26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Seimbangkan Profesional dan Spiritual

PALANGKA
RAYA
-Kualitas
sumber daya manusia (SDM) tak hanya ditentukan oleh profesionalisme. Faktor
spiritual juga menjadi penting dalam pengembangan SDM, terlebih bagi perusahan
yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan seperti hotel.

“Ya, peningkatan
spiritualitas karyawan sangat berpengaruh dengan kualitas karyawan. Jadi antara
profesionalisme dan spiritulitas SDM karyawan harus seimbang,” ucap Owner
Representative Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Zen Achmad Riza kepada
Kalteng Pos dalam bincang santai, Minggu (19/5) dini hari.

Dikatakan Zen, tingkat
spiritualitas karyawan akan berpengaruh dalam tindakan dan sikap orang
tersebut. Misalnya, terlihat dari ketenangan dalam mengambil keputusan, bagaimana
ia bersikap kepada atasan dan bawahan, terutama bersikap terhadap tamu.

“Karena bekerja di
hotel tidak hanya dituntut keahlian, tetapi juga manajemen emosi, seperti
kesabaran, menghindari tindakan yang ceroboh, dan sebagainya. Dan itu
diharapkan dapat diperoleh dari kegiatan yang mendorong peningkatan spiritual,”
kata Zen didampingi Executive Asisstant Manager (EAM) Swiss-Belhotel Danum
Palangka Raya, Stefanus Dimas.

Hadirnya bulan Ramadan,
menjadi salah satu momentum untuk melaksanakan kegiatan yang bisa mendorong
peningkatan spiritual karyawan Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, seperti
mengadakan buka puasa bersama di masjid dan sahur bersama.

Baca Juga :  Warga Kompak Bantu Satgas TMMD

“Seperti malam ini,
kita mengadakan sahur bersama yang dilanjutkan dengan salat tasbih dan mendengarkan
tausiah dari ustaz yang sengaja didatangkan. Mudahan kegiatan seperti ini akan
rutin dilakukan, tepat guna, serta menjadi berkah bagi karyawan,” lanjutnya.

Sementara itu, EAM Swiss-Belhotel
Danum Palangka Raya Stefanus Dimas menambahkan, pihaknya sangat mendukung apa
yang menjadi tujuan dari manajemen, untuk terus mengadakan berbagai kegiatan
yang berdampak langsung bagi pengembangan SDM karyawan. Termasuk dalam
pengembangan spiritual.

“Kami akan berusaha
secara rutin melakukan pembinaan spiritual bagi karyawan. Kami juga berharap
hotel bisa jadi tempat beribadah, terutama pada bulan Ramadan. Sebab bekerja
juga sebenarnya tidak lepas dari ibadah,” jelasnya.

Dalam tausiah
singkatnya, Ustaz Isnaini mengingatkan kepada semua yang hadir agar tidak
melewatkan bulan Ramadan. Sebab, bulan Ramadan itu sangat istimewa. Bahkan
seandainya umat manusia tahu tentang keistimewaan bulan Ramadan, niscaya
manusia akan meminta agar dalam satu tahun hanya berisi Ramadan.

Baca Juga :  Kebijakan Bupati Amankan Alokasi Insentif Tekon

“Semoga Ramadan
yang satu bulan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendekatkan
diri kepada Allah,” ucapnya.

Salah satu keistimewaan
bulan Ramadan, kata Ustaz Isnaini, yakni dengan dilipatgandakan pahala bagi
umat yang melakukan kebaikan. Meski demikian, ia mengingatkan agar jemaah yang
hadir tidak terlalu berhitung dengan amal yang dikerjakan.

“Lakukanlah atas dasar
iman dan ikhlas karena Allah. Masalah pahala jangan tapi bahitung,” pesannya
dengan logat Banjar yang disambut tawa kecil para jemaah.

Disampaikan Ustaz
Isnaini, bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk belajar menjadi insan
yang dirindukan surga.

“Jadi ada empat golongan manusia yang dirindukan
surga. Pertama, orang yang rajin membaca Alquran. Kedua, orang yang mampu
menjaga lisan. Ketiga, orang yang memberi makan orang yang kelaparan. Termasuk
di dalamnya orang yang membukakan orang yang berpuasa ketika tiba waktu
berbuka. Dan terakhir, yakni orang yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman
dan ikhlas karena Allah Swt,” tutupnya. (uyi/ce)

PALANGKA
RAYA
-Kualitas
sumber daya manusia (SDM) tak hanya ditentukan oleh profesionalisme. Faktor
spiritual juga menjadi penting dalam pengembangan SDM, terlebih bagi perusahan
yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan seperti hotel.

“Ya, peningkatan
spiritualitas karyawan sangat berpengaruh dengan kualitas karyawan. Jadi antara
profesionalisme dan spiritulitas SDM karyawan harus seimbang,” ucap Owner
Representative Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Zen Achmad Riza kepada
Kalteng Pos dalam bincang santai, Minggu (19/5) dini hari.

Dikatakan Zen, tingkat
spiritualitas karyawan akan berpengaruh dalam tindakan dan sikap orang
tersebut. Misalnya, terlihat dari ketenangan dalam mengambil keputusan, bagaimana
ia bersikap kepada atasan dan bawahan, terutama bersikap terhadap tamu.

“Karena bekerja di
hotel tidak hanya dituntut keahlian, tetapi juga manajemen emosi, seperti
kesabaran, menghindari tindakan yang ceroboh, dan sebagainya. Dan itu
diharapkan dapat diperoleh dari kegiatan yang mendorong peningkatan spiritual,”
kata Zen didampingi Executive Asisstant Manager (EAM) Swiss-Belhotel Danum
Palangka Raya, Stefanus Dimas.

Hadirnya bulan Ramadan,
menjadi salah satu momentum untuk melaksanakan kegiatan yang bisa mendorong
peningkatan spiritual karyawan Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, seperti
mengadakan buka puasa bersama di masjid dan sahur bersama.

Baca Juga :  Warga Kompak Bantu Satgas TMMD

“Seperti malam ini,
kita mengadakan sahur bersama yang dilanjutkan dengan salat tasbih dan mendengarkan
tausiah dari ustaz yang sengaja didatangkan. Mudahan kegiatan seperti ini akan
rutin dilakukan, tepat guna, serta menjadi berkah bagi karyawan,” lanjutnya.

Sementara itu, EAM Swiss-Belhotel
Danum Palangka Raya Stefanus Dimas menambahkan, pihaknya sangat mendukung apa
yang menjadi tujuan dari manajemen, untuk terus mengadakan berbagai kegiatan
yang berdampak langsung bagi pengembangan SDM karyawan. Termasuk dalam
pengembangan spiritual.

“Kami akan berusaha
secara rutin melakukan pembinaan spiritual bagi karyawan. Kami juga berharap
hotel bisa jadi tempat beribadah, terutama pada bulan Ramadan. Sebab bekerja
juga sebenarnya tidak lepas dari ibadah,” jelasnya.

Dalam tausiah
singkatnya, Ustaz Isnaini mengingatkan kepada semua yang hadir agar tidak
melewatkan bulan Ramadan. Sebab, bulan Ramadan itu sangat istimewa. Bahkan
seandainya umat manusia tahu tentang keistimewaan bulan Ramadan, niscaya
manusia akan meminta agar dalam satu tahun hanya berisi Ramadan.

Baca Juga :  Kebijakan Bupati Amankan Alokasi Insentif Tekon

“Semoga Ramadan
yang satu bulan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendekatkan
diri kepada Allah,” ucapnya.

Salah satu keistimewaan
bulan Ramadan, kata Ustaz Isnaini, yakni dengan dilipatgandakan pahala bagi
umat yang melakukan kebaikan. Meski demikian, ia mengingatkan agar jemaah yang
hadir tidak terlalu berhitung dengan amal yang dikerjakan.

“Lakukanlah atas dasar
iman dan ikhlas karena Allah. Masalah pahala jangan tapi bahitung,” pesannya
dengan logat Banjar yang disambut tawa kecil para jemaah.

Disampaikan Ustaz
Isnaini, bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk belajar menjadi insan
yang dirindukan surga.

“Jadi ada empat golongan manusia yang dirindukan
surga. Pertama, orang yang rajin membaca Alquran. Kedua, orang yang mampu
menjaga lisan. Ketiga, orang yang memberi makan orang yang kelaparan. Termasuk
di dalamnya orang yang membukakan orang yang berpuasa ketika tiba waktu
berbuka. Dan terakhir, yakni orang yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman
dan ikhlas karena Allah Swt,” tutupnya. (uyi/ce)

Terpopuler

Artikel Terbaru