28.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jerman Darurat Nazi

BERLIN – Kota Dresden di Jerman mendeklarasikan
‘darurat Nazi’, setelah bertahun-tahun terdapat aktivitas ekstrimis sayap kanan
dan rasial di kota tersebut.

Anggota dewan kota Dresden minggu ini mengeluarkan resolusi yang
memperingatkan, bawah sayap kanan tumbuh kuat di kota Jerman Timur.

“Kata Nazinostand adalah formulasi berlebihan untuk fakta bahwa ada masalah
serius -yang mirip dengan keadaan darurat iklim- dengan ekstremisme sayap kanan
sampai di tengah-tengah masyarakat,” kata Max Aschenbach, anggota dewan untuk
partai satir Die Partei kepada CNN.

Aschenbach, yang mengajukan mosi tersebut mengatakan bahwa itu hanya
tindakan simbolis dan tak akan punya konsekuensi hukum. Tapi mosi itu dianggap
tetap berfungsi untuk menyoroti ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kelompok
sayap kanan di Dresden.

Baca Juga :  39 Jenazah di Kontainer Warga Tiongkok, Korban Perdagangan Manusia

Dresden adalah tempat gerakan PEGIDA (orang Eropa Patriotik untuk melawan
Islamisasi Barat). Gerakan ini muncul pertama kali pada 2013 dan sampai saat
ini demonstrasi rutin masih diadakan di kota tersebut.

Sentimen anti-imigran memuncak di negara bagian Saxony, dengan Dresden yang
menjadi ibu kotanya.

“Selama bertahun-tahun, para politisi telah gagal memosisikan diri dengan
jelas dan tegas terhadap ekstrimis sayap kanan dan melarang mereka,” kata
Aschenbach.

Dia menambahkan bahwa dia menginginkan dewan kota Dresden untuk mendukung
inisiatif warga, pendidikan, dan budaya di kota tersebut.

Sampai saat ini CNN meminta komentar dari beberapa politisi yang diyakini
menentang resolusi tersebut namun belum mendapatkan tanggapan. (Der/cnn/fin)

Baca Juga :  Panik, Warga Singapura Borong Kondom untuk Cegah Virus Corona

BERLIN – Kota Dresden di Jerman mendeklarasikan
‘darurat Nazi’, setelah bertahun-tahun terdapat aktivitas ekstrimis sayap kanan
dan rasial di kota tersebut.

Anggota dewan kota Dresden minggu ini mengeluarkan resolusi yang
memperingatkan, bawah sayap kanan tumbuh kuat di kota Jerman Timur.

“Kata Nazinostand adalah formulasi berlebihan untuk fakta bahwa ada masalah
serius -yang mirip dengan keadaan darurat iklim- dengan ekstremisme sayap kanan
sampai di tengah-tengah masyarakat,” kata Max Aschenbach, anggota dewan untuk
partai satir Die Partei kepada CNN.

Aschenbach, yang mengajukan mosi tersebut mengatakan bahwa itu hanya
tindakan simbolis dan tak akan punya konsekuensi hukum. Tapi mosi itu dianggap
tetap berfungsi untuk menyoroti ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kelompok
sayap kanan di Dresden.

Baca Juga :  39 Jenazah di Kontainer Warga Tiongkok, Korban Perdagangan Manusia

Dresden adalah tempat gerakan PEGIDA (orang Eropa Patriotik untuk melawan
Islamisasi Barat). Gerakan ini muncul pertama kali pada 2013 dan sampai saat
ini demonstrasi rutin masih diadakan di kota tersebut.

Sentimen anti-imigran memuncak di negara bagian Saxony, dengan Dresden yang
menjadi ibu kotanya.

“Selama bertahun-tahun, para politisi telah gagal memosisikan diri dengan
jelas dan tegas terhadap ekstrimis sayap kanan dan melarang mereka,” kata
Aschenbach.

Dia menambahkan bahwa dia menginginkan dewan kota Dresden untuk mendukung
inisiatif warga, pendidikan, dan budaya di kota tersebut.

Sampai saat ini CNN meminta komentar dari beberapa politisi yang diyakini
menentang resolusi tersebut namun belum mendapatkan tanggapan. (Der/cnn/fin)

Baca Juga :  Panik, Warga Singapura Borong Kondom untuk Cegah Virus Corona

Terpopuler

Artikel Terbaru