30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tolak Pemilu, Taliban Tebar Teror

Tindakan Taliban bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, mereka
duduk di meja perundingan untuk mencari jalan damai dengan pemerintah
Afghanistan. Namun, di sisi lain, serangan-serangan mematikan juga terus
dilakukan. Salah satunya adalah bom yang diledakkan di depan kantor polisi
Kabul, Rabu (7/8). Setidaknya 14 orang tewas dan 145 lainnya luka akibat
serangan itu. Sebagian besar korbannya adalah penduduk sipil.

“Bom itu meledak ketika sebuah kendaraan berhenti di tempat
pemeriksaan di luar kantor polisi,” ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri
Nasrat Rahimi seperti dikutip Al Jazeera.

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Sebelumnya,
Taliban memperingatkan warga agar menghindari berkumpul di tempat umum jelang
pemilu yang diselenggarakan 28 September nanti. Taliban memerintahkan pasukan
mereka agar berusaha menentang diadakannya pemilu.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Arab Saudi Kembali Bukan Ibadah Umrah

Agence France-Presse mengungkapkan, Taliban menyatakan bahwa
yang meledak bukan bom mobil biasa, tapi truk yang berisi bahan peledak
berkekuatan tinggi. Klaim itu bukan isapan jempol. Kerusakan akibat bom
tersebut cukup masif dan korbannya banyak. Sangat mungkin jumlah korban jiwa
bakal merangkak naik.

“Jendela sekitar 20 toko dengan radius 1 kilometer dari titik
ledakan ikut hancur,” ujar Ahmad Saleh, salah seorang penjaga toko dan korban
selamat. Jurnalis media lokal setempat Zakeria Hasani menjelaskan bahwa pasca
ledakan banyak perempuan yang menangis putus asa mencari suami atau
anak-anaknya.(jpg)

 

Tindakan Taliban bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, mereka
duduk di meja perundingan untuk mencari jalan damai dengan pemerintah
Afghanistan. Namun, di sisi lain, serangan-serangan mematikan juga terus
dilakukan. Salah satunya adalah bom yang diledakkan di depan kantor polisi
Kabul, Rabu (7/8). Setidaknya 14 orang tewas dan 145 lainnya luka akibat
serangan itu. Sebagian besar korbannya adalah penduduk sipil.

“Bom itu meledak ketika sebuah kendaraan berhenti di tempat
pemeriksaan di luar kantor polisi,” ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri
Nasrat Rahimi seperti dikutip Al Jazeera.

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Sebelumnya,
Taliban memperingatkan warga agar menghindari berkumpul di tempat umum jelang
pemilu yang diselenggarakan 28 September nanti. Taliban memerintahkan pasukan
mereka agar berusaha menentang diadakannya pemilu.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Arab Saudi Kembali Bukan Ibadah Umrah

Agence France-Presse mengungkapkan, Taliban menyatakan bahwa
yang meledak bukan bom mobil biasa, tapi truk yang berisi bahan peledak
berkekuatan tinggi. Klaim itu bukan isapan jempol. Kerusakan akibat bom
tersebut cukup masif dan korbannya banyak. Sangat mungkin jumlah korban jiwa
bakal merangkak naik.

“Jendela sekitar 20 toko dengan radius 1 kilometer dari titik
ledakan ikut hancur,” ujar Ahmad Saleh, salah seorang penjaga toko dan korban
selamat. Jurnalis media lokal setempat Zakeria Hasani menjelaskan bahwa pasca
ledakan banyak perempuan yang menangis putus asa mencari suami atau
anak-anaknya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru