, serta kekurangan makanan dan air.

Oleh karena itu, Lindmeier menekankan kembali pentingnya bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk membantu mengurangi penderitaan warga Gaza, seperti bahan bakar, stok makanan dan minuman, serta akses layanan kesehatan.

Dia menyatakan bahwa semuanya sudah dalam kondisi siap, termasuk logistik, konvoi, dan perbekalan. Namun, kendala yang mereka hadapi ialah bagaimana mendapatkan akses yang aman untuk melewati perbatasan Gaza menuju rumah sakit dan tempat perbekalan.

Baca Juga :  Ahli Hongkong Sebut Vaksin Pfizer Lebih Manjur Dibanding Sinovac

Terkait rumah sakit di wilayah utara, dia menjelaskan bahwa WHO hanya dapat mengirimkan pasokan ke rumah sakit tersebut hanya satu kali saja.

“Persediaan telah diambil dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi, yang diperlukan pada saat itu juga,” kata Lindmeier.

“Sebagai WHO, kami tidak dapat memverifikasi apa yang ada di bawah rumah sakit. Yang kami bisa verifikasi adalah apa yang ada di dalam rumah sakit dan di atas tanah dan hal tersebut sangat membutuhkan fasilitas medis,” ungkap Lindmeier saat ditanya tentang klaim Israel bahwa rumah sakit di Gaza telah menjadi target serangan akibat adanya terowongan Hamas di bawah rumah sakit.

Baca Juga :  Israel Bombardir Gaza Tanpa Henti, Korban Tewas Mencapai 1.200 Orang

Gaza telah mengalami serangan besar-besaran sejak Hamas melancarkan serangan tak terduga terhadap Israel pada Sabtu (7/10).

Sejak serangan balasan tersebut, setidaknya 10.328 warga Palestina telah meninggal, termasuk 4.327 anak-anak dan 2.719 perempuan. Sementara itu, jumlah kematian di pihak Israel, menurut data resmi, hampir mencapai 1.600 orang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa situasi di Gaza telah mengakibatkan banyak anak perempuan dan laki-laki meninggal dan terluka setiap harinya.

Menurut laporan UNRWA, badan PBB untuk Palestina, setidaknya ada 70% penduduk Gaza telah mengungsi selama satu bulan terakhir.

“Hal ini terjadi seiring dengan ketakutan terus menerus dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi hampir 1,5 juta orang. Tempat perlindungan UNRWA telah mencapai 4 kali lipat dari batas kapasitasnya. Para warga sipil menjadi sasaran pemindahan paksa dan hukuman kolektif,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru