26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dokter yang Pertama Memprediksi Virus Korona Bisa Mewabah, Sempat Dita

SEORANG dokter yang pertama kali memprediksi
virus Korona jenis baru bakal menjadi wabah ditangkap pihak kepolisian Wuhan,
Tiongkok. Sang dokter sendiri sudah meyakini virus itu akan mewabah jauh
sebelum menjadi epidemi seperti saat ini. Dokter bernama Li Wenliang itu
ditangkap di rumahnya pada malam hari.

Li bekerja di sebuah rumah sakit di Wuhan. Sebelumnya dia mengirim pesan ke
sebuah obrolan kelompok mahasiswa kedokteran dengan mengatakan “(Pasien)
dikarantina di unit gawat darurat”. Pernyataannya itu merujuk 7 pasien awal
yang dipastikan terinfeksi virus Korona.

Salah satu anggota dari grup itu menjawab, “Sangat menakutkan”. Para
anggota grup saat itu bertanya apakah wabah virus itu bisa seserius epidemi
SARS yang dimulai di Tiongkok dan menewaskan 800 orang. Tiga hari kemudian, Li
ditangkap polisi pada tengah malam di rumahnya. Dia diduga menyebarkan isu yang
membuat resah masyarakat. Perilakunya disebut ilegal seperti dikatakan oleh
Mirror.

Hanya saja, setelah penangkapan tersebut, Pemerintah Tiongkok dikritik
karena berusaha menutup-nutupi berita wabah virus. Pada awal Januari, pihak
berwenang di Wuhan berusaha menjaga berita tentang virus Korona baru itu secara
diam-diam. Namun, akhirnya seorang dokter mencoba memperingatkan sesama petugas
medis tentang wabah itu.

Baca Juga :  17 Pasien RS Meninggal Dunia akibat Banjir

Polisi pun mengunjunginya dan menyuruhnya untuk berhenti. Sebulan kemudian
dia dipuji sebagai pahlawan, setelah dia mem-posting kisahnya dari ranjang
rumah sakit.

“Halo semuanya, ini Li Wenliang, dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan,”
awal postingan sang dokter seperti dilansir dari BBC, Selasa (4/2).

Awal penyakit yang tengah mewabah saat ini diduga berasal dari pasar
Seafood Huanan di Wuhan. Pada 30 Desember 2019, dia mengirim pesan kepada
sesama dokter dalam sebuah grup obrolan untuk memperingatkan mereka tentang
wabah dan menyarankan petugas medis mengenakan pakaian pelindung untuk
menghindari infeksi.

Empat hari kemudian dia mendapat kunjungan dari pejabat Biro Keamanan Publik
yang memintanya untuk menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh membuat
komentar palsu yang telah meresahkan publik.

“Kami sungguh-sungguh memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala,
dengan sikap seperti itu, dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa
ke pengadilan. Apakah bisa dipahami?” bunyi surat tersebut.

Baca Juga :  Gara-gara Meludah, Merpati Milik Warga Ini Mati

Di bawah tulisan tangan Li tertulis: “Ya, saya tahu,” katanya.

Li diklaim satu dari delapan orang yang menurut polisi sedang diselidiki
karena menyebarkan desas-desus. Pada akhir Januari, Li menerbitkan salinan
surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang terjadi. Sementara
itu, pihak berwenang setempat telah meminta maaf kepadanya tetapi terlambat.

Selama beberapa minggu pertama Januari, para pejabat di Wuhan bersikeras
bahwa hanya mereka yang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi yang
dapat tertular virus. Tidak ada panduan yang dikeluarkan untuk melindungi dokter.

Tetapi hanya seminggu setelah kunjungannya dari polisi, Li merawat seorang
perempuan dengan glaukoma. Li saat itu sedang sakit.

Lewat media sosial Weibo, Li menjelaskan pada 10 Januari dia mulai batuk.
Pada hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dirawat di rumah sakit.
Orang tuanya juga jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit. Pada 20 Januari, Li
dites virus Korona dan hasilnya negatif. (JPC/KPC)

SEORANG dokter yang pertama kali memprediksi
virus Korona jenis baru bakal menjadi wabah ditangkap pihak kepolisian Wuhan,
Tiongkok. Sang dokter sendiri sudah meyakini virus itu akan mewabah jauh
sebelum menjadi epidemi seperti saat ini. Dokter bernama Li Wenliang itu
ditangkap di rumahnya pada malam hari.

Li bekerja di sebuah rumah sakit di Wuhan. Sebelumnya dia mengirim pesan ke
sebuah obrolan kelompok mahasiswa kedokteran dengan mengatakan “(Pasien)
dikarantina di unit gawat darurat”. Pernyataannya itu merujuk 7 pasien awal
yang dipastikan terinfeksi virus Korona.

Salah satu anggota dari grup itu menjawab, “Sangat menakutkan”. Para
anggota grup saat itu bertanya apakah wabah virus itu bisa seserius epidemi
SARS yang dimulai di Tiongkok dan menewaskan 800 orang. Tiga hari kemudian, Li
ditangkap polisi pada tengah malam di rumahnya. Dia diduga menyebarkan isu yang
membuat resah masyarakat. Perilakunya disebut ilegal seperti dikatakan oleh
Mirror.

Hanya saja, setelah penangkapan tersebut, Pemerintah Tiongkok dikritik
karena berusaha menutup-nutupi berita wabah virus. Pada awal Januari, pihak
berwenang di Wuhan berusaha menjaga berita tentang virus Korona baru itu secara
diam-diam. Namun, akhirnya seorang dokter mencoba memperingatkan sesama petugas
medis tentang wabah itu.

Baca Juga :  17 Pasien RS Meninggal Dunia akibat Banjir

Polisi pun mengunjunginya dan menyuruhnya untuk berhenti. Sebulan kemudian
dia dipuji sebagai pahlawan, setelah dia mem-posting kisahnya dari ranjang
rumah sakit.

“Halo semuanya, ini Li Wenliang, dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan,”
awal postingan sang dokter seperti dilansir dari BBC, Selasa (4/2).

Awal penyakit yang tengah mewabah saat ini diduga berasal dari pasar
Seafood Huanan di Wuhan. Pada 30 Desember 2019, dia mengirim pesan kepada
sesama dokter dalam sebuah grup obrolan untuk memperingatkan mereka tentang
wabah dan menyarankan petugas medis mengenakan pakaian pelindung untuk
menghindari infeksi.

Empat hari kemudian dia mendapat kunjungan dari pejabat Biro Keamanan Publik
yang memintanya untuk menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh membuat
komentar palsu yang telah meresahkan publik.

“Kami sungguh-sungguh memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala,
dengan sikap seperti itu, dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa
ke pengadilan. Apakah bisa dipahami?” bunyi surat tersebut.

Baca Juga :  Gara-gara Meludah, Merpati Milik Warga Ini Mati

Di bawah tulisan tangan Li tertulis: “Ya, saya tahu,” katanya.

Li diklaim satu dari delapan orang yang menurut polisi sedang diselidiki
karena menyebarkan desas-desus. Pada akhir Januari, Li menerbitkan salinan
surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang terjadi. Sementara
itu, pihak berwenang setempat telah meminta maaf kepadanya tetapi terlambat.

Selama beberapa minggu pertama Januari, para pejabat di Wuhan bersikeras
bahwa hanya mereka yang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi yang
dapat tertular virus. Tidak ada panduan yang dikeluarkan untuk melindungi dokter.

Tetapi hanya seminggu setelah kunjungannya dari polisi, Li merawat seorang
perempuan dengan glaukoma. Li saat itu sedang sakit.

Lewat media sosial Weibo, Li menjelaskan pada 10 Januari dia mulai batuk.
Pada hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dirawat di rumah sakit.
Orang tuanya juga jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit. Pada 20 Januari, Li
dites virus Korona dan hasilnya negatif. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru