25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

TKN Prabowo-Gibran Ungkap Politik Gemoy Bentuk Ajakan Kepada Pemilih Muda

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengatakan bahwa politik gemoy merupakan bentuk ajakan kepada pemilih muda agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Sebenarnya esensinya (politik gemoy) adalah ajakan kami kepada pemilih muda untuk melakukan politik riang gembira,” kata Dedek saat ditemui usai acara Politik Marah-Marah vs Politik Gemoy di Sekretariat TKN Fanta HQ, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, apabila ada perbedaan dalam pilihan, harus disikapi dengan bijaksana sehingga tidak timbulkan pertikaian. “Apabila ada perbedaan warna, itulah sesuatu yang harus dirayakan, bukan sesuatu yang buat kita jadi lebih sensitif, gampang tersinggung, curigaan, lalu menjadi marah-marah,” ujar Dedek.

Dedek menjelaskan bahwa politik gemoy bukan lahir dari TKN Prabowo-Gibran, melainkan berasal dari Gen Z dan milenial sebagai pemilih muda saat menilai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka.

Baca Juga :  Prabowo Disebut Deklarasi Cawapres Besok, Erick Thohir, Gibran atau Yusril?

“Jadi, apa yang kami gaungkan sekarang ini (politik gemoy) adalah yang menjadi pendapat akar rumput, dalam hal ini adalah Gen Z dan milenial,” kata Dedek

Selain itu, dia berpandangan bahwa politik gemoy menunjukkan bentuk persatuan, keberlanjutan, dan astacita pasangan Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, pakar politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi mengatakan bahwa Calon Presiden RI Prabowo Subianto harus lepas dari gimik gemoy dan kembali ke jati dirinya. “Prabowo harus kembali ke jati dirinya sebagai seorang nasionalis yang kuat karena sekarang sudah ada saingannya seperti Mahfud Md.,” kata Asrinal, Rabu.

Menurut dia, gimik gemoy yang sedang berkembang di tengah masyarakat sangat jauh dari kesan Prabowo pada umumnya.

Baca Juga :  Tingkat Kedisiplinan Masyarakat Menerapkan Prokes Masih Kurang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.(jpc/ind)

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengatakan bahwa politik gemoy merupakan bentuk ajakan kepada pemilih muda agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Sebenarnya esensinya (politik gemoy) adalah ajakan kami kepada pemilih muda untuk melakukan politik riang gembira,” kata Dedek saat ditemui usai acara Politik Marah-Marah vs Politik Gemoy di Sekretariat TKN Fanta HQ, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, apabila ada perbedaan dalam pilihan, harus disikapi dengan bijaksana sehingga tidak timbulkan pertikaian. “Apabila ada perbedaan warna, itulah sesuatu yang harus dirayakan, bukan sesuatu yang buat kita jadi lebih sensitif, gampang tersinggung, curigaan, lalu menjadi marah-marah,” ujar Dedek.

Dedek menjelaskan bahwa politik gemoy bukan lahir dari TKN Prabowo-Gibran, melainkan berasal dari Gen Z dan milenial sebagai pemilih muda saat menilai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka.

Baca Juga :  Prabowo Disebut Deklarasi Cawapres Besok, Erick Thohir, Gibran atau Yusril?

“Jadi, apa yang kami gaungkan sekarang ini (politik gemoy) adalah yang menjadi pendapat akar rumput, dalam hal ini adalah Gen Z dan milenial,” kata Dedek

Selain itu, dia berpandangan bahwa politik gemoy menunjukkan bentuk persatuan, keberlanjutan, dan astacita pasangan Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, pakar politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi mengatakan bahwa Calon Presiden RI Prabowo Subianto harus lepas dari gimik gemoy dan kembali ke jati dirinya. “Prabowo harus kembali ke jati dirinya sebagai seorang nasionalis yang kuat karena sekarang sudah ada saingannya seperti Mahfud Md.,” kata Asrinal, Rabu.

Menurut dia, gimik gemoy yang sedang berkembang di tengah masyarakat sangat jauh dari kesan Prabowo pada umumnya.

Baca Juga :  Tingkat Kedisiplinan Masyarakat Menerapkan Prokes Masih Kurang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.(jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru