PALANGKA RAYA-Darah merupakan materi biologis yang hidup
dan belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Artinya, ketersediaan darah
di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam
mendonorkan darah.
“Untuk itu, Saya berharap, kita semua dapat ikut berperan
serta dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya donor
darah sukarela,â€ungkap Wakil Ketua Pengurus Provinsi Bidang Pelayanan Kesehatan
dan Sosial PMI Kalteng, dr Arnold Singarimbun MPH saat talkshow di gedung biru
Kalteng Pos, Selasa (19/11) siang.
Dalam kesempatan itu, Arnold juga memberikan memotivasi
kepada masyarakat Kalteng, terutama anak muda, yang belum melakukan hal
tersebut untuk mulai mendonorkan darah.
“Ini merupakan kunci untuk membangun fondasi yang kuat
dalam pemenuhan kebutuhan darah yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan
semua pasien yang membutuhkan transfusi darah,†katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Palangka
Raya, dr Maria Dewi Purwanti mengatakan, untuk di Kota Palangka Raya, kebutuhan
darah terus meningkat, dengan semakin bertambahnya jumlah rumah sakit dan
jumlah pasien yang membutuhkan darah.
“Setiap bulan rata-rata stok darah dari pendonor di Kota
Palangka Raya berkisar antara 1.100 – 1.200 kantong darah. Namun, jumlah itu
masih kurang untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya. Karena, rata-rata, dalam
setiap bulanya, diperlukan 1.500 kantong darah,†ungkap Maria Dewi saat
Talksshow di Kalteng Pos, kemarin.
Dikatakan Maria Dewi, demi menjaga ketersediaan darah,
pihaknya secara proaktif menggelar donor darah dengan menerapkan pola jemput
bola. Menurutnya, upaya jemput bola tersebut dilakukan dengan mendatangi
lokasi-lokasi yang dianggap dapat mendatangkan pendonor, termasuk ke sekolah-sekolah.
Dikatakan Maria, bahwa kekurangan darah ini juga disebabkan
oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah. Padahal,
dengan mendonor darah secara rutin akan mengurangi risiko penyakit.
“Biasanya banyak
yang komplain ‘kenapa sih, darah di PMI kurang?’. Sebelum komplain, sadar diri
saja dulu. Kita sudah pernah donor darah apa belum?,” canda Maria.(bud)