32.1 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Tugas Mulia Satgas Covid-19 Kota Palangka

Penyebaran wabah corona virus atau covid-19 di Kota
Palangka Raya bisa dikatakan paling rawan. Selain pasien positif terbanyak,
kesadaran masyarakat juga masih rendah akan bahaya virus asal Wuhan, Cina
tersebut. Padahal, virus tersebut telah mewabah, bahkan Wali Kota Fairid
Naparin bersama Sekdanya Hera Nugrahayanti dan puluhan pasien lainnya telah
dinyatakan positif.

Arjoni, Palangka Raya

RATUSAN personel Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya
mengawali hari dengan apel bersama di halaman Kantor Pemkot Palangka, Rabu
(29/4) sekitar pukul 08.00 WIB. Satgas yang terdiri dari beberapa unsur, mulai
dari Pemeritnah Kota (Pemkot) Palangka Raya, TNI, Polri, Satpol PP, Lurah, MUI,
NU, Muhammadiyah, DMI, GP Ansor, Banser, dan ormas lainnya ini bertugas
melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat terkait bahaya dan cara
mencegah penyebaran covid-19.

Kelurahan yang ditetapkan sebagai zona merah menjadi
perhatian utama tim ini. Setidaknya ada 8 kelurahan yang personil dan penguatan
ditambah, seperti Kelurahan Panarung, Pahandut, Langkai, Menteng, Palangka,
Bukit Tunggal, Kereng Bengkirai, dan Sabaru.

Tim ini disebar kemasing-masing kelurahan yang akan
dikomandani oleh Ketua Harian Satgas Covid-19 bersama Kapolres dan Dandim Kota
Palangka Raya. Selanjutnya dimasing-masing kelurahan dibawah koordinasi lurah
dibantu Kepala SOPD yang telah ditentukan sebagai pananggung jawab.

Baca Juga :  Temuan Pelanggaran Netralitas ASN Bertambah, Ini Pelanggarannya

Usai apel, masing-masing tim yang telah ditunjuk
perkelurahan dari beberapa unsur tadi melanjutkan pembahasam pembentukan tim
kelurahan. Sebab, tim ini nantinya akan bekerja selama 24 jam di tiap kelurahan
memantau pergerakan warga yang berkumpul, tidak menggunakan masker, dan masih
melaksanakan tarawih di mushola dan masjid serta ibadah lainnya yang diikuti
banyak jamaah.

Menengok disalah satu kelurahan, yakni Kelurahan Panarung.
Persoalan sulit terjadi saat sosialisasi dan menyampaikan imbauan ke rumah
ibadah. Dilema memang, ketika menyangkut soal ibadah dan muamalah, salah
komunikasi dapat berdampak vatal. Perlahan dan sabar adalah kunci tim dalam
sosialisasi dan menyampaikan imbauan terkait menutup sementara tempat ibadah
untuk salat jumat, tarawih dan kegiatan buka puasa bersama.

Tidak jarang, tim mendapat perlawanan hingga cacian dari
warga sekitar. Walau demikian, tidak menyurutkan semangat tim menyampaikan
himbauan agar masyarakat waspada dan sadar akan bahaya virus corona atau
covid-19 itu.

Dari satu rumah ibadah ke rumah ibadah lainnya, tempat
keramaian atau adanya masyarakat berkumpul didatangi satu persatu oleh tim yang
dipimpin langsung oleh lurah. Kelurahan Panarung sudah melaksanakan sosialisasi
selama 2 bulan terakhir.

Baca Juga :  Dewan Bakal Evaluasi Kebijakan Pemerintah

Pertanggal 29 April 2020 masing-masing kelurahan mendapat
penguatan pasukan dari TNI Polri, Pol PP, dan Banser NU. Pasukan penguatan ini
akan patroli dan berjaga ditempat keramaian atau adanya aktivitas penumpukan
masa untuk mengatur dan menyampaikan imbauan agar masyarakat menggunakan
masker, menjaga jarak dan sebagainya.

Tugas mulia demi memutus rantai penyebaran covid-19 ini
rela dilakukan, walau membahayakan kesehatan mereka sendiri. Namun, inilah
upaya yang dilakukan dalam upaaya mencegah penyebaran yang makin meluas.

Adanya usulan agar Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya ini
dilakukan tes minimal rapid test mendapat dukungan dari semua. Penting bagi Tim
Satgas untuk sehat, sehingga saat menyampaikan sosialisasi dan imbauan juga
aman, tidak menularkan dan ditularkan. Sebab saat ini, adanya kasus orang tanpa
gejala (OTG) juga harus diwaspadai.

“Kadang kendala kita ada yang ngeyel dan melawan
ketika diimbau tidak melaksanakan kegiatan keagamaan di tempat ibadah. Tapi
kita harus sabar agar masyarakat paham dan memahami. Karena kita bukan melarang
salat atau ibadah, tetapi berkumpulnya selama corona ini dihentikan,” ucap
salah satu Tim Satgas Covid-19 dari perwakilan Ormas Islam.

Penyebaran wabah corona virus atau covid-19 di Kota
Palangka Raya bisa dikatakan paling rawan. Selain pasien positif terbanyak,
kesadaran masyarakat juga masih rendah akan bahaya virus asal Wuhan, Cina
tersebut. Padahal, virus tersebut telah mewabah, bahkan Wali Kota Fairid
Naparin bersama Sekdanya Hera Nugrahayanti dan puluhan pasien lainnya telah
dinyatakan positif.

Arjoni, Palangka Raya

RATUSAN personel Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya
mengawali hari dengan apel bersama di halaman Kantor Pemkot Palangka, Rabu
(29/4) sekitar pukul 08.00 WIB. Satgas yang terdiri dari beberapa unsur, mulai
dari Pemeritnah Kota (Pemkot) Palangka Raya, TNI, Polri, Satpol PP, Lurah, MUI,
NU, Muhammadiyah, DMI, GP Ansor, Banser, dan ormas lainnya ini bertugas
melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat terkait bahaya dan cara
mencegah penyebaran covid-19.

Kelurahan yang ditetapkan sebagai zona merah menjadi
perhatian utama tim ini. Setidaknya ada 8 kelurahan yang personil dan penguatan
ditambah, seperti Kelurahan Panarung, Pahandut, Langkai, Menteng, Palangka,
Bukit Tunggal, Kereng Bengkirai, dan Sabaru.

Tim ini disebar kemasing-masing kelurahan yang akan
dikomandani oleh Ketua Harian Satgas Covid-19 bersama Kapolres dan Dandim Kota
Palangka Raya. Selanjutnya dimasing-masing kelurahan dibawah koordinasi lurah
dibantu Kepala SOPD yang telah ditentukan sebagai pananggung jawab.

Baca Juga :  Temuan Pelanggaran Netralitas ASN Bertambah, Ini Pelanggarannya

Usai apel, masing-masing tim yang telah ditunjuk
perkelurahan dari beberapa unsur tadi melanjutkan pembahasam pembentukan tim
kelurahan. Sebab, tim ini nantinya akan bekerja selama 24 jam di tiap kelurahan
memantau pergerakan warga yang berkumpul, tidak menggunakan masker, dan masih
melaksanakan tarawih di mushola dan masjid serta ibadah lainnya yang diikuti
banyak jamaah.

Menengok disalah satu kelurahan, yakni Kelurahan Panarung.
Persoalan sulit terjadi saat sosialisasi dan menyampaikan imbauan ke rumah
ibadah. Dilema memang, ketika menyangkut soal ibadah dan muamalah, salah
komunikasi dapat berdampak vatal. Perlahan dan sabar adalah kunci tim dalam
sosialisasi dan menyampaikan imbauan terkait menutup sementara tempat ibadah
untuk salat jumat, tarawih dan kegiatan buka puasa bersama.

Tidak jarang, tim mendapat perlawanan hingga cacian dari
warga sekitar. Walau demikian, tidak menyurutkan semangat tim menyampaikan
himbauan agar masyarakat waspada dan sadar akan bahaya virus corona atau
covid-19 itu.

Dari satu rumah ibadah ke rumah ibadah lainnya, tempat
keramaian atau adanya masyarakat berkumpul didatangi satu persatu oleh tim yang
dipimpin langsung oleh lurah. Kelurahan Panarung sudah melaksanakan sosialisasi
selama 2 bulan terakhir.

Baca Juga :  Dewan Bakal Evaluasi Kebijakan Pemerintah

Pertanggal 29 April 2020 masing-masing kelurahan mendapat
penguatan pasukan dari TNI Polri, Pol PP, dan Banser NU. Pasukan penguatan ini
akan patroli dan berjaga ditempat keramaian atau adanya aktivitas penumpukan
masa untuk mengatur dan menyampaikan imbauan agar masyarakat menggunakan
masker, menjaga jarak dan sebagainya.

Tugas mulia demi memutus rantai penyebaran covid-19 ini
rela dilakukan, walau membahayakan kesehatan mereka sendiri. Namun, inilah
upaya yang dilakukan dalam upaaya mencegah penyebaran yang makin meluas.

Adanya usulan agar Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya ini
dilakukan tes minimal rapid test mendapat dukungan dari semua. Penting bagi Tim
Satgas untuk sehat, sehingga saat menyampaikan sosialisasi dan imbauan juga
aman, tidak menularkan dan ditularkan. Sebab saat ini, adanya kasus orang tanpa
gejala (OTG) juga harus diwaspadai.

“Kadang kendala kita ada yang ngeyel dan melawan
ketika diimbau tidak melaksanakan kegiatan keagamaan di tempat ibadah. Tapi
kita harus sabar agar masyarakat paham dan memahami. Karena kita bukan melarang
salat atau ibadah, tetapi berkumpulnya selama corona ini dihentikan,” ucap
salah satu Tim Satgas Covid-19 dari perwakilan Ormas Islam.

Terpopuler

Artikel Terbaru